Tentang Ikan Oarfish, Cerita Rakyat Jepang, dan Daryono

oleh -901 kali dilihat
Tentang Ikan Oarfish, Cerita Rakyat Jepang, dan Daryono
Ikan Oarfish/Foto-befren
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Kemarin, di kampung saya, Kindang hujan tumpah jelang sore. Kejadian itu tentu saja sedikit merepotkan sebab atap rumah sedang diganti.

Kemarin pula, ada hal yang saya lewatkan, rupanya ada berita viral di media sosial mengenai ditemukannya ikan oarfish di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Kemunculan ikan oarfish dianggap sebagai tanda akan terjadinya gempa besar dan tsunami. Sebab ikan ini yang tinggal di dasar laut, sehingga jarang muncul ke permukaan.

Tentu berita itu sangat meresahkan masyarakat, karenanya DR Daryono, Kabid Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan jawaban untuk menghilangkan keresahan itu.

Menurutnya, banyak awak media dan masyarakat yang menanyakan kepada BMKG mengenai kebenaran akan cerita bahwa kemunculan oarfish merupakan pertanda akan terjadi gempa besar dan tsunami.

Sejak dulu di masyarakat Jepang memang sudah ada legenda bahwa oarfish konon sebagai pembawa pesan dari dasar laut. Mereka mengaitkan perilaku binatang yang tidak lazim dengan pertanda akan terjadi gempa kuat.

Tampaknya tanpa ada penelitian ilmiah, maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja.

Hasil kajian statistik terbaru mengungkap bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti gempa akan segera terjadi.

Bukan penanda gempa dan tsunami

Majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA). Pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam, dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar. Hasil kajian ini ternyata bertentangan dengan cerita rakyat yang berkembang Jepang.

Para peneliti dalam mengkaji hubungan antara kemunculan ikan laut dalam dan gempa besar di Jepang menggunakan data cukup lama. Dalam kajian tersebut hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal. Dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi.

Berdasarkan kajian tersebut maka dikatahui bahwa kemunculan oarfish bukanlah pertanda akan terjadi gempa besar.

Menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling. Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan. Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculannya ikannya banyak.

Jika hanya satu atau dua ekor ikan, maka beberapa paper menyebutkan bahwa Oarfish juga memiliki kebiasaan mengambang di dekat permukaan air ketika mereka sakit atau sekarat. Selain itu, ada faktor lain yang memicu ikan muncul ke permukaan laut, seperti mengikuti arus laut.

***
Begitulah tanggapan DR Daryono, Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, semoga mampu menenangkan