Demi Lingkungan dan Kehutanan, Indonesia Buka Kerjasama Lanjutan dengan Norwegia

oleh -110 kali dilihat
Demi Lingkungan dan Kehutanan, Indonesia Terbuka untuk Kerjasama Lanjutan dengan Norwegia
Menteri LHK, Siti Nurbaya saat memimpin pertemuan dengan Pemerintah Nowegia/foto-dok KLHK
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Delegasi Pemerintah Indonesia melakukan bilateral meeting dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Ola Elvestuen. Delegasi tersebut dipimpin langsung Menteri LHK, Siti Nurbaya, Senin 1 Juli 2019.

Siti berterima kasih kepada Menteri Ola karena  mengunjungi Indonesia awal 2019 lalu.  Siti juga menyampaikan update kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang merupakan implementasi dari Letter of Intent (LoI).

LoI sendiri ditandatangani pada tahun 2010 terkait Reducing Emission from Deforestaion and Forest Degradation and the Role on conservation, sustainable management of forest and carbon stock enhancement (REDD+).

KLIK INI:  Menteri LHK ke Norwegia untuk Menyuarakan Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim

Bukan hanya itu,  Siti juga berterima kasih atas kerjasama yang telah dilaksanakan. Kerjasama itu meliputi dukungan dalam pengembangan SIS (Saveguard Information System), SRN (National Registry System), MRV Protocol, Compensation baseline, dan perhitungan result based payment. Tujuan kerjasama itu untu memantapkan instrumen ekonomi lingkungan.

Pada kesempatan itu, disampaikan juga persiapan pembentukan Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Proses pembentukannya melalui kerjasama intensif dengan Kementerian Keuangan. Lembaga BPDLH.

Hal itu diharapkan aktif September 2019 sehingga dapat mengelola Result Based Payment/mekanisme untuk memperoleh dan menerima dana keuangan. Dana yang berbasis hasil dari pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan kerjasama yang telah berjalan.

KLIK INI:  Norwegia dan Indonesia Perkuat Kerjasama REDD+ dan Lingkungan Hidup

Lebih lanjut  Siti pun menyatakan jika Indonesia sangat terbuka untuk kerjasama lanjutan terkait lingkungan hidup dan kehutanan dengan Pemerintah Norwegia.

“Indonesia sangat berterima kasih jika ada tambahan kerjasama baru di bidang perlindungan mangrove.  Pengembangan International Tropical Peatland Center (ITPC). Pengelolaan mangrove dan lahan gambut Indonesia dinilai baik pada UNEA-4. Karena sangat sangat terkait dengan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta konservasi keanekaragaman hayati,” ujar Menteri Siti.

Menuju Konvensi Kehati

Menteri Siti pun menyampaikan selamat kepada Pemerintah Norwegia karena menjembatani isu penting tentang keanekaragaman hayati (kehati) hingga ketingkat global. Itu  memberi jalan menuju Pertemuan para Pihak (COP) ke 15 tentang Konvensi Keanekaragaman Hayati, di Kunming, China.

KLIK INI:  Waspada Kemarau Panjang 2019, KLHK akan Intensifkan Pengendalian Karhutla

Dalam acara The 9th Trondheim Conference on Biodiversity, pertemuan internasional yang membahas keanekaragaman hayati (Conference on Biodiversity). Menteri LHK akan menyampaikan upaya-upaya Indonesia dalam melindungi dan melestarikan flagship spesies.

Spesies yang dimaksud seperti gajah, harimau, badak  dll. Menteri Siti juga menawarkan kepada Pemerintah Norwegia untuk mendorong pelestarian hutan tropis. Mendukung penegakkan hukum lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Menteri Ola mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan. Menteri Ola kemudian juga mengajak melestarikan mangrove dan meningkatkan penegakkan hukum lingkungan dan kehutanan di Papua Barat.

KLIK INI:  Pakaian Adat dan Komitmen Pemerintah dalam Melindungi Masyarakat Adat