Klikhijau.com – Jenggot Musa, ini bukan tentang jenggot Nabi Musa. Ini tentang tanaman hias yang habitatnya tumbuh menggantung.
Tanaman hias ini memiliki nama lain, yakni Spanish moss atau lumut Spanyol. Pada tahun 2020, tanaman hias dari keluarga bromeliads (Bromeliaceae) ini cukup tren.
Jenggot Musa memiliki nama latin tillandsia usneoides. Ia berasal dari Meksiko, Bahama, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Amerika Serikat bagian Selatan.
Tanaman ini tumbuh dengan cara yang unik— menjuntai ke bawah dengan jumlah yang banyak, bahkan, bisa mencapai ratusan hingga ribuan helai. Karakternya itulah yang membuatnya unik dan menarik.
Hal menarik lainnya dari tanaman ini adalah ia tidak butuh tanah, hanya membutuhkan udara. Ia bisa tumbuh menggantung pada dahan-dahan pohon.
unik dari keluarga yang pada habitatnya tumbuh menggantung pada dahan-dahan pohon. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman gantung yang indah.
Selain jenggot musa dan lumut Spanyol. Tanaman hias ini juga dikenal dengan nama jenggot kakek. Bagi pencinta tanaman hias, tanaman ini populer di kalangan mereka.
Jenggot musa memiliki bunga kecil. Warnanya kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga dan warnanya itu, menjadi daya tarik tersendiri karena terlihat estetik.
Tanaman hias ini hanya berupa helaian dan berwarna putih, seperti rambut atau jenggot yang telah memutih atau uban. Karenanya, tanaman hias ini dinamai tanaman jenggot musa.
Tanaman ini memiliki sifat yang tangguh saat musim dingin. Ia akan tumbuh maksimal tergantung pada iklim tempat tumbuhnya.
Cara perawatan
Setiap tumbuhan memerlukan perawatan jika menginginkannya tumbuh subur. Sama halnya dengan tanaman hias jenggot musa.
Tanaman ini memerlukan perawatan, mulai dari tata cara penanaman hingga perawatan saat sudah tumbuh
Berdasarkan penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian RI, bahwa tanaman ini tidak memerlukan media tanam, ia tidak mempunyai akar aerial.
Karenanya, bisa digantung atau ditempel saja di tembok. Meski begitu, tanaman hias ini disarankan diletakkan di tempat yang lebih tinggi. Kenapa di tempat tinggi, karena ia akan tumbuh menjuntai dengan anggun.
Tanaman ini tak butuh tempat yang luas, justru sangat cocok dibudidayakan di lahan sempit. Ia dapat bertahan hidup dengan mengandalkan bulu halus yang melingkupi seluruh tubuhnya.
Bulu tersebut tidak sekadar ada, tetapi untuk menyaring uap air dan nutrisi dari udara. Tanaman ini tidak memerlukan pupuk dan air. Ia termasuk tanaman udara atau air plant.
Cara memperbanyak tanaman ini bisa dengan cara memisahkan anakan dari induknya atau split.
Jika ingin memindahkan anakannya, waktunya adalah setelah tanaman berbunga. Pada saat itulah anakan akan muncul.
Sahabat hijau bisa mengambil 2 hingga 3 anakannya yang sudah tua, lalu rekatkan dengan inang yang telah dicuci bersih.
Perawatan tanaman ini sama halnya dengan tanaman hias yang lain, yakni:
-
Perlu penyiraman
Meski tanaman ini tidak memerlukan tanah dan air untuk hidup, karena ia bisa hidup dengan unsur hara di udara, namun ia juga tetap butuh air.
Karena itu, penyiraman tetap perlu dilakukan. Hanya saja cara menyiramnya tidak perlu berlebihan. Cukup gunakan sprayer untuk menyiramnya setiap pagi dan sore.
-
Perhatikan pencahayaan
Jika merujuk pada habitat aslinya, jenggot musa banyak tumbuh di hutan tropis. Karena itu, ia memerlukan sinar matahari setiap hari. Hanya perlu diingat, sinar matahari yang diperlukan tidak harus sinar matahari langsung.
-
Membuang daun kering
Hal lain yang perlu dilakukan dalam perawatan tanaman ini adalah membuang daun yang sudah kering atau mati.
-
Pemupukan
Tanaman ini juga butuh pupuk untuk tumbuh subur. Sebaiknya beri pupuk setiap dua bulan sekali. Jenis pupuk yang diberikan tidak bisa sembarang, harus pupuk pupuk cair.
Perlu diingat, jenggot musa adalah tanaman udara. Tanaman udara adalah tanaman yang sangat peka terhadap kandungan tembaga, jadi berilah pupuk yang rendah kadar tembaganya.