Bukit Pattowengang Tiga ribu hektar tanah leluhur yang dulu merimbun
Topik: Puisi
Dadamu Deru Ombak
suatu hari di minggu depan. ia ingin menatap matamu untuk
Siasat Sebuah Kota
kota kini, sepasang hujan keruh. membunuh beningnya di selokan. antar
Benalu di Senja Hari
ada benalu tumbuh di sepotong pohon, berdiri di ambang sunyi
Tanah Air Mata
Tanah air mata tanah tumpah dukaku mata air air mata
Sajadah Subuh di Akar Walenreng
subuh turun dan menangis di atas sajadah. bergegas pergi sebelum
Yang Terus Saja Tiba
di luar hujan. kutunggu mobil tiba menjemput lalu membawaku ke
Di Tetes Terakhir Kopiku
Oleh: Irhyl R Makkatutu hampir saja kita lupa pernah berkejaran
Jadi Hujan di Peluk Sendiri
Aku Tepi di Sini di laut puisi tetap tumbuh dengan
- Sebelumnya
- 1
- …
- 4
- 5
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.