Bersepeda Bisa Timbulkan Masalah Disfungsi Seksual Bagi Perempuan?

oleh -463 kali dilihat
Bersepeda Bisa Timbulkan Masalah Disfungsi Seksual Bagi Perempuan?

Klikhijau.com – Hari Minggu pagi, biasanya jalan-jalan di sekitaran Sungguminasa, Gowa ramai oleh orang bersepeda. Sepeda menjadi pilihan olahraga yang menyenangkan, menyehatkan, dan tentu saja ramah lingkungan.

Namun, bagi perempuan bersepeda bisa jadi bukan mendapat kesehatan, malah sebaliknya. Menurut penelitian para ahli di Yale University, perempuan yang bersepeda dengan posisi handlebar (setang) rendah memiliki risiko tinggi untuk masalah kesehatan seksual.

Naik sepeda dengan setang rendah akan menciptakan tekanan besar pada daerah organ kelamin. Kondisi ini menyebabkan mati rasa yang mengarah pada disfungsi seksual.  Tentu hal itu tak baik untuk kesehatan.

Gaya bersepeda

Penelitian dilakukan dengan melibatkan 48 responden perempuan dengan frekuensi tinggi mengayuh sepeda, setidaknya 16 mil (sekitar 25,5 km) seminggu. Mengamati gaya bersepeda tersebut pada puluhan perempuan, para peneliti mencatat, mayoritas wanita menyandarkan berat badan mereka ke depan dengan penyangga di tangan.

KLIK INI:  3 Kebiasaan Baik Sebelum Tidur Demi Kecantikan, Cocok Dirutinkan Para Caleg Perempuan

Posisi punggung mereka cenderung membentuk sudut 30 – 45 derajat ke arah depan untuk mendapatkan posisi yang lebih aerodinamis. Semakin rendah posisi setang, semakin besar risiko gangguan seksual.

Setelah dianalisis lebih lanjut ditemukan, sebagian besar perempuan mengalami masalah mati rasa di daerah sekitar pinggul. Gerakan mengayuh saat bersepeda dapat mengakibatkan gesekan pada kemaluan yang dapat mengakibatkan penurunan sensitivitas.

Melihat dampak tersebut, maka sebaiknya bagi perempuan jika ingin naik sepeda perlu mengurangi efek negatif tersebut dengan menggunakan sadel yang lembut.

Selain itu, sebaiknya perempuan menghindari olahraga bersepeda ekstrim seperti downhill atau free-riding, karena hentakan dan guncangan yang terjadi selama melakukan hal ekstrim tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kemaluan serta rahim.

Penggunaan korset untuk mencegah guncangan saat naik sepeda dianggap bisa jadi solusi. Karena meskipun bersepeda di jalanan yang rata, mungkin saja di suatu tempat tertentu terdapat jalan yang jelek atau harus memotong jalan melewati jalanan yang tidak rata untuk menghindari macet serta polusi.

Apakah bersepeda hanya berbahaya bagi perempuan? Ternyata tidak, efek negatif bersepeda juga dialami kaum pria. Penelitian lainnya yang dipresentasikan pada konferensi Reproduction and Embryology European Society menunjukkan efek yang merugikan dari bersepeda pada seksualitas laki-laki.

KLIK INI:  7 Manfaat Mengangkat Kaki di Dinding Bagi Perempuan, Poin Terakhir Paling Mengejutkan

Pria yang terlalu sering mengendarai sepeda, setidaknya sekitar 290 kilometer per minggu, cenderung memiliki kualitas dan kuantitas sperma yang lebih buruk dari sekelompok pria sehat yang jarang bersepeda. Untuk menghindari hal tersebut, usahakan tidak bersepeda selama lebih dari 5 jam dalam satu minggu.

Penurunan kualitas dan kuantitas sperma yang diyakini terkait dengan kompresi yang disebabkan oleh gesekan antara testis dan sadel sepeda. Bisa juga karena lokalisasi panas yang dihasilkan oleh gesekan saat mengayuh dan celana yang cenderung ketat.

Selain itu, kaum pria juga berpotensi mengalami kesemutan pada kemaluan akibat adanya iritasi pada kulit kemaluan yang disebabkan oleh terlalu lamanya penggunaan sadel.

Selain itu, saat mengayuh juga akan menimbulkan gerakan-gerakan yang mengakibatkan suhu panas di sekitar kemaluan yang akan membuat kulit kemaluan mudah lecet.

Bersepeda memang memiliki banyak manfaat, namun ternyata bisa juga melahirkan bahaya bagi kesehatan jika dilakukan terlalu sering.

KLIK INI:  Belajar Kisah Heroik Perempuan dari Pegunungan Kendeng