Klikhijau.com – Banjir seperti akrab tak hanya di telinga, tetapi terlihat dalam kasat mata. Dirasakan bahkan membuat sebagian besar orang menderita. Jika musim hujan tiba, satu-satunya yang terbayang oleh banyak orang adalah banjir.
Banjir seperti hantu yang datang di kegelapan malam. Meski ia pergi setelah menyisakan piluh, banjir meninggalkan trauma mendalam. Bagi warga kota yang tinggal di pemukiman padat, banjir telah merusak impiannya melebihi ketakutan dari hantu gentayangan.
Respons atas banjir sebagai sebuah peristiwa dan bencana juga dimaknai oleh banyak filsuf dan tokoh penting di dunia. Katakanlah seperti Martin Luther hingga Douglas Adams.
Kata-kata mereka adalah caption yang penuh makna dan mungkin layak didengarkan. Beberapa dari caption itu bernilai renungan, sebagian bernada kritik atas perilaku manusia.
Sahabat Hijau, berikut ini setidaknya 9 caption banjir yang kami rangkum dari sejumlah situs terpercaya. Deretan caption yang pernah dituturkan tokoh ternama dunia. Di musim banjir, kamu mungkin dapat meminjam kata-kata ini sebagai renungan di sosial media:
Sembilan Caption Banjir
- Douglas Adams
Douglas Adams dikenal dunia sebagai tokoh legendaris sebagai penulis dan musikus Inggris (Maret 1952 – 11 Mei 2001). Caption yang dituturkannya cukup menohok:
“Setetes hujan tidak pernah merasa bertanggung jawab atas banjir”.
Narasi ini memiliki makna mendalam bahwa hujan adalah berkah dari semesta. Namun, cara manusia memperlakukan lingkungannya adalah pemicu banjir. Maka jangan lagi mengutuk hujan atas banjir.
- Gilbert F. White
Gilbert F White adalah seorang Geografer Amerika terkemuka (November 1911-Oktober 2006). Sama seperti Douglas, Gilbert juga mengingatkan ulang kepada kita bahwa banjir dipicu oleh tindakan manusia.
Simak caption Gilbert soal banjir berikut ini:
“Banjir adalah perbuatan Tuhan, tetapi kerugian akibat banjir sebagian besar adalah perbuatan manusia”.
- Martin Luther King.Jr.
Martin Luther King Jr., seorang aktivis dan pendeta yang vokal menyuarakan hak-hak sipil di era 1954-1968. Ia populer karena ketegasannya menyuarakan gerakan anti kekerasan. Aksinya juga dikenal terinspirasi dari Mahatma Gandhi.
Berikut caption beliau perihal banjir yang terkenal:
“Kita harus membangun tanggul keberanian untuk menahan banjir”.
Caption Martin Luther sebetulnya menantang kita untuk berani bertanggungjawab atas banjir yang terjadi. Suatu kesadaran kritis bahwa banjir membutuhkan keberanian untuk mencegahnya dan memastikan keseimbangan alam terjaga.
- William Shakespeare
Siapa tak mengenal William Shakespeare, seorang pujangga dan sastrawan Inggeris yang karya-karyanya mendunia. Dibalik karya-karya besarnya, William Shakespeare rupanya pernah menulis caption banjir yang layak disimak:
“Banjir besar telah mengalir dari sumber yang sederhana”.
Narasi ini sederhana tapi maknanya dalam nan filosofis. Banjir bersumber dari air yang sejatinya dapat mengalir kembali ke bumi. Namun bumi yang tidak lagi hijau membuat air hujan tidak tahu jalan pulang.
- John Murir
John Murir (21 April 1838 – 24 Desember 1914), seorang naturalis Skotlandia kelahiran Amerika, yang populer sebagai penulis, dan advokat.
Caption Murir soal banjir begitu menohok, simak berikut ini:
“Tuhan telah memelihara pohon-pohon ini, menyelamatkan mereka dari kekeringan, penyakit, longsor, dan seribu badai dan banjir. Tapi dia tidak bisa menyelamatkan mereka dari orang bodoh”.
Kalimat di atas semoga menyinggung sikap kita manusia yang merusak dan mencemari lingkungan. Murir mau bilang bahwa banjir disebabkan oleh orang-orang bodoh yang merusak semesta dan banjir adalah hukuman yang datang setelahnya.
- John Ruskin
John Ruskin, adalah seorang kritikus seni terkemuka dari Inggris (Februari 1819 – Januari 1900). Narasinya perihal banjir agak mirip dengan Douglas, mungkin juga mengandung makna serupa.
Simak berikut:
“Tidak ada tetes hujan individu yang pernah menganggap dirinya bertanggung jawab atas banjir”.
- Toni Morison
Toni Morison, adalah seorang penulis terkenal dan penerima Hadiah Nobel Sastra pada 1993. Ia seorang penulis Afrika-Amerika yang juga pernah menerima penghargaan Pulitzer pada 1988.
“Semua air memiliki ingatan yang sempurna dan selamanya berusaha untuk kembali ke tempatnya semula”.
Kalimat ini amat menohok kita. Perihal banjir antara lain karena air tidak tahu jalan pulang. Tono Morison mengingatkan kita bahwa air hujan sejatinya tahu jalan pulang. Jalan pulang itu adalah pada alam yang terjaga.
- Vinoba Bhave
Vinoba Bhave adalah seorang advokat non-kekerasan dan hak asasi manusia India (11 September 1895 – 15 November 1982).
Vinoba menulis caption banjir yang juga menawan:
“Sungai mengalir dengan keinginannya sendiri, tetapi banjir terikat di dua tepian. Jika tidak terikat demikian, kebebasannya akan sia-sia”.
- Erik Pevernagie
Erik Pevernagie adalah seorang seniman lukis dari Belgia. Kata-katanya perihal banjir juga cukup kritikal. Simak berikut:
“Ketika banjir menenggelamkan seluruh negeri, tidak ada tetesan air hujan yang merasa bertanggung jawab. ( “Akhirnya semuanya kehilangan bobotnya” )”.
Mirip seperti Douglas, sekali lagi jangan pernah menyalahkan hujan lagi atas banjir di kotamu. Semoga caption perihal banjir ini menginspirasi kita semua untuk menjaga lingkungan!








