Hujan Tiba, Anggrek Nervilia Punctata Terlahir Kembali

oleh -30 kali dilihat
Anggrek Nervilia punctata-foto/ist

Klikhijau.com – Berakhirnya musim kemarau membawa banyak cerita. Satu di antaranya adalah banyaknya tetumbuhan yang terlahir kembali alias tumbuh.

Tetumbuhan yang selama kemarau “tertidur”, begitu musim hujan tiba. Mereka bermunculan memeriahkan dan merias tanah.

Musim hujan telah hampir merata di seluruh Indonesia, termasuk sebagian besar kawasan Tambora sudah diguyur hujan.

Dilansir dari laman ksdae.menlhk bahwa Tambora merupakan rumah untuk berbagai jenis anggrek tanah. Anggrek tanah yang dijumpai di tambora sebagian berada di lantai hutan yang tertutup vegetasi, seperti di hutan sekitar pos 2 Dorocanga.

KLIK INI:  Pada 7 Manfaat Istimewa Rumput Putri Malu, Juga Terdapat 7 Makna Filosofisnya

Karenanya, intensitas hujan yang tinggi membuat tanah lantai hutan sudah basah kembali. Tanah dan seresah yang basah memancing beberapa anggrek tanah muncul ke permukaan.

Salah satu anggrek tanah yang kembali lahir pada saat hujan mulai turun adalah anggrek Nervilia punctata.

Nervilia punctata merupakan tumbuhan dari famili Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan). Spesies ini memiliki kebiasaan membentuk bonggol berbentuk umbi.

Tumbuhan ini berasal dari bioma beriklim tropis basah di daerah kawasan tropis Asia, Fiji. Nama ilmah Nervilia punctata diperkenalkan oleh Carl Ludwig Blume pada tahun 1902.

Anggrek Nervilia punctata adalah anggrek tanah berukuran kecil dengan daun bentuk bulat, 5 sampai 7 lobus, lobus apikal berbentuk lancip berwarna hijau mengkilap. Daun membentuk hati di bawah ke dalam daun pangkal yang lonjong.

KLIK INI:  Eiger Gelar Diskusi Perihal Mendaki Aman dan Nyaman Saat Musim Hujan

Perbungaan tegak, panjang 10 sampai 15 cm, bunga tunggal dengan bunga tumbuh menyamping. Saat menyusuri hutan, anggrek N. punctata ini sering teramati tumbuh di seresah yang tebal. Terlihat mencolok dengan warna cerah diantara gelapnya lantai hutan. Biasanya jenis ini dijumpai tumbuh sendiri atau berkelompok. Tumbuhan ini tidak tersebar merata di dalam hutan, hanya pada titik-titik tertentu saja.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jenis ini memiliki tiga fase pertumbuhan, yaitu fase generatif, fase vegetatif dan dorman. Saat awal musim hujan (November-Desember) tumbuhan ini memasuki fase generatif, di mana hanya bunga saja yang teramati di lantai hutan.

Setelah fase ini, anggrek akan muncul daun (vegetatif) tanpa terlihat bunganya. kemudian saat musim kemarau jenis ini memasuki fase dorman, hingga masuk musim hujan berikutnya.

KLIK INI:  Mengulik Sederet Fakta Burung Gereja yang Jarang Terungkap
Indikator lingkungan

Di Tambora Jenis ini di jumpai di hutan musim pada ketinggian 100 mdpl hingga hutan tropis pada ketinggian 1500 mdpl. Secara global jenis ini Ditemukan di India, Kepulauan Nicobar, Thailand, Vietnam, Malaysia, Papua Nugini dan Fiji di hutan pegunungan di ketinggian sekitar 1200 hingga 2000 meter

Anggrek merupakan indikator kondisi lingkungan. Jenis ini dijumpai pada titik-titik kawasan tambora dengan tutupan yang cukup baik serta kelembaban yang cukup. Oleh karena itu keberadaannya dapat dijadikan mengindikasikan bahwa hutan Tambora masih mampu menyediakan ruang tumbuh untuk jenis ini.

KLIK INI:  Iman Mati, Spesies Badak Sumatera di Malaysia Berakhir
  • Kingdom: Plantae
  • Subkingdom: Tracheobionta
  • Superdivisi: Spermatophyta
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Liliopsida
  • Subkelas: Liliidae
  • Ordo: Orchidales
  • Famili: Orchidaceae
  • Genus: Nervilia
  • Spesies: Nervilia punctata (Blume) Makino
KLIK INI:  14 Ekor Curik Bali Dapat Kebebasan Terbang di TNBB