- Pohon Air Mata - 26/03/2023
- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
- Ibu, Halaman Rumah, dan Daun Singkong - 20/03/2023
Klikhijau.com – Tenda yang kami tempati kuyup jam 3 subuh. Hujan datang mengguyur pantai Mandala Ria, Desa Ara, Bulukumba. Dengan tergesa kami berlari ke teras salah satu vila. Menyelamatkan diri dari hujan.
Saya harus akui, menuju pantai Mandala Ria tak terlalu mudah, apalagi jika ditempuh pada malam hari dengan motor seperti yang kami lakukan, tanpa persiapan pula dan belum tahu jalan.
Perihal jalan, jalan menuju pantai berpasir putih itu terlalu berlebihan jika dikatakan bagus dan terlalu sepele jika dikatakan mudah.
Namun, jalannya cukup menguji nyali sebab telah rusak. Aspalnya telah terbongkar, ditambah dengan jalan menurun yang lumayan terjal.
Berjalan malam menuju pantai yang bertetangga dengan pantai Apparalang itu bersiaplah berjumpa dengan babi hutan. Kami mengalaminya.
Ebita, motor yang kami kendarai kerap berhenti di tengah turunan untuk mencari jalan yang mudah. Sementara pekat menyergap kami.
Pantai Mandala Ria masih terkesan sepi, jika tak salah baru dihuni 3 vila, meski sebenarnya ada 4, tapi rumah pohon tak masuk hitungan saya.
Pemandangan cukup memesona, dan dihuni satu kedai kecil yang buka dua puluh jam untuk melayani pengunjung.
Pantai Mandala Ria memiliki nilai sejarah tersendiri, karena dahulu di pantai inilah Panglima Mandala, Soeharto memesan puluhan kapal dalam rangka pembebasan Irian Barat dari kolonial Belanda. Oleh karena itu pantai ini dinamakan Pantai Mandala Ria.
Pantai Mandala Ria di memang tak setenar Pantai Bira. Padahal bentangan pasir putih dan pusatnya pembuat kapal pinisi di Butta belum terlalu menarik perhatian wisatawan.
Budayawan Bulukumba, Muhannis Ara mengatakan, nama pantai Mandala Ria diambil dari kisah pesanan perahu menyerupai sekoci oleh Soeharto.
“Saat Soekarno membentuk Komando Mandala, Soeharto mesan 20 perahu menyerupai sekoci dalam waktu 20 hari di Desa Ara yang dikenal sebagai pusat pembuatan kapal pinisi,” ungkap Muhannis.
Ketika proses pembuatan perahu pesanan Seoharto yang menjabat Panglima Komando Operasi Militer dibuat, Muhannis mengaku masih kecil. Berkat kegigihan warga kampung Ara bergotong royong, dalam waktu 18 hari semuanya rampung.
“Pantai Mandala Ria ini sudah 8 tahun dirintis sebagai wisata pantai,” ungkap Muhannis.
Jika kamu sempat ke Bulukumba, berkunjunglah ke pantai Mandala Ria. Jika tak ingin menyewa vila, kamu bisa membawa tenda sendiri. Suasananya jauh dari cukup tenang dan sepi. Kamu hanya akan mendengar suara ombak yang merdu.