Bupati Matim Minta Warga Elar Selatan Menjaga Mata Air dengan Merawat Hutan

oleh -93 kali dilihat
Bupati Matim Minta Warga Elar Selatan Menjaga Mata Air dengan Merawat Hutan
Bupati Matim Minta Warga Elar Selatan Menjaga Mata Air dengan Merawat Hutan - Foto/Ist

Klikhijau.com – Bupati Manggarai Timur (Matim) NTT, Agas Andreas meminta masyarakat Kecamatan Elar Selatan untuk menjaga fasilitas dan mata air dengan merawat hutan dengan baik. Hal iti disampaikannya ketika meresmikan pembangunan Air Minum Bersih (AMB) di Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Selasa, (22/2/2022).

Raut wajah warga desa Sangan Kalo dan desa Golo Linus terlihat sumringah. Harapan untuk mendapatkan air bersih terwujud. Tepuk tangan meriah terdengar ketik Bupati Matim menandatangan prasasti dan pengguntingan pita di Pong Meno, Dopak, Desa Sangan Kalo seperti mimpi yang menjadi nyata.

Air adalah sumber kehidupan, karena itu Bupati Matim meminta masyarakat untuk menjaga fasilitas dan air agar selalu memenuhi kebutuhan hidup warga yang berada di dua desa, yakni Desa Sangan Kalo dan desa Golo Linus.

“Pemerintah hadir untuk melayani, tetapi tidak semua kebutuhan masyarakat terpenuhi ”, kata Bupati Matim Andreas Agas.

Ia menjelaskan, upacara adat Barong Wae sebagi sumpah kepada leluhur untuk terus menjaga sumber mata air. Doa dan harapannya ialah kembus wae teku (mata air meluap, membual, melimpah, banyak), mboas wae woang (Air selalu mengalir deras, sehingga memenuhi kebutuhan hidup) Ritual adat “Barong Wae” adalah cara masyarakat Manggarai mengungkapkan rasa syukur atas segala yang telah mereka terima (dalam bahasa Manggarai, rasa syukur disebut penti).

KLIK INI:  Enam Komodo Tiba di Habitatnya Labuan Bajo NTT

Ritual yang diadakan dari tahun ke tahun ini menjadi sebuah gambaran kehidupan masyarakat Manggarai di bumi Nusa Lale.

Politisi PAN itu melanjutkan, perencanaan pengelolaan air minum di Desa Sangan Kalo ke depan diberikan kepada pihak BLUD SPAM. Ia memutuskan hal tersebut karena berkaca dari berbagai pengalaman bahwa masyarakat tidak menjaga fasilitas umum.

“Kita berharap air minum ini bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat dan masyarakat harus menjaga fasilitasnya dengan baik”, tegasnya.

Ia menjelaskan, air menjadi sumber kehidupan manusia. Unsur utama kehidupan mahluk hidup adalah air. Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Budaya orang Manggarai, air itu menggambarkan usia manusia.

“Masyarakat di Elar Selatan, harus bisa menjaga sumber mata air dengan cara tidak merusak hutan. Rawat hutan dengan baik agar mata air tidak mengering,” tegas Andreas.

Dikatakanya, pada tahun 2022, sebanyak 275 sambungan rumah (SR). Selanjutnya, kata Andreas, perlu melakukan pengembangan jaringan dan SR. “Desa sekitar yang belum dilayani, akan ada pengembangan dengan hasil survei yang nanti akan dilakukan oleh pihak Dinas PUPR Matim,” ungkapnya.

KLIK INI:  7 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sumber Daya Air

Terpisah, kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto melalui PPK, Anton Dapoto menjelaskan, pagu anggaran proyek tersebut sebesar Rp 6.856.542.000. Sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021. Kontraktor pelaksananya PT. CV. Sarana Teknik. Tuntas pekerjaan dengan progres 100 persen pada Oktober 2021 lalu.

Kontrak proyek tersebut, kata Anton, terjadi pada bulan Juni hingga Desember 2021. Namun kontraktor menyelsaikanya lebih cepat pada awal Oktober 2021 sekaligus di PHO bulan yang sama. “Meskipun sudah di PHO, proyek akan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor denga masa pemeliharaan selama satu tahun,” tegas Anton.

Dijelaskannya, proyek air minum di wilayah kecamatan Elar Selatan berasal dari dua sumber mata air, yakni Wae Lando Manuk di wilayah Desa Golo Linus, dan Wae Liang Kalo di wilayah desa Wae Rasan.

Anton memaparkan, debit mata air Wae Lando Manuk, saat musim hujan kapasitas debitnya 25 liter per detik, dan saat kemerau debitnya 6 liter per detik, sedangkan debit mata air Wae Ling Kalo, ketiaka musim hujan 28 liter per detik dan pada saat musin kemarau 7 liter per detik.

KLIK INI:  Wow, Puntung Rokok Bisa Diubah Jadi Sesuatu Bernilai Hijau

Ia menambahkan, selain pembangunan SR, item lain dari kegiatan pembangunan air minum tahun 2021 di Elar Selatan, yakni pembangunan pipa transmisi utama sepanjang 1.434 meter, transmisi pembagi sepanjang 7.458 meter, dan pipa distribusi sepanjang 15.666 meter.

Diuraikannya, ada pembangunan tiga reservoar yang berkapasitas 50 meter kubik, reservoar kapasitas 100 meter kubik, dan reservoar berkapasitas 8 meter kubik.

Acara peresmian pemanfaatan air minum bagi warga masyarakat itu ditandai dengan penandatangan prasasti dan simbolis membuka krain air oleh Bupati Agas, di Wukir, Desa Sangan Kalo. Sebelum itu, berlangsung misa di Gereja Paroki Wukir dipimpin Vikep Borong, Romo Simon Nama, dan Pastor Paroki, Romo Stanislaus Kamput.

Dalam rangkaian acara peresmian pemanfaatan fasilitas air minum itu, hadir Kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto, dua pimpinan DPRD Matim, Yeremias Dupa dan Bernadus Nuel, Ketua TP-PKK Matim, Ny. Theresia Wisang Agas, Kepala Bidang Cipta Karya, Ivan Mbula, dan Camat Elar Selatan, Kanisius Satal.

Hadir juga Kontraktor Pelaksana PT. CV. Sarana Teknik, Ako Toni, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Anton Dapoto, Kepala Teknik Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Peyendian Air Minum (SPAM), Paul Bero, sejumlah staf Dinas PUPR Matim, sejumlah kepala desa, tokoh masyarakat (Tomas), tokoh pemuda, dan warga Elar Selatan.

KLIK INI:  Sepuluh Ekor Satwa Dilindugi dari Jateng Dipulangkan ke Habitatnya di Papua Barat