Pada 5 Bumbu Desa Ini Ada Khasiat Istimewa untuk Daya Tahan Tubuh

oleh -582 kali dilihat
bumbu desa
Kayu manis, rempah khas nusantara-Foto/Pixabay
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya rempah-rempah sejak ratusan tahun silam. Di dalamnya ada rempah yang digunakan sebagai bumbu warisan turun temurun. Lebih dikenal dengan istilah bumbu desa, karena memang berakar dari pedalaman yang lestari.

Pelestarian rempah khas bumbu desa terjaga hingga saat ini karena telah menjadi kebutuhan dasar keluarga. Tidak sekadar menjadi penyedap rasa pada masakan, bumbu desa khas nusantara memang memiliki manfaat penting bagi kesehatan. Diantaranya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak gampang sakit dan terserang penyakit.

Research student di Laboratorium Immunology Kanazawa University Jepang, Nur Rahma S. Farm.,  mengatakan, rempah khususnya bumbu-bumbu masakan adalah herbal yang paling aman. “Bumbu masakah sudah menjadi warisan nenek moyang dan kandungannya telah melalui pengujian sehingga paling aman,” dalam tulisannya di Klikhijau, 5 Maret 2020.

Rahma juga menegaskan bahwa kandungan sebagian besar tanaman herbal memang sangat canggih untuk imunitas dan daya tahan tubuh. Hal itu karena adanya kandungan curcumin pada rempah-rempah tersebut yang memang memicu peningkatan imunitas. Wajar saja, bila di tengah isu virus corona, herbal yang mengandung curcumin laris manis di pasaran.

KLIK INI:  Pantas Sereh Jadi Bumbu Idola, Begini Manfaat Istimewanya!

Berikut 5 diantaranya, bumbu desa khas nusantara yang memiliki khasiat meningkatkan daya tahan tubuh yang penting untuk selalu dikonsumsi.

  1. Temulawak

Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang sangat familiar. Nama latinnya Curcuma xanthorrhiza. Temulawak memiliki akar berbentuk umbi yang disebut akar rimpang. Rimpang pada temulawak termasuk yang terbesar diantara semua rimpang genus Curcuma.

Rimpang temulawak mengandung minyak atsiri, pati, protein, kurkuminoid, lemak, selulosa dan mineral. Zat penting lainnya yang terdapat pada rimpang temulawak adalah Germakron yang bermanfaat sebagai antiradang dan dapat menghambat pembengkakan. P-toluilmetillkarbonal dan seskuiterpen d-kamper, sebuah zat yang dapat meningkatkan produksi empedu. Serta Tumeron, yang bermanfaat sebagai antimikroba.

Curcuma xanthorrhiza dipercaya sejak dahulu sebagai tanaman obat alami. Di samping sebagai penyedap makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan. Temulawak dapat mengatasi masalah pencernaan serta membantu metabolisme makanan dalam tubuh.

KLIK INI:  Kaya Manfaat, Bunga Teratai Bisa Diolah Jadi Makanan

Kandungan senyawa anti jamur yang ada pada temulawak juga ampuh melawan bakteri dan jamur golongan dermatofita. Oleh banyak orang, temulawak juga dikonsumsi untuk melindungi hati dari hepatotoksin, seperti karbon tetraklorida dan acetaminophen.

  1. Serai

Serai sangat familiar di Indonesia. Nama latinnya Cymbopogon citratus. Selain mudah tumbuh dan beradaptasi di semua iklim dan daerah, serai dijadikan bumbu utama beragam masakan. Serai selalu tersedia di pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan rempah dapur keluarga.

Serei termasuk tumbuhan yang tergolong suku rerumputan yang daunnya mengeluarkan aroma khas penyedap masakan. Pada aromanya inilah terdapat zat aktif yakni minyak atsiri yang banyak diolah untuk obat-obatan. Minyak atsiri dalam serei juga kaya dengan senyawa terpinol, sitronelol dan sitrat, a-pinen.

Sejumlah penelitian mengungkap, daun serei mengandung vitamin B, kalium, magnesium, dan zat besi. Selain itu, serei juga mengandung elemol, geranial, kamfen, felandren beta, limonen dan lainnya. Dengan kandungan yang kaya tersebut, serei memiliki khasiat herbal yang sangat istimewa antara lain sebagai penangkal radikal bebas, anti bakteri, dan dapat mengontrol tekanan darah.

KLIK INI:  Kemarau di Pematang Sawah
  1. Kunyit

Kunyit sudah dikenal lama sebagai pelengkap makanan dengan aroma khas dan warna yang otentik. Pada kunyit terdapat senyawa kimia bernama kurkumin yang bermanfaat untuk mengatasi beragam masalah kesehatan.

Kunyit atau Curcuma longa banyak dipakai sebagai bahan jamu dan obat tradisional. Kunyit mengandung zat antioksidan dan zat antiinflamasi yang dapat menangkal kemungkinan terjadinya kerusakan sel, infeksi, peradangan, anti penuaan serta membantu mencegah beragam penyakit degeneratif.

Selain itu, kunyit juga dapat berfungsi sebagai detoksifikasi hati yang bermanfaat untuk menghilangkan racun dari darah. Serta melancarkan metabolisme tubuh untuk memastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Kunyit juga dipercaya dapat mengobati depresi, perawatan kulit bahkan sebagai pencegah penyakit jantung.

  1. Kayu manis
KLIK INI:  Resep Menu Buka Puasa Ala Vegetarian, Ini 5 Diantaranya!

Dilansir Wikipedia, kayu manis adalah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis dan pedas. Kayu manis merupakan salah satu bumbu tertua yang digunakan manusia.

Nama ilmiahnya Cinnamomun verum, kayu manis sering dipakai untuk aroman minuman. Bahkan, di sejumlah daerah dijadikan pewarna air mineral karena anti oksidan-nya yang memang tinggi. Walau begitu, sejumlah penjelasan yang mengulas perihal kayu manis menyebut bahwa khasiat kayu manis masih pro dan kontra dan memerlukan penelitian lanjutan.

Namun, sejumlah penelitian yang sudah ada juga menerankan beragam manfaat kayu manis seperti: menurunkan kolestrol, mencegah penggumpalan darah, antimikroba, menjaga konsidi sel saraf, anti infeksi bakteri dan jamur serta banyak lagi.

KLIK INI:  Agar Bumbu Dapur tidak Cepat Rusak, Ini 7 Cara Menyimpannya!
  1. Jahe

Rempah satu ini paling digemari bila diracik dalam bentuk minuman penyegar yang menghangatkan. Di Makassar, ada minuman khas berbahan dasar jahe, namanya sarabba—minuman ini dikenal sebagai warisan leluhur yang berkhasiat pada stamina pria dewasa.

Jahe termasuk tanaman rimpang yang paling populer sebagai tanaman obat. Nama latinnya Zingiber officinale. Selain untuk bahan minuman, jahe juga digunakan sebagai bumbu makanan. Jahe mengandung phenolic yang berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur dan dapat mencegah kontraksi pada perut.

Dilansir Hellosehat, sebuah kajian baru yang diterbitkan dalam Annals of New York Academy of Sciences, menulis bahwa jahe dan berbagai senyawa yang dikandungnya memberikan efek menguntungkan terhadap obesitas, diabetes dan sakit jantung.

Tak hanya itu, jahe juga terbukti mampu menghambat stres oksidatif (bentuk penuaan seluler), menurunkan kadar kolestrol serta tekanan darah. Jahe juga bermanfaat mengurangi aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak berbahaya di pembuluh darah arteri.

KLIK INI:  Meniran, Tumbuhan Liar Sang Pemelihara Imun Tubuh yang Layak Dimengerti