Klikhijau.com – Satu prestasi kembali diukir oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Republik Indonesia, yakni berhasil meraih Penghargaan Bhumandala Ariti (Perunggu).
Penghargaan tersebut diraih Kemenhut dalam ajang Bhumandala Award – Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial 2025.
Acara yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) ini berlangsung di Auditorium Sukarman, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, pada 18 November.
Penghargaan ini diberikan atas inovasi “TAPAL21 – Tata Kelola Data dan Pelayanan Terpadu BPKH Wilayah XXI” yang diajukan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XXI Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan.
TAPAL21 dinilai berhasil mengintegrasikan data, mempercepat pelayanan, dan meningkatkan akurasi pemetaan kawasan hutan.
Kepala BIG, Muh Aris Marfai, menyerahkan langsung penghargaan kategori Kementerian/Lembaga sebagai apresiasi terhadap inovasi di sektor kehutanan.
Sekretaris Jenderal Kemenhut, Mahfudz, menerima penghargaan ini. Ia mewakili Menteri Kehutanan. Dalam keterangannya, ia menegaskan komitmen kuat kementerian untuk terus memperkuat sistem kelola data spasial.
“Penghargaan ini membuktikan bahwa transformasi digital yang kita lakukan sudah tepat. TAPAL21 membuat layanan lebih cepat, transparan, dan efisien, serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” kata Mahfudz setelah menerima penghargaan di Jakarta, Selasa (18/11).
TAPAL21 mengintegrasikan basis data dan geoportal sesuai Kebijakan Satu Peta, memungkinkan klarifikasi kawasan hutan secara real-time melalui peta interaktif. Inovasi ini memangkas waktu pelayanan dari 17 menjadi 5 hari kerja, mengurangi kebutuhan SDM sebesar 33%, dan menghilangkan biaya transportasi bagi pemohon.
Selain meningkatkan transparansi, sistem ini mencatat tingkat kepuasan pengguna hingga 92,2% dan tetap optimal selama masa krisis. Inovasi seperti TAPAL21 sangat penting untuk mendukung target nasional di sektor kehutanan.
“Kementerian Kehutanan terus mendorong pemanfaatan teknologi geospasial agar tata kelola kawasan hutan lebih akurat, akuntabel, dan berintegritas, sejalan dengan upaya reformasi birokrasi yang digalakkan pemerintah,” urai Mahfudz.
Penghargaan Bhumandala ini adalah pengakuan atas kerja keras BPKH dalam mengembangkan inovasi geospasial yang aplikatif dan berdampak. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga komitmen untuk memastikan data kehutanan yang presisi, terbuka, dan dapat diandalkan.
Penghargaan Bhumandala merupakan apresiasi pemerintah terhadap inovasi penggunaan Informasi Geospasial (IG) untuk mendukung perencanaan pembangunan, pemetaan wilayah, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Kemenhut melihat momentum ini sebagai dorongan untuk memperkuat interoperabilitas data, meningkatkan kapasitas teknologi pemetaan, dan memperluas kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah dalam membangun sistem geospasial nasional yang terintegrasi.
Kemenhut menyampaikan apresiasi kepada BIG dan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPKH Wilayah XXI atas kontribusi dan inovasi yang telah mengantarkan Kementerian Kehutanan meraih Bhumandala Ariti 2025. Komitmen untuk meningkatkan layanan data, pemetaan kawasan hutan, dan integrasi geospasial akan terus ditingkatkan guna mendukung target pembangunan kehutanan yang berkelanjutan.








