Mengintip Cara Keren Pelindo Group Jaga Lingkungan Tetap Hijau

oleh -133 kali dilihat
Mengintip Cara Keren Pelindo Group Jaga Lingkungan Tetap Hijau
Penanaman pohon di RHD oleh Pelindo-foto/Ist

Klikhijau.com – PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Group. Pada Sabtu, 12 Maret 2022 melakukan penanaman bibit pohon mangga dan jambu kristal.

Penanaman itu dilakukan di dua titik, yaitu di Rumah Hijau Denassa (RHD) Gowa dan Pucak Maros, Sulawesi Selatan, sebagai salah satu upaya untuk menjaga lingkungan tetap hijau.

Kegiatan menanam pohon yang mengangkat tema “Harmony For Nature” itu. Dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim.

Memperbanyak pohon melalui kegiatan tanam-menanam adalah cara jitu untuk mengurangi dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

KLIK INI:  NIPAH PARK Serukan Eco-Lifestyle Lewat MASA Land

Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi mengatakan, pihaknya sangat antusias dengan apa yang dilakukan oleh pemilik Rumah Hijau Denassa.

“Sebenarnya konsep Rumah Hijau Denassa ini juga ada di Yogyakarta. Saya tidak menyangka ternyata ada juga di Sulawesi Selatan, tepatnya di Gowa,” kata Prasetyadi.

“Saya cukup surprise dan akan coba membantu agar Rumah Hijau Denassa bisa lebih mengembangkan diri. Kami juga sedang mengembangkan green port dan akan mencoba untuk menghubungkan dengan Rumah Hijau Denassa,” lanjutnya.

Dia berharap ke depan konsep Rumah Hijau Denassa bisa dikemas dengan lebih baik. Dan juga secara bertahap akan dibantu untuk lebih dikembangkan lagi. SPJM juga akan mencoba untuk bersinergi guna membantu Rumah Hijau Denassa menjadi lebih baik lagi.

“Ke depan kalau Rumah Hijau Denassa sudah lebih baik penataannya, bisa dipakai untuk kegiatan outbound seluruh karyawan,” tukas Dirut SPJM.

KLIK INI:  Catat, Jadwal Nicholas Saputra Berbicara tentang Satwa Liar di Indonesia!
Tempat belajar berbagai komunitas

Pemilik Rumah Hijau Denassa, Darmawan Denassa mengungkapkan, pihaknya sebenarnya sudah cukup lama bekerja sama dengan Pelindo, bahkan sejak sebelum BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan ini dimerger.

Menurut Darmawan yang karib disapa Wawan atau Denassa, dengan lahan seluas kurang lebih 1 hektare. Saat ini sudah ada sekitar 635 jenis tanaman dan spesies lokal maupun endemik.

“Kami memang membuat Rumah Hijau Denassa ini sebagai tempat untuk literasi tanaman dan edukasi penanaman. Kami menyiapkan lahan sebagai rumah untuk keanekaragaman hayati,” ujarnya.

Selain sering dikunjungi anak-anak sekolah juga komunitas, sejak berdiri pada 2007 hingga kini. Rumah Hijau Denassa sudah menerima kunjungan tamu dari sekitar 70 negara.

Pihaknya telah menjadi mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dan kini juga akan bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai tempat belajar berbagai komunitas.

Atas upaya yang telah dilakukan tersebut, tahun lalu Denassa menjadi salah satu penerima penghargaan Kalpataru 2021 atas kepeloporan dalam memelihara dan melestarikan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Indonesia.

Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Kami terbuka dan sangat senang dikunjungi,” ucap Denassa.

KLIK INI:  Krisis Iklim Benar-Benar Bukan Hal Sepele, Merefleksi Kembali ‘Before the Flood’
Tentang Pelindo Jasa Maritim

PT Pelindo Jasa Maritim atau yang disingkat dengan SPJM merupakan subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Pelindo sendiri dibentuk pada tanggal 1 Oktober 2021 lalu seiring dengan proses integrasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

PT Pelindo Jasa Maritim memiliki bisnis dan pengalaman di bidang jasa layanan kapal, kelautan, peralatan, dan jasa kepelabuhanan lainnya seperti pengerukan, utilitas, dan energi.

Wilayah operasional PJM mencakup seluruh nusantara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, serta terbuka kesempatan kerja sama baik domestik maupun luar negeri.

KLIK INI:  Benarkah Internet Menyumbang Emisi Gas Rumah Kaca?