Hari Ozon, Yayasan KEHATI Kolaborasi Klikhijau dan BPPIKHL Sulawesi Edukasi Siswa di Makassar

oleh -218 kali dilihat
Hari Ozon, Yayasan Kehati Kolaborasi Klikhijau dan BPPIKHL Sulawesi Edukasi Siswa di Makassar
Muhammad Syarifullah mewakili Yayasan Kehati melalui zoom pada pembukaan kelas edukasi perubahan iklim di Makassar - Foto:Ist

Klikhijau.com – Hari Ozon Internasional (World Ozon Day) diperingati setiap tahunnya pada tanggal 16 September. Sejumlah komunitas dan organisasi peduli lingkungan menggelar ragam aksi dan edukasi lingkungan sebagai bentuk refleksi atas momentum ini.

Dalam rangka memaknai pentingnya perlindungan ozon yang merupakan satu pemicu terjadinya perubahan iklim, Yayasan KEHATI kolaborasi dengan Klikhijau dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) KLHK Wilayah Sulawesi menggelar kelas edukasi perubahan iklim di Makassar (16/9).

Kegiatan yang dihelat di Ruang Pertemuan BPPIKHL  ini diikuti oleh 50 perwakilan siswa dari delapan SMA di Kota Makassar.

Dalam sambutannya, Direktur Klikhijau, Anis Kurniawan mengatakan, kelas pembelajaran ini merupakan upaya menguatkan kesadaran anak muda dalam merespons ancaman krisis iklim di depan mata.

“Anak-anak muda hari ini harus ikut andil dalam aksi-aksi pelestarian lingkungan. Kegiatan ini digelar sebagai upaya memberikan informasi dan pengetahuan pada anak-anak muda mengenai langkah-langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” katanya.

KLIK INI:  Yayasan KEHATI dan PT BNP Paribas Raih 'Sustainable Investment in Action Award' 2021

Anis menambahkan, dengan adanya pengetahuan yang baik mengenai pentingnya menjaga lingkungan, aka nada motivasi untuk terlibat pada aksi-aksi pelestarian lingkungan.

“Minimal tidak ikut merusak lingkungan, merusak ekosistem. Mereka ini (anak muda, RED) adalah kelompok yang paling merasakan dampak perubahan iklim. Jadi, seharusnya mereka ambil peran ke depannya,” ungkapnya.

Muhammad Syarifullah (PR and Education Outreach Manager Yayasan Kehati) dalam sambutannya menyambut baik kolaborasi dengan Klikhijau dan BPPIKHL Wilayah Sulawesi.

Syarifullah mengajak para siswa yang hadir untuk memulai aksi-aksi penting pemulihan lingkungan.

“Saya berharap ini adalah momen terbaik untuk adik-adik belajar dan memiliki kepedulian terhadap isu-isu lingkungan khususnya mengenai perubahan iklim,” tambahnya.

KLIK INI:  Kolaborasi Jagak Himbak dan Campaign, Peringati Hari Ozon dengan Kampanye #AksiJagaHutan

Syarifullah juga menyampaikan bahwa Yayasan Kehati membuka diri untuk memberi dukungan pada aksi-aksi anak-anak muda dan komunitas, khususnya yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati.

Kepala BPPIKHL, Yudho Shekti Mustiko mengatakan edukasi mengenai perubahan iklim dan isu-isu keanekaragaman hayati memang sangat penting untuk generasi muda.

“Saya senang hari ini bisa ketemu dengan adek-adek yang punya semangat belajar mengenai perubahan iklim. Harapannya, dengan pengetahuan dan informasi yang didapat hari ini akan menginspirasi untuk berbuat demi lingkungan,” ucapnya.

Yudho juga menekankan bahwa adanya krisis iklim saat ini tidak lepas dari tindakan manusia sehari-hari yang tidak peduli dengan lingkungan.

“Karenanya tugas kita adalah menjaga lingkungan agar tetap lestari dan itu tugas anak-anak muda. Kalian harus jadi teladan di komunitasnya,” ucapnya.

Selain Klikhijau, BPPIKHL dan Yayasan Kehati, Kepala Balai KSDA Sulawesi Selatan, Ir Jusman juga hadir dalam kegiatan ini sebagai narasumber.

KLIK INI:  Mantap, 13 Kabupaten di Sulsel Diganjar Piala dan Sertifikat Adipura 2023

Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini juga mengetengahkan praktik penanganan sampah rumah tangga berupa eco enzyme bersama Komunitas Manggala tanpa Sekat.

Diskusi penulisan

Di akhir sesi, para perseta kemudian diberi pembekalan mengenai penulis isu-isu lingkungan khususnya isu keanekaragaman hayati.

Panitia menugaskan para peserta untuk mengembangkan ide-ide yang didapatkan selama pembelajaran dalam bentuk tulisan.

“Nantinya tulisan yang dihasilkan akan dikirim ke website Biodiversity Warrior (BW) dan Klikhijau.com,” kata Irhyl R Makkatutu, Editor Klikhijau.

KLIK INI:  Di Tangan Ilmuwan, Bioplastik Bersalin Wajah jadi Pupuk