Jaringan Pegiat Literasi Sulsel Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Gempa di Sulbar

oleh -77 kali dilihat
Jaringan Pegiat Literasi Sulsel Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Gempa di Sulbar
Andhika Mappasomba bersama warga Desa Kebiraan Kecamatan Ulumanda Majene - Foto/Ist

Klikhijau.com – Jaringan pegiat literasi Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak cepat ke Majene Sulawesi Barat untuk membantu warga terdampak gempa sejak Sabtu 16 Januari 2020.

Aksi ini dimotori oleh sejumlah komunitas antara lain Rumah Forum Literasi Sulsel, Sekolah Sastra Bulukumba, Pustaka Bergerak Indonesia dan Komunitas Rumah Koran.

Rombongan dikomandoi oleh Andhika Mappasomba (inisiator dan pegiat literasi) membawa bantuan berupa bahan makanan seperti sayuran dan bantuan lain yang dihimpun dari jaringan pegiat literasi se-Sulsel.

“Inisiasi ini dimulai dari para pegiat literasi di Sulsel, Dinas Perpustakaan wilayah Sulsel dan Pustaka Bergerak Indonesia dan melibatkan jaringan literasi di Sulawesi Barat,” jelas Andhika.

Begitu tiba di Majene, para pegiat literasi berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendirikan posko sendiri yang mereka sebut Posko Jaringan Pustaka Bergerak Indonesia dan Dinas Perpustakaan Sulsel.

Relawan ini menyalurkan bantuan ke desa-desa di Kecamatan Malunda, terutama yang memiliki akses cukup sulit.

KLIK INI:  Bank Dunia Dukung Program Pengurangan Emisi di Kalimantan Timur

“Kami tidak masuk ke kota Mamuju, karena faktanya, ada 3 kecamatan sebelum kota Mamuju yakni Ulumanda, Malunda dan kecamatan perbatasan Tappalang Mamuju. Kami memilih fokus di area ini karena warga terdampak di sini cukup banyak,” jelas Andhika.

Dari pantauan Andhika dan pegiat literasi lainnya, distribusi bantuan hingga kini belum merata. Padahal, ada beberapa perkampungan yang membutuhkan bantuan logistik.

“Ada titik yang yang mungkin luput dari pantauan pemerintah, nah itu yang kami pilih sebagai lokasi distribusi bantuan yang kami bawa dari Sulsel. Total bahan makanan yang telah kami distribusi yang terdiri dari beras, mie instan, sayuran dan lainnya sebanyak dua mobil. Menyusul hari ini akan masuk lagi bantuan sebanyak dua mobil, insyaAllah!” kata Andhika.

Melakukan pendataan

Agar bantuan ke pelosok kampung dapat terdistribusi dengan baik, para pegiat literasi hari ini melakukan pendataan dan pencatatan posko-posko di wilayah gunung. Wilayah ini berada di wilayah pegunungan yang berjarak sekitar 5 kilometer dari posko relawan.

“Kami akan mendata mengenai apa-apa saja yang dibutuhkan masyarakat terdampak. Sore ini kami akan mengemas bantuan, kemudian naik lagi ke gunung-gunung khususnya di titik yang tidak terjangkau bantuan formal pemerintah,” jelas Andhika.

KLIK INI:  Gubernur NTT Dampingi Jokowi Tinjau 'Food Estate' di Kabupaten Belu
bantuan gempa dari jaringan pegiat literasi
Bantuan sayuran dan bahan makanan dari Jaringan Pegiat Literasu Sulsel tiba di Malunda Majene – Foto/Ist

Sementara itu, Koordinator Relawan, Dahri Dahlan mengatakan, beberapa titik di pegunungan berada di daerah Tappalang, perbatasan Majene-Mamuju.

“Ada lima titik di sana, tepatnya di wilayah gunung di Wilayah Kecamatan Tappalang Mamuju di sekitar wilayah perbatasan. Ada sekitar 1200 jiwa di sana yang membutuhkan bantuan,” jelas Dahri.

Saat melaporkan kondisi terkini dari Malunda (sekira pukul 12.10 WITA), Andhika Mappasomba juga mengabarkan bahwa gempa susulan kembali terjadi sekira 4.2 Skala richter.

“Gempa baru saja terjadi, tapi karena kami di atas rumah kayu jadi tidak terlalu terasa. Kondisi saat ini, aliran listrik PLN juga padam sejak pagi,” kata Andhika.

KLIK INI:  Ini Langkah Pemerintah dalam Upaya Menghapus Merkuri!