Idul Adha dan 5 Pembungkus Daging Kurban yang Berpihak pada Bumi

oleh -213 kali dilihat
Kurban Asyik, Tanpa Kantong Plastik
Pedistribusian daging kurban dengan daun jati yang ramah lingkungan - Foto/WowBabel.com

Klikhijau.com – Idul Adha selalu identik dengan daging kurban. Karena itu pula dikenal dengan nama idul kurban.

Kisah perayaan Idul Adha, adalah refleksi cinta atas apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS.

Terlepas dari makna dan sejarahnya,  Idul Adha juga selalu menyimpan masalah, yakni proses pembagian daging kurban.

Bukan persoalan tepat sasaran atau tidak, tapi pembungkus daging kurban itu sendiri, yang masih banyak menggunakan kantong plastik sekali pakai (PSP).

KLIK INI:  Beberapa Tips Sederhana Belanja Online Ramah Lingkungan

Plastik sekali pakai adalah salah satu problem lingkungan yang sangat mengkhawatirkan. Dampaknya bukan hanya kepada manusia, tapi semua elemen yang ada di planet ini, baik satwa, tumbuhan hingga air.

Dan momen Idul Adha bisa jadi batu loncatan untuk menerapkan hidup diet plastik dengan cara menggunakan pembungkus daging kurban yang berpihak pada bumi, alias ramah lingkungan, di antaranya:

  • Daun jati

Daun jati sejak dulu dikenal dan telah digunakan sebagai pembungkus makanan. Dengan bentuk dan ukuran daun yang cukup lebar, potensi daun jati sebagai pembungkus yang ramah lingkungan bisa jadi solusi meredam ancaman kantong plastik.

Apalagi pada momen Idul Adha ini, penggunaan daun jati bisa jadi solusi untuk mengurangi penggunaan kantong plastik untuk membungkus daging kurban.

Penggunaan kantong plastik saat Idul Adha memang cukup marak, dan tentu perilaku itu tidak membuat lingkungan berada pada kondisi baik-baik saja, justru akan menjadi ancaman.

  • Daun pisang

Lebaran tanpa daun pisang rasanya akan “hambar”. Daun pisang adalah pembungkus utama makanan khas lebaran, yakni buras.

Namun, dalam hal pembagian daging kurban—agar lebih ramah lingkungan penggunaan daun pisang tidak lantas hanya sebagai pembungkus buras dan sejenisnya.

Lebih dari itu, daun yang berwarna hijau segar ini—yang memiliki ukuran yang cukup besar bisa dimanfaatkan untuk membungkus daging kurban yang akan dibagikan kepada mereka yang berhak.

KLIK INI:  Perangi Penggunaan Plastik dengan Menggunakan Ini!
  • Besek bambu

Liputan6 melaporkan, jika jelang Idul Adha penjualan besek bambu meningkat. Peningkatan penjualan itu adalah kabar baik, sebab umumnya besek bambu digunakan untuk menjadi wadah daging kurban.

Jadi, panitia kurban tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk membungkus daging yang akan dibawakan.

Besek bambu juga bisa digunakan berulang kali, dan saat terbuang ke lingkungan tidak akan membahayakan, sebab bisa terurai. Menyatu dengan tanah.

  • Besek daun kelapa

Daun kelapa dan lebaran juga menjadi dua hal tidak terpisahkan. Banyak olahan makanan yang terbungkus dengan daun ini.

Namun, dalam hal pembungkus daging kurban. Menjatuhkan pilihan pada besek daun kelapa adalah cara bijak untuk menyelamatkan bumi dari ancaman kantong plastik.

Jadi, cobalah menggunakan besek daun kelapa untuk membungkus daging kurban demi bumi yang lestari.

KLIK INI:  Tips Membersihkan Kompor Gas dan Bahan Alami yang Bisa Digunakan
  • Besek daun pandan

Daun pandan, termasuk daun pandan wangi juga adalah daun yang tak terpisahkan dari perayaan lebaran. Baik itu Idul Adha maupun Idul Fitri.

Khusus di momen perayaan Idul Adha, pilihan untuk membungkus daging kurban, pilihan bisa jatuh pada kesek daun pandan.

Menggunakan kesek daun pandan, tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga akan membuat daging lebih beraroma wangi.

Jadi, selamat merayakan Idul Adha, selamat berkurban dengan ramah lingkungan, selamat menyelamatkan bumi dari ancaman kantong plastik.

KLIK INI:  Tips Memilih Sayuran Organik yang Berkualitas