Kuingat Penuh Mahar Janda Bolong Itu masih kuingat penuh
Topik: Puisi
Pada Nama Kecilmu
Pada Nama Kecilmu mulailah aku kupasi pisang. menuangnya ke
Kecupan di Kota Sunyi
Rindu itu Anak Kecil rindu itu berjalan sendiri pada
Aku Ingin Menjengukmu Lagi Nanti Tanpa Ada yang Tersakiti dari Bumi
Kota tak memiliki mesin jahit untuk membuat sebuah teduh di
Suara Rimba Selepas Pesta Rakyat
Suara Rimba Selepas Pesta Rakyat (1) Akan kusampaikan suara
Apakah Kau Hanya Akan Datang Sebagaimana Petang?
Apakah Kau Hanya Akan Datang Sebagaimana Petang? apakah kau
Pada Banyak Hal, Aku Ingin
kantuk tiba, lelah pada matamu akar bambu. menahan longsoran putus
Apakah Kau Kekasih?
jalan di bawah sana menuju dan meninggalkan arah rumahmu. terus
Gelas Plastik di Bibirmu
bagaimana jika akhirnya, jalan itu bukan hanya ke rumahmu? tapi
Menantu yang Diingini Ibu
sepanjang jalan antara rumahku dan rumahmu pohon-pohon telah ditebangi kita
Juli Tak Mengirim Penanda
kita lupa pernah berbalas puisi di bulan Juli kau katakan
Bocah yang Berjalan Menuju Laut
ini jadi siang ditandai dengan seasbak puntung rokok kita buang
Perahu Kertas Lepas
Lepas sauh perahu kembali dalam pelayaran mencari cinta di luas
Bukit Pattowengang
Bukit Pattowengang Tiga ribu hektar tanah leluhur yang dulu merimbun
- Sebelumnya
- 1
- …
- 3
- 4
- 5
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.