- Menyerap Sensasi Hijau Donggia Bersama TBM Al-Abrar, Bulukumba - 01/10/2024
- Dipeluki Sampah - 29/09/2024
- Yudi, Urang Aring yang Tak Terawat, dan Manfaatnya yang Mengejutkan - 27/09/2024
[hijau]Aceh terluka dalam kobaran api[/hijau]
Klikhijau.com – Sepekan terakhir kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda 12 kabupaten di Provinsi Aceh. Luas lahan pun terus bertambah sejak puluhan hingga kini mencapai 116,04 hektar.
Petugas kesulitan memadamkan api yang sebagian besar terbakar di kawasan rawa. Apalagi mobil pemadam tidak bisa menembus ke lokasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek, menjelaskan karhutla pada Juli 2019 tercatat dimulai sejak 5 Juli.
Hingga kini, petugas telah berusaha menanggulangi 90 persen karhutla di 11 kabupaten. Tapi di Kabupaten Aceh Barat, karhutla semakin meluas lantaran kondisi tanahnya gambut.
Sebelas kabupaten yang dilanda karhutla dan telah dipadamkan oleh petugas adalah Kabupaten Nagan Raya seluas 32,5 hektar, Kota Banda Aceh 2 hektar, Aceh Barat Daya 3 hektar, Bener Meriah 1,4 hektarel, Gayo Lues sehektar, Aceh Aceh Besar 20 hektar, Aceh Selatan 3,5 hektar, Kota Sabang 2 hektar, Aceh Jaya 2 hektar, Aceh Tengah sehektar, dan Singkil 4 hektar.
Sementara di Kabupaten Aceh Barat, karhutla meluas hingga mendekati permukiman warga di Desa Alue Peunyaring, Kecamatan Meureubo.
Titik apinya belum bisa ditembus
Menurut catatan BPBA, lahan yang terbakar di empat kecamatan diperkirakan mencapai 45 hektare.
Jumlah itu belum termasuk satu kecamatan yang hingga saat ini titik apinya belum bisa ditembus petugas. Itu sebabnya luas areal yang terbakar belum terdata.
Petugas BPBA dibantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia terus berupaya melakukan pemadaman. Di beberapa titik, petugas turut membagikan masker kepada warga dan turut mendistribusikan makanan siap saji.
Terdapat beberapa kendala untuk memadamkan api di lokasi. Di antaranya adalah kondisi tanah rawa gambut sehingga petugas sulit mencapai titik api. Petugas juga kekurangan pompa apung atau pompa tekanan tinggi portabel sebanyak 10 unit.
Dibanding data BPBA selama bulan Juni 2019, karhutla di Aceh terjadi sebanyak 20 kali. Lantas pada Mei 2019, Karhutla terjadi enam kali. Namun, data itu tidak menyebutkan detail areal lahan dan hutan yang terbakar.
Artinya, karhutla di Aceh relatif tidak berhenti karena pada Maret 2019 masih terjadi di provinsi paling barat Indonesia itu.
Menurut data BPPA, mulai Januari hingga Maret 2019, ada 12 karhutla meskipun pemicunya bukan lantaran musim kemarau.