Murakami dan Tips Sederhana Melewati Masa Menstruasi tanpa Sampah Pembalut

oleh -267 kali dilihat
Rupaya Pembalut Sekali Pakai Berbahaya Bagi Lingkungan
Ilustrasi pembalut/foto-ist

Klikhijau.com –  Haruki Murakami dalam novelnya yang berjudul Norwegian Wood membahas singkat  tentang pembalut melalui tokoh yang bernama Kobayashi Midori.

Midori mencoba mengkalkulasi jumlah pembalut di sekolahnya dulu. Sekolah tempat Madori menimba ilmu merupakan sekolah khusus putri

“Watanabe, kamu tahu asap apa itu?” tiba-tiba Midori berkata

“Tidak tahu,” jawabku.

KLIK INI:  Kenalkan, Ini Pengganti Sedotan Plastik yang Sehat dan Ramah Lingkungan

Itu asap hasil pembakaran pembalut,”

“Oooh…,” kataku. Selain itu aku tidak tahu apa yang mesti kukatakan lagi.

“Pembalut, tampon, dan sebagainya,” Midori berkata sambil tersenyum. “Mereka membuang sampah-sampah itu seperti ke dalam kotak di toilet……(Murakami, 87-88)

……..Jika seluruh murid SMP dan SMA, jumlahnya seribu orang. Memang ada murid yang belum menstruasi, jadi kita anggap saja 900 orang. Nah kalau seperlima dari mereka sedang menstruasi maka dalam sehari kurang lebih seratus delapan puluh orang akan membuang  pembalut ke dalam kota sampah,”…(Murakami, 88)

Kutipan di atas  menjadi bukti jika sampah pembalut pantas dikhawatirkan. Apalagi menurut  laporan dari National Women’s Health Network, di Amerika Serikat saja tedapat sekitar 85 juta perempuan. Mereka ini berada di usia reproduktif sehingga akan rutin mengalami menstruasi setiap bulannya.

Itu berarti mereka akan menghasilkan sekitar  12 miliar banyaknya pembalut kapas. Laporan lainnya  dari  OrganiCup menunjukkan ada sebanyak 11.000 pembalut sekali pakai dihasilkan oleh satu perempuan seumur hidup mereka.

KLIK INI:  8 Tips Ampuh Melerai Rasa Kantuk Usai Makan Siang

Untuk mengatasi apa yang disinggung Murakami dalam novelnya, dibutuhkan cara yang efektif dan ramah lingkungan bagi perempuan untuk mengatasi tamu bulanan itu, sehingga tidak menimbulkan sampah berupa pembalut.

Berikut ini beberapa cara bisa ditempuh, yakni:

  •  Menstrual cup

Menstrual cup dikenal juga dengan naman cangkir menstruasi. Benda ini jauh berbeda dengan pembalut pada fungsinya, karena tidak menyerap darah, melainkan menampungnya.

Alat penampung darah menstruasi ini  terbuat dari medical silicon. Menstrual cup diyakini  sangat aman tanpa efek samping apapun selama kita bisa selalu higienis.

Lingkaran-lingkaran  atau pelek dari cangkir yang menempel di dinding miss V bisa memberi sedikit tekanan, sehingga kram bisa dikurangi.

Setelah cup terisi penuh, kamu bisa menggunakan stem (ujung batang) untuk membantu mengeluarkannya juga dengan kegel atau gerakan menahan pipis.

Setelah cupnya bergeser ke bawah, kamu dapat menekan di satu sisi cangkir untuk mengeluarkan udaranya dan release hisapannya. Tuangkan darah menstruasi ke toilet lalu bilas cangkir dan gunakan kembali.

KLIK INI:  Sederet Tips Menjalani Sesi Penerbangan yang Lebih Berkelanjutan

Menurut Dr. Michael Brook, seorang pakar silikon di McMaster University, menstrual cup merupakan  penampung darah menstruasi yang paling ramah lingkungan.

Menstrual cup merupakan alat yang terbuat dari silikon. Bahan ini adalah salah satu mineral yang paling  melimpah di bumi.

Menstrual cup dapat menampung sekitar  30 ml darah menstruasi. Setelah penuh, kamu bisa membuang darahnya dan mencuci kembali menstrual cup  sebelum menggunakannya lagi.

  • Reusable menstrual cotton pad

Alat yang lain yang bisa mengurangi sampah pembalut adalah menstrual cotton pad. Pengganti pembalut sekali pakai ini  tidak hanya sekali pakai, alat ini bisa dicuci keringkan kemudian dipakai kembali.

Tidak perlu khawatir tentang ukurannya, karena menstrual cotton pad memiliki  berbagai ukuran, biasanya size panty liners, small, medium and large.

Cara pemasangannya seperti memasang pembalut biasa pada umumnya. Hanya yang membedakan adalah ada kancing yang digunakan. Kancing berfungsi sebagai lem itu untuk menempelkan ke celana hingga merekat.

Setelah terisi penuh, kami bisa membilasnya. Kucek dan sehingga berubah menjadi bersih, setelahnya bilas kembali dengan air bersih, lalu  gantung hingga kering. Setelah kering, kamu bisa mencucinya dengan bersih.

Dengan menggunakan menstrual cotton pad tidak hanya bisa menyelamatkan lingkungan dari pencemaran pembalut, tetapi juga bisa menjadikan hidup lebih hemat.

KLIK INI:  Pembalut Kain Ubah Stigma Perempuan sebagai Kontributor Kerusakan Lingkungan
  • Celana menstruasi

Hal paling ajaib untuk mengatasi sampah pembalut adalah dengan menggunakan celana menstruasi.

Celana ini  terlihat seperti celana biasa saja, tetapi fungsinya luar biasa karena dapat menyerap darah hingga dua tampon yang tergantung pada tipenya.

Bentuk, tipe dan ukurannya beragam, ada  berbentuk thong hingga celana dalam heavy duty. Celana ini canggih ini juga cukup nyaman, dan konvinien. Jadi, tidak perlu khawatir  akan bocor.

Menariknya celana menstruasi ini dapat dibersihkan seperti cara membersihkan reusable cotton pad.

Setelah digunakan, cukup bilas dan tunggu hingga kering kemudian cuci kembali. Hanya saja hindari memasukkannya ke dalam pengering, jadi harus digantung untuk diangin-anginkan saja.

Nah, sahabat hijau, selamat beralih ke alat-alat yang lebih ramah lingkungan.

KLIK INI:  8 Ide Praktis Mengasuh Bayi dengan Zero Waste