Bayi Mungil Owa Jawa Lahir di Konservasi Gunung Pangarango

oleh -391 kali dilihat
Bayi Mungil Owa Jawa Lahir di Konservasi Gunung Pangarango
Owa Jawa - Foto/KLHK
Azwar Radhif

Klikhijau.com – Seekor Bayi Owa Jawa lahir di pusat konservasi Gunung Gede Pangrango. Bayi hewan primata berjenis kelamin betina ini berhasil diselamatkan setelah melalui operasi cesar selama 25 menit. Operasi kelahiran berlangsung pada harii Rabu, 3 Februari 2021 lalu. Berat bayi mungil ini mencapai 370 gram.

Bayi mungil ini lahir dari pasangan induk owa jawa betina bernama Jolly dan Induk Pejantan bernama Bobby. Masa kehamilan owa jawa betina ini berlangsung selama 7 bulan.

Ini merupakan masa kehamilan ketiga bagi Jolly, setelah sebelumnya anak pertamanya, Billi Putri lahir pada April 2018 lalu dan anak keduanya yang meninggal tak lama setelah melahirkan.

Dikutip dari akun media Kementerian LHK, proses persalinan berlangsung selama 12 jam sehingga mengharuskan dilakukannya operasi cesar.

“Karena kontraksinya sudah lebih dari 12 jam dan bayi yang tak kunjung lahir maka perlu segera ada tindakan medis. drh. Pristi (JGC) dan drh. Permana (PSSP, IPB), dibantu Sdr. Ayung, serta staf @TNGedePangrango melakukan tindakan bedah caesar untuk menyelamatkan induk dan bayi,” jelas pihak media KLHK.

Proses kelahiran bayi owa jawa berlangsung di Javan Gibbon Center (JGC) atau pusat konservasi owa jawa yang berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Tempat konservasi ini dikelola oleh kementerian LHK bersama Balai Besar TNGGP dengan Yayasan Owa Jawa (YOJ) yang didukung Conservation International Indonesia (CI Indonesia).

KLIK INI:  Penyebab dan Cara Menghilangkan Mata Panda yang Jarang Diketahui Orang

Data dari humas TN Gede Pangarango, sejak tahun 2003 tercatat sekitar 50 individu Owa Jawa telah direhabilitasi di tempat ini. 32 ekor diantaranya telah berhasil di lepasliarkan di alam sekitar taman nasional.

Populasi Owa Jawa kian terancam akibat perburuan dan pembukaan kawasan hutan. Data dari New England Primate Conservancy (NEPC) menganalisis populasi Owa Jawa hanya tersisa sekitar 4100-4500 ekor owa Jawa yang berasal dari 900 keluarga Owa.

Selain penambahan populasi Owa yang terbilang lambat, ancaman perburuan dapat membawa Owa Jawa dalam ancaman kepunahan. Terlebih lagi permintaan bayi owa jawa cukup besar di pasar gelap perdagangan hewan.

Owa Jawa termasuk kategori hewan yang monogami dan setia hanya pada satu pasang seumur hidup mereka. Keluarga Owa Jawa terdiri dari sepasang induk jantan dan betina dengan satu atau dua anak mereka. Bila satu anggota keluarga Owa dipisahkan, anggota keluarga yang lain akan mengalami stres dan lambat laut akan mati

KLIK INI:  HKAN 2021, Kehati Gelar Diskusi ‘IG Live’ Perihal Penulisan Isu Konservasi Indonesia