Tanaman Hias Indonesia Semakin Menghiasi Pasar Luar Negeri

oleh -525 kali dilihat
Mengenal Tanaman Begonia Orange dan Cara Merawatnya
Begonia orange - Foto/Klikhijau

Klikhijau.com – Daya tarik tanaman hias tidak pernah meredup. Peminatnya dari hari ke hari terus bertambah. Bahkan permintaan tanaman hias di pasar luar negeri atau mancanegara terus menanjak.

Tembusnya pasar mancanegara membuat prospek tanaman hias semakin cerah. Hal ini pula menjadikan para pembudidaya tanaman yang dapat memanjakan mata ini “terancam kaya”.

Prihasto Setyanto, selaku Direktur Jenderal Hortikultura mengungkapkan bahwa peminat tanaman hias didominasi oleh Eropa, kemudian menyusul Amerika, Jepang, Taiwan, Korea, Uni Emirat Arab, dan Eropa Timur.

Tidak hanya itu, Prihasto juga mengungkapkan selama kurung waktu 2020 hingga 2022 ekspor tanaman florikultura terus menanjak secara signifikan.

KLIK INI:  Menyingkap Aroma Mitos dan Mistis Bunga Sedap Malam
Naik dua kali lipat

Berdasarkan data, pada bulan Januari hingga bulan Juli periode 2020-2022, jumlah ekspor tahun 2020 berada di angka 2,980 juta kg, kemudian meningkat menjadi 3,414 juta kg di tahun 2021, dan  tahun 2022 mengalami peningkat sebesar 4,468 juta kg.

“Jadi, ini naik hampir dua kali lipat,” ujarnya.

Prihasto mengatakan, hanya dalam kurun waktu bulan Januari sampai Juli 2022, nilai ekspor tanaman hias sudah mencapai angka yang menggembirakan, yakni Rp1,3 triliun.

“Baru 7 bulan, nilai ekspor tanaman hias sudah mencapai Rp 1,3 triliun yang berasal dari 207 jenis tanaman hias dan ratusan bahkan ribuan pohon sudah dikirim ke luar negeri,” katanya.

KLIK INI:  Bunga Dandelion, Si Liar yang Penuh Keunikan dan Manfaat Kesehatan

Prospek cerah tanaman hias sebagai bidang bisnis dapat  terus meningkat dan menarik. Bukan hanya bagi perusahaan pengekspor yang tertari, tetapi masyarakat luas juga. Selain itu, mengingat dampak inflasi, krisis energi dan situasi perang, permintaan pasar luar negeri sangat baik.

“Pasar dunia memiliki potensi besar untuk tanaman hias di Indonesia. Negara-negara Barat sedang mengalami krisis energi yang berujung pada penutupan banyak green house untuk menghemat listrik. Potensi ini dapat dimanfaatkan oleh para pedagang untuk memasok tanaman hias di sana,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Persatuan Florikultura Indonesia (PFI), Rosy Nur Apriyanti mengatakan selama pandemi, tanaman hias sudah menjadi hobi dan aktivitas baru masyarakat, sehingga permintaan terhadap komoditas ini terus mengalami meningkat.

“Permintaan anthurium tumbuh 6% dibandingkan tahun 2020 dan permintaan dracaena naik 49%,” kata Rosy.

KLIK INI:  Memesona, Kastuba Berpotensi sebagai Tanaman Hias sekaligus Obat
Akan ada event

Dalam rangka mengembangkan tanaman hias Indonesia, Rosy berharap PFI dapat terus bekerja keras agar industri tanaman hias tumbuh dengan mantap dan terus berkembang di tingkat internasional.

Salah satu upaya FPI adalah menyelenggarakan event bertaraf internasional melalui acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) 2022.

“Acara akan dilaksanakan secara offline pada 14 hingga 16 Oktober 2022. Tempatnya di Jakarta Convention Center (JCC) Hall A, dengan bekerjasama PT Fasen Creative Quality,” lanjutnya.

Tema yang diangkat pada pageran tersebut adalah Empowering Mindscapes and Transforming Indonesia Tropical Plants Industry, FLOII Convex 2022.

Acara ini diharapkan menjadi titik awal untuk merumuskan rencana strategis industri tanaman hias Indonesia, menjadi salah satu pameran keanekaragaman hayati terlengkap di dunia yang diakui dunia sebagai salah satu acara internasional dan pusat bisnis yang efektif.

Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality Michael Bayu Sumarijanto mengatakan, tujuan dikembangkannya FLOII adalah untuk memberi fasilitas semua pihak yang berkepentingan untuk bekerja sama dengan tujuan untuk mengembangkan industri tanaman hias di Indonesia.

KLIK INI:  Kenalkan 10 Jenis Mahkota Duri yang Ada di Indonesia dan Ciri-Cirinya

“FLOII Convex 2022 mempromosikan serta mendukung pengelolaan tanaman hias, konservasi keanekaragaman hayati, transaksi bisnis, hingga menampilkan display tanaman hias terlengkap. FLOII Convex 2022 sendiri akan hadir dengan berbagai kegiatan, yaitu pameran tanaman hias, konferensi, lokakarya, kontes, dan kegiatan sosial,” papar Bayu.

Sedangkan Ery Erlangga, Ketua Indonesian Aroid Society sangat menyambut baik gelaran acara tersebut. Karena akan mengembangkan tanaman hias Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi ekspor dan pengembangan tanaman hias karena didukung iklim yang bagus. Adanya acara ini menjadi ajang pertemuan antara penjual tanaman hias, kolektor maupun pengusaha. Kami berharap kerisauan, standarisasi terkait industri tanaman hias bias dijawab dengan hadirnya event ini,” ungkapnya.

Jadi, memelihara, membudidayakan, merawat tanaman hias adalah hobi yang dapat mendatangkan cuan.

KLIK INI:  5 Jenis Hama Pengganggu Tanaman Hias Aglonema dan Cara Mengatasinya

Sumber: tabloidsinartani.com