FPIK UMI Terapkan Teknologi Atraktor Cumi-cumi Ramah Lingkungan di Pangkep

oleh -779 kali dilihat
FPIK UMI Terapkan Teknologi Atraktor Cumi-cumi Ramah Lingkungan di Pangkep
Atraktor cumi-cumi yang ramah lingkungan
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Penerapan teknologi untuk membantu manusia dalam memudahkan pekerjaannya adalah hal niscaya. Telah menjadi kebutuhan yang dianggap penting demi mendapat hasil memuaskan dengan penggunaan tenaga yang minim.

Namun, penerapan teknologi bisa pula menjadi boomerang, khususnya bagi lingkungan hidup. Tidak sedikit kerusakan yang terjadi yang disebabkan oleh teknologi.

Hal tersebut disadari oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Dakwah (LPMD) Universitas Muslim Indonesia Makassar.

UMI bekerjasama dengan Menristekdikti melakukan penerapan teknologi atraktor cumi-cumi yang ramah lingkungan.

KLIK INI:  Dalam Diri Lies F Nurdin, Program WWF Dapatkan Jodohnya

Kegiatan tersebut  dilakukan di Desa Mattirodeceng, Kabupaten Pangkep yang  merupakan salah satu bagian  dari implementasi tri darma perguruan tinggi bagi dosen, yaitu pengabdian  pada masyarakat.

Penerapan teknologi atraktor cumi-cumi ramah lingkungan oleh tim pengabdi dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI Makassar itu diketuai Dr.Ir. Abdul Rauf.

Pengembangan atraktor cumi-cumi bertujuan  memperkaya sumber daya cumi-cumi di suatu kawasan perairan.

Cumi-cumi biasanya memilih kedalaman perairan dan benda-benda yang terdapat dalam perairan untuk meletakkan telurnya.

Cumi-cumi cenderung menempelkan telurnya pada benda berbentuk helaian atau tangkai yang letaknya agak terlindung dan tempat agak gelap.

Nelayan di Desa Mattirodeceng masih pakai metode konvensional

Selama ini, nelayan cumi-cumi di Desa Mattirodeceng, Pangkep masih menggunakan metode konvensional. Yaitu memancing dan mencari lokasi fishing ground dalam kegiatan menangkap cumi-cumi, sehingga  biaya operasionalnya cukup tinggi dengan hasil yang kurang  optimal.

Selain itu, penangkapan dengan cara konvensional  sangat tergantung dengan musim.

Kegiatan  penerapan atraktor tersebut bertujuan untuk melatih nelayan dalam mendesain  dan mengoperasikan alat bantu atraktor cumi-cumi yang ramah lingkungan.

Alat tersebut di samping berfungsi sebagai alat bantu penangkapan yang digunakan untuk mengumpulkan cumi-cumi, juga berfungsi sebagai tempat untuk melekatkan telur dan memijah.

“Dari aspek ekonomi, alat atraktor cumi-cumi akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan nelayan, sedangkan dari aspek ekologi dapat merestocking bibit cumi-cumi dalam jumlah besar untuk menjamin keberlanjutan sumber daya cumi-cumi di laut,” jelas Abdul Rauf

Keistimewaan lain dari alat tersebut, dapat memperkecil biaya operasi penangkapan dan dapat dioperasikan sepanjang tahun sehingga nelayan akan sangat terbantu dalam menangkap cumi-cumi.

KLIK INI:  Karst dan Gua Purba di Maros-Pangkep serta 3 Hal Fenomenal di Baliknya