Creasolv, Teknologi Terbaru Daur Ulang Sampah Kemasan Plastik

oleh -608 kali dilihat
Keren, Mulai Januari 2023 Sampah Anorganik Warga Jogja Dilarang Dibuan
Ilustrasi membuang sampah saat berkendara-foto/Ist
Mashud Azikin
Latest posts by Mashud Azikin (see all)

Klikhijau.com – Creasolv, istilah yang mungkin asing di telinga kita. Apa itu? Artikel ini akan membahas mengenai creasolv, suatu teknologi terbaru daur ulang sampah kemasan plastik.

Penggunaan plastik sekalai pakai (single use) kini telah menyisakan masalah serius bagi lingkungan. Betapa tidak, setidaknya diperlukan waktu paling sedikit 10 tahun terurai (untuk beberapa jenis tertentu). Dalam kurun waktu ini, produksi sampah plastik menumpuk dan berakhir mencemari lingkungan kita (laut, sungai, dan pantai).

Sampah plastik kini masalah nyata yang perlu diperhatikan lebih serius lagi. Karenanya, edukasi kepada masyarakat dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat plastik sangat dibutuhkan. Teknologi daur ulang plastik salah satu solusinya.

Saat ini dikembangkan Teknologi Creasolv, yang digagas Unilever untuk mendaur ulang sampah kemasan plastik (pouch dan sachet).

Selama ini, daur ulang plastik hanya berfokus pada pengolahan sampah gelas dan botol plastik saja. Sementara sampah pouch atau sachet kerap kali dilupakan. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam sampah plastik multilayer (pouch dan sachet) ini juga tergolong cukup banyak.

KLIK INI:  Selain sebagai Sayuran, Okra Juga Dapat Mengatasi Mikroplastik
Daur ulang plastik creasolv

Usaha untuk mengurangi sampah plastik bisa dengan mengganti plastik yang umumnya berbahan dasar minyak bumi, seperti batu bara, gas alam, dan petroleum menjadi plastik biodegradable yang lebih mudah terurai.

Namun, Unilever memilih untuk bekerjasama dengan Fraunhofer Institute di Jerman untuk menggagas sebuah teknologi yang lebih efisien dalam mengurangi sampah plastik multilayer.

Teknologi Creasolv adalah teknologi pertama dan satu-satunya di dunia yang mampu mendaur ulang sampah kemasan plastik (pouch dan sachet) menjadi bahan yang nantinya bisa dipakai untuk membuat kemasan yang baru.

Dengan teknologi ini, sampah multilayer tidak berakhir di lingkungan atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Teknologi Creasolv ini adalah bagian dari program Unilever Sustainable Living Plan (USLP) untuk menekan jumlah sampah plastik yang tidak terlayani dengan baik. Di tahap awal uji coba, teknologi ini berpotensi menyerap 3 ton sampah plastik fleksibel bersih per hari.

Sementara pada skala komersial, teknologi ini mampu mengurangi dampak CO2 sebesar 7.800 ton per tahun untuk setiap unit operasi atau setara dengan 8.200 ton plastik fleksibel.

KLIK INI:  Baik Plastik Maupun Kertas, Dampaknya 11-12 terhadap Perubahan Iklim
Cara kerja teknologi creasolv

Penggunaan plastik biodegradable memang mampu untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.

Namun, Teknologi Creasolv menjanjikan usaha yang lebih efisien dan cepat dalam memangkas sampah plastik, umumnya plastik fleksibel berupa kemasan sachet atau pouch.

Adapun Proses daur ulang plastik dengan menggunakan Teknologi Creasolv, sebagai berikut:

Proses Pengumpulan Sampah Sampah plastik fleksibel dikumpulkan di bank sampah terlebih dahulu. Tiap-tiap rumah bisa turut andil dalam usaha ini, dengan mengumpulkan sampah plastik sachet atau pouch ke bank sampah. Saat ini, sudah ada sekitar 2.800 bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Setelah sampah plastik fleksibel terkumpul, sampah ini akan dibawa ke pabrik pengolahan berteknologi Creasolv (saat ini telah berdiri pabrik berteknologi Creasolv di lahan seluas 2.000 meter dan berkapasitas 3 ton sampah).

Pembersihan dan Pencacahan Sampah Sampah yang dibawa dari bank sampah atau pengepul nantinya akan dicuci terlebih dahulu sampai bersih. Kemudian, sampah ini akan dicacah dengan mesin agar lebih mudah didaur ulang.

Pengolahan Sampah Sampah plastik akan dilarutkan dengan cairan polimer, lalu diendapkan dan disaring agar terpisah dari residunya. Kemudian, plastik akan dikeringkan. Kemudian larutan plastik akan melewati proses penyulingan untuk mengubah plastik polimer menjadi pelet plastik yang berbentuk serpihan kasar.

Pelet plastik tersebut nantinya akan dipakai sebagai bahan baku membuat kemasan plastik yang baru. Secara keseluruhan, kemasan plastik yang sudah tidak terpakai bisa kembali dimanfaatkan menjadi bahan untuk membuat kemasan plastik lagi.

*Diolah dari beberapa sumber

KLIK INI:  Menstabilkan Populasi Satwa Liar dengan Perburuan yang Diatur