Mengurai Penyebab Burung Terancam Punah dan Apa yang Mesti Dilakukan

oleh -652 kali dilihat
Burung Puffin/foto-Okezone Techno

Klikhijau.com – Jika kamu seorang petani atau penjelajah rimba. Kamu akan rasakan bagaimana sepinya kebun dan rimba tanpa kicauan burung.

Keberadaan burung, bukan hanya sekadar mengusir sepi, tapi lebih dari itu. Perannya sejak ribuan tahun lalu bukan hal sepele—tak terpisahkan dari planet ini. Mereka mengambil peran penting dalam menyeimbangkan ekosistem.

Burung memainkan peran penting dalam penyerbukan, penyebaran benih, dan mengendalikan populasi serangga.

Bayangkan jika taka ada yang mengendalikan serangga, maka serangannya pada tanaman akan sangat masif dan bisa melahirkan bencana gagal panen. Karena beberapa serangga bisa saja membunuh tanaman.

KLIK INI:  9 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui dan Diatasi

Sayangnya, meski memiliki peran yang penting pada planet ini. Manusia terus saja meneror keberadaan burung, memburunya, bahkan tak sedikit yang membunuhnya tanpa alasan.

Setidaknya ada lebih dari 11.000 spesies burung di dunia. Di antara spesies itu Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengklasifikasikan spesies burung ke dalam beberapa kategori, termasuk burung yang rentan, terancam punah, dan sangat terancam punah.

Saat ini, IUCN mencantumkan 192 spesies burung sebagai terancam punah. Itu membuat burung menjadi kategori tertinggi dalam hal ancaman.

Ancaman kepunahan burung tak hanya terjadi pada satu negara saja, tapi  tersebar di seluruh dunia. Meski demikian ada titik tertentu, di mana ancaman kepunahan sudah berada di level dewa, yakni  pulau Madagaskar, Hutan Atlantik Brasil, dan wilayah Himalaya.

Pertanyaannya bagaimana bisa burung terancam punah, apa yang jadi penyebab utamanya. Nah, berikut ulasan singkat perihal ancaman itu, seperti dikutip dari Earth:

  • Perburuan ilegal

Keindahan burung jadi daya tarik tersendiri. Banyak yang rela membeli mahal untuk dipelihara. Selain dipelihara di beberapa bagian dunia, burung masih diburu untuk dimakan atau diperdagangkan.

  • Hilangnya habitat dan degradasi

Saat pemukiman manusia berkembang, mereka merambah habitat alami, menghancurkannya dalam prosesnya. Ini adalah salah satu ancaman terbesar bagi populasi burung dan telah berkontribusi pada penurunan banyak spesies.

KLIK INI:  Peristiwa-peristiwa Bersejarah Perihal Minyak Zaitun dari Masa ke Masa
  • Penggundulan hutan

Hutan adalah habitat vital bagi burung. Karenanya, penggundulan hutan karena pembukaan hutan untuk kayu, pertanian, atau urbanisasi menghancurkan habitat vital tersebut.

Fungsi hutan bagi burung sangat banyak, di antaranya sebagai rumah dan tempat mencari makan. Jika hutan menghilang berarti rumah dan lading mereka akan hilang, dampaknya burung akan terancam punah.

  • Polusi

Polusi udara, air, dan tanah hingga polusi cahaya telah berdampak negatif pada populasi burung. Misalnya, keracunan timbal merupakan masalah utama bagi banyak spesies burung yang memakan serangga yang terkontaminasi racun.

  • Pestisida

Meluasnya penggunaan pestisida telah berdampak buruk pada populasi burung, terutama yang memakan serangga. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa insektisida dapat menyebabkan kerusakan saraf pada burung, yang menyebabkan gangguan fungsi motorik dan kematian.

  • Penangkapan ikan berlebihan

Burung yang bergantung pada ikan untuk makanan termasuk yang paling terpukul oleh penangkapan ikan yang berlebihan. Saat stok ikan menurun, begitu juga burung-burung yang bergantung padanya. Ini adalah masalah khusus untuk burung laut seperti elang laut dan penguin.

KLIK INI:  Inovasi Sorbos Ciptakan Sedotan yang Dapat Dimakan
  • Perubahan iklim

Ancaman lain yang tak kalah mengerikan bagi burung dan hewan lain adalah perubahan iklim. Saat suhu naik dan pola cuaca menjadi lebih ekstrem, banyak spesies burung berjuang untuk beradaptasi. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang berkembang biak di Kutub Utara, di mana es laut yang mencair menghancurkan habitat vital.

Naiknya suhu juga menyebabkan masalah bagi burung yang bermigrasi. Misalnya, saat musim semi tiba lebih awal di belahan bumi utara, beberapa burung migran datang terlalu dini untuk mencari makanan. Hal ini menyebabkan kekurangan gizi dan mengurangi keberhasilan pemuliaan.

Sementara itu, di daerah tropis, perubahan iklim mempersulit burung untuk menemukan makanan karena kekeringan menjadi lebih umum. Penelitian telah menunjukkan bahwa kekeringan dapat menyebabkan kelaparan yang meluas di antara burung pemakan serangga.

  • Spesies invasif

Spesies invasif merupakan masalah utama bagi populasi burung di seluruh dunia. Ini adalah tanaman, hewan, atau penyakit yang bukan asli suatu daerah dan dapat merusak ekosistem setempat.

Untuk burung, spesies invasif dapat menghancurkan habitat, bersaing untuk mendapatkan makanan, atau menyebarkan penyakit.

Dalam beberapa kasus, mereka bahkan bisa langsung memangsa burung. Misalnya, tikus yang diperkenalkan ke ekosistem pulau telah menyebabkan kepunahan banyak burung yang bersarang di tanah dengan memakan telur dan anak mereka.

Perubahan iklim memperburuk masalah dengan meningkatkan kisaran beberapa spesies invasif. Misalnya, saat suhu meningkat di Kutub Utara, nyamuk yang membawa malaria burung mampu bertahan dan berkembang biak di ketinggian yang lebih tinggi, membuat lebih banyak burung berisiko.

KLIK INI:  Begini Cara Burung di Hutan Kota Berperan Penting terhadap Ekosistem
  • Aktivitas manusia

Di antara penyebab kepunahan burung yang disinggung di atas, dominan disebabkan oleh aktivitas manusia. Memang tak bisa dipungkiri jika ancaman utama satwa liar, termasuk burung adalah manusia. Menurut laporan PBB, manusia telah mengubah 75 persen lingkungan terestrial planet ini secara parah, menempatkan setidaknya satu juta spesies hewan dalam ancaman kepunahan.

Lalu apa yang harus dilakukan

Selalu ada solusi, demikian pula dalam permasalahan yang dialami oleh satwa burung. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melepaskannya dari ancaman kepunahan, di antaranya:

  • Beralih pertanian berkelanjutan

Praktek pertanian merupakan ancaman utama bagi populasi burung. Tapi  dengan cara bertani tanpa merusak lingkungan. Dukung inisiatif pertanian berkelanjutan dan beli produk organik bila memungkinkan.

KLIK INI:  Menghadapi Panas Ekstrem, Burung Kota lebih Tangguh dari Burung Hutan
  •  Mendukung organisasi konservasi

Saat ini banyak organisasi yang bekerja untuk melindungi populasi burung di seluruh dunia. Dukung upaya mereka dengan menyumbangkan uang atau waktu.

  • Merawat kesadaran lingkungan

Melestarikan burung bukan hanya tanggungjawab satu orang atau komunitas, tapi semua orang.sadar atau tidak, setiap orang berpotensi jadi penyebab kepunahan satwa burung.

Karenanya, perlu merawat kesadaran untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari dan terawat. Karena lingkungan yang baik dan terawat adalah rumah yang baik pula bagi satwa burung.

  • Bekerja sama

Spesies burung dengan cepat menghilang dari langit. Sebagian besar, aktivitas manusia yang harus disalahkan. Tapi ada harapan. Dengan bekerja sama, kita dapat melindungi burung dan satwa liar lainnya dan melestarikan planet ini untuk generasi mendatang.

  • Menegakkan hukum

Hukuman yang lemah terhadap pelaku perusakan lingkungan dan pelaku perdagangan satwa liar, menjadi celah bagi pelaku untuk melakukan aksinya.

Menegakkan hokum dengan menghukum pelaku dengan hukuman yang berat akan membuat orang lain berpikir berkali-kali untuk melakukannya.

KLIK INI:  Apa Arti dari Kode Segitiga di Bagian Bawah Kemasan Plastik?