Memerangi Perubahan Iklim dengan Rekayasa Spesies Baru, Bisakah?

oleh -252 kali dilihat
Memahami Krisis Iklim dan Penyebabnya, Ayo Ambil Peran untuk Bumi!
Ilustrasi perubahan iklim - Foto/Ist

Klikhijau.com – Teknologi Pengeditan Gen CRISPR diyakini oleh Jennifer Doudna dapat digunakan untuk memerangi perubahan iklim.

Perubahan iklim adalah salah satu peristiwa yang sangat meresahkan dan menjadi sorotan dunia. Kedatangannya adalah bencana bagi sebagian besar makhluk hidup.

Karenanya, diperlukan satu terobosan baru untuk mengatasinya. Dan Pengeditan Gen CRISPR diyakini jadi jembatan untuk mengatasi perubahan iklim.

Sososk di balik teknologi  pengeditan Gen CRISPR adalah  Doudna. Ia merupakan  salah satu ilmuwan di balik teknologi pengeditan gen CRISPR. Ia mengatakan bahwa saat ini, teknologi tersebut sedang banyak dicoba oleh para peneliti dalam studi klinis.

KLIK INI:  Penyelamatan Penyerbuk Dinilai Semakin Mendesak, Ini yang Perlu Dilakukan!

Menariknya teknologi tersebut tidak hanya diramalkan mampu mengatasi permasalahan perubahan iklim. Namun, juga mampu mengatasi masalah-masalah besar lainnya yang dihadapi umat manusia.

Kecanggihan teknologi pengeditan gen CRISPR adalah memungkinkan pengeditan genom organisme hidup.

Caranya adalah dengan melalui modifikasi. Dengan modifikasi itu, maka para peneliti dapat menghasilkan gen yang lebih adaptif terhadap lingkungan.

Tidak hanya itu, dengan modifikasi pula, dapat mendukung ekosistem apa adanya. Itu artinya jika pengeditan gen CRISPR bisa benar-benar diterapkan, maka perubahan iklim bisa diatasi.

Melalui penemuan tersebut Doudna dan rekannya, Emmanuelle Charpentier pada tahun 2020 lalu menerima hadiah Nobel.

KLIK INI:  Studi: Di Mana pun, Air Hujan Tidak Lagi Aman untuk Diminum
Dapat meningkatkan kapasitas organisme mikroba

Dalam sebuah wawancara dengan  MIT Technology Revie, Doudna mengatakan bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas organisme mikroba di tanah atau air, yang bisa untuk menangkap karbon.

“Ada banyak fokus pada penggunaan medis klinis CRISPR,” katanya kepada MIT Tech seperti dilansir dari Inhabitat.

“Namun, saya menduga bahwa selama dekade berikutnya, ketika kita berpikir tentang dampak global dan dampak pada kehidupan sehari-hari, di situlah penggunaan di bidang pertanian dan bahkan untuk mengatasi perubahan iklim berpotensi memiliki dampak yang jauh lebih luas,” lanjut Doudna

Teknologi CRISPR  sebelumnya telah diupayakan untuk digunakan untuk mempengaruhi iklim. Inisiatif memanfaatkan tanaman dari institut salk untuk studi biologi, yang saat ini sedang bekerja untuk memperkuat sistem akar tanaman.

KLIK INI:  ProKlim, Upaya Unggulan KLHK Hadapi Perubahan Iklim

Tidak hanya itu, tapi juga meningkatkan cangkang pelindung mereka yang bertanggung jawab untuk menyimpan karbon dioksida.

Para ilmuwan di University of California Berkeley juga mencoba hal tersebut, yakni dengan mencoba memodifikasi beras agar lebih tahan kekeringan. Namun, penelitian ini masih dalam tahap awal.

Selain itu, CRISPR telah terbukti menjadi teknologi penting dalam dunia medis. Para peneliti juga bersemangat tentang efek potensialnya pada rantai makanan global di antara bidang aplikasi lainnya.

Jika penemuan itu dapat diterapkan dengan maksimal, maka perubahan iklim bisa diatasi, semoga.

KLIK INI:  Saatnya Berkenalan dengan Beberapa Jenis Kerang Penghasil Mutiara

Sumber: Inhabitat