Perempuan Kajang, Terpilih Pimpin AMAN Sulsel Bawa Semangat ‘Lambusu’ ke Garda Depan Perjuangan Adat

oleh -0 kali dilihat
Tendri Itti Perempuan Kajang, Terpilih Pimpin AMAN Sulsel Bawa Semangat 'Lambusu' ke Garda Depan Perjuangan Adat. (Foto: doc pribadi Tendri Itti)

Klikhijau.com – Angin segar berembus dari Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Selatan. Sejarah baru terukir, Tendri Itti, seorang tokoh perempuan adat tangguh dari Komunitas Kajang, resmi terpilih sebagai Ketua Pelaksana Harian AMAN Wilayah Sulawesi Selatan untuk periode 2025–2030.

Penetapan Tendri Itti ini menjadi penutup manis dari Muswil yang berlangsung demokratis dan berakhir pada Kamis, 30 Oktober 2025. Terpilihnya Srikandi Adat ini bukan hanya simbol, tapi sebuah penegasan bahwa suara dan peran perempuan adat kini berada di garda terdepan perjuangan.

KLIK INI:  Ketika Hutan Digunduli, Inilah yang Terjadi pada Alam dan Manusia

Tokoh perempuan adat Kajang ini memegang teguh nilai ‘lambusu‘ (kejujuran), ‘kamase-mase’ (kesederhanaan), dan ‘gattang’ (keberanian), yang kini menjadi bekalnya memimpin organisasi adat terbesar di Nusantara.

Visi Solid Mendekat ke Akar Rumput

Dalam sambutan perdananya, Tendri tak menyembunyikan rasa syukur, namun juga langsung memancarkan tekad yang membara. Ia menegaskan, kepemimpinannya adalah tentang kolektivitas, bukan individu.

“AMAN Sulawesi Selatan harus hadir lebih dekat dengan komunitas Masyarakat Adat, menjadi ruang yang benar-benar hidup bagi perjuangan mereka,” ujar Tendri Itti’, yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Keuangan AMAN Sulsel.

AMAN Sulsel di bawah kepemimpinannya akan fokus pada tiga pilar utama, yakni pengakuan hukum, memperkuat advokasi agar hak-hak Masyarakat Adat diakui secara resmi dan pemetaan wilayah adat langkah krusial untuk melindungi tanah ulayat dari ancaman ekspansi. serta pengembangan ekonomi lokal demi memajukan ekonomi komunitas berbasis kearifan lokal.

“Kita akan memperjuangkan agar setiap komunitas Masyarakat Adat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tidak hanya diakui secara simbolik, tetapi benar-benar dilindungi dan diberdayakan,” tegasnya, memberi sinyal keras kepada pihak-pihak yang kerap mengabaikan hak-hak Masyarakat Adat dalam proyek pembangunan dan industri ekstraktif.

Kombinasi Jajaran Dewan Diperkuat

Selain Tendri Itti’ yang menjadi motor harian, Muswil juga menetapkan Sardi Razak sebagai Ketua Dewan AMAN Wilayah (DAMANWIL) Sulawesi Selatan.

KLIK INI:  Koalisi CSO: RUU Masyarakat Adat Menyatukan Keberagaman dan Memperkuat Prinsip-prinsip Kebangsaan

Sardi akan didampingi oleh jajaran Dewan yang diisi tokoh-tokoh adat dan pemuda lintas komunitas, termasuk Herman Sarira (Wakil Ketua), Marthina Pelayaukan, Saadiya Majid, Alex Palullungan, Jaysa, dan Made Amin.

Kombinasi ini diharapkan mampu memberikan dukungan strategis dan pengawasan yang kuat.

Menutup sambutannya, Tendri Itti’ menyampaikan terima kasih atas mandat berat yang dipercayakan kepadanya. Ia menekankan bahwa perjuangan kedaulatan Masyarakat Adat hanya bisa sukses melalui soliditas dan gotong royong.

“Tugas ini sangat berat, namun saya berharap pendampingan dan dukungan dari kita semua untuk menjalankan roda organisasi ke depan. Saya percaya bahwa ketika kerja dilakukan secara bersama, maka seberat apa pun tugas akan terasa lebih ringan,” pungkasnya penuh optimisme.

Kepemimpinan Tendri Itti, dengan latar belakang Kajang yang kental dengan nilai kejujuran dan keberanian, diharapkan mampu membuka babak baru perjuangan, memperluas ruang kedaulatan, dan menjadikan AMAN Sulsel benteng kokoh dalam menghadapi tantangan modernisasi yang kerap menggerus hak-hak masyarakat adat.

Momen pelantikan pengurus baru AMAN Sulsel menjadi semakin sakral dengan kehadiran Sekretaris Jenderal AMAN, Rukka Sombolinggi. Dalam sambutan penutupnya, Rukka menyampaikan pesan yang membakar semangat para pengurus terpilih.

​Rukka menekankan bahwa Muswil IV AMAN Sulawesi Selatan bukan sekadar agenda internal, melainkan bagian integral dari perjalanan panjang gerakan Masyarakat Adat di seluruh Nusantara.

​“Dari Bulutana, kita mengirimkan pesan: Masyarakat Adat tidak akan pernah hilang selama mereka terus bersatu dan bergerak,” ujar Rukka Sombolinggi, menyuntikkan semangat konsolidasi dan pentingnya solidaritas antar wilayah.

Dengan resmi dilantiknya pengurus baru, Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Selatan 2025 kini telah mencapai puncaknya. Ini bukan sekadar seremonial penutup, melainkan sebuah penanda tonggak sejarah. Di bawah naungan doa adat yang khidmat dan diiringi harapan tulus dari seluruh perwakilan komunitas, kepemimpinan baru ini memikul amanah yang besar.

​Harapannya kini tertuju pada satu visi: agar AMAN Sulawesi Selatan di bawah nahkoda baru ini mampu bertransformasi menjadi wadah perjuangan yang jauh lebih solid dalam menyatukan suara-suara komunitas adat.

Lebih dari itu, ia harus menjadi gerakan yang progresif, adaptif terhadap tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri, dan yang paling utama, berakar kuat di komunitas—menjadikan aspirasi dan kearifan lokal sebagai fondasi utama setiap langkahnya. Pelantikan ini adalah janji, dan waktu akan menjadi saksi atas pelaksanaan komitmen perjuangan yang baru saja diikrarkan.