- Atasi Triple Planetary Krisis, KLHK Gelar Penanam Mangrove Serentak di 24 Titik - 24/04/2024
- Babak Baru Kasus Makelar Kayu Ilegal Asal Lutim, Berkas Dilimpahkan ke Kejari Tana Toraja - 24/04/2024
- Hari Bumi 2024: Ford Foundation Dukung BRWA Kelola Registrasi Wilayah Adat di Tapanuli Utara dan Lutra - 23/04/2024
Klikhijau.com – Burung kuntul kerbau termasuk ordo Ciconiiformes. Umumnya unggas di ordo ini berukuran tubuh relatif besar, berkaki dan berparuh panjang, serta memiliki kepakan sayap yang lambat.
Sebagian besar di antaranya terlihat sangat berbeda dibandingkan burung lain yang hidup di air atau dekat air karena kakinya yang panjang. Ciconiiformes tidak dapat menggunakan kakinya untuk berlari dengan cepat, gaya berjalannya cenderung lambat tetapi teratur.
Burung merupakan satu-satunya hewan berbulu dan vertebrata selain kelelawar, yang memiliki sayap dan kemampuan kuat untuk terbang (Birdlife International, 2011). Dari berbagai spesies, burung air adalah jenis yang seluruh hidupnya berkaitan dengan daerah perairan atau lahan basah.
Burung kuntul kerbau satu diantaranya yang identik dengan burung air. Yuk berkenalan dengan burung satu ini!
Klasifikasi Kuntul Kerbau
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Family : Ardeidae
Genus : Bubulcus
Species : Bubulcus ibis
Morfologi
Kuntul kerbau atau Bubulcus ibis ini ukurannya sekitar 50 sentimeter. Pada saat musim tidak berbiak, bulu burung berwarna putih dengan sapuan jingga pada dahi.
Sedangkan pada saat berbiak warnanya berubah dengan ciri corak jingga pupus di kepala, leher, dan dada. Kepala berbentuk bulat dan kelihatan lebih tebal, paruh lebih pendek dari pada jenis kuntul lainnya, sekitar 8,5-10 cm. Paruh dan tungkai kaki berwarna kuning.
Bentuk tubuhnya lebih ramping dari pada Blekok sawah (Ardeola speciosa), meskipun tidak seramping kuntul-kuntul yang lebih besar. Seluruh bulunya berwarna putih, tetapi selama musim kawin bulu-bulu pada kepala, leher, punggung dan dada berwarna kuning (Biodiversitas Indonesia, 2012).
Status Perlindungan
Burung Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) merupakan satwa dilindungi sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diatur lebih lanjut dalam lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.
Habitat kuntul kerbau
Ketika berkembang biak, burung kuntul kerbau senang tinggal di sebuah pohon besar bersama spesies lain seperti burung cangak atau bangau. Kebersamaan ini disinyalir dapat membuat para pemangsa enggan mendekat.
Dilansir dari laporan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (2017), Menurut Siegfried, (1971b) Bubulcus ibis adalah jenis kuntul yang banyak dijumpai di daerah pertanian seperti ladang tanaman sayur, sawah serta daerah peternakan sapi atau kerbau.
Hal ini berkaitan dengan jenis makanan yang dikonsumsi, yaitu serangga yang terdapat pada daerah tersebut.
Kuntul Kerbau menjadi penghuni tetap negeri beriklim sedang, tetapi di daerah-daerah yang musim dinginnya hebat, mereka berimigrasi ke daerah yang iklimnya lebih hangat setelah siklus perkembangbiakan mereka.
Perjalanan mereka yang panjang dan luar biasa itu masih berlanjut, dan mereka sering muncul di pulau-pulau terpencil di Pasifik atau bahkan Antartika. Salah satu faktor kunci ekspansi Kuntul Kerbau adalah kemampuannya beradaptasi.
Meskipun kebanyakan burung kuntul memangsa hewan air, Burung Kuntul Kerbau lebih menyukai serangga. Habitat burung banyak terdapat pada mangrove, rawa, padang rumput dan persawahan. Kebiasaannya berkumpul mencari makan di padang rumput, persawahan serta bersarang secara koloni. Penyebarannya di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali (Ayat, 2011).
Kuntul Kerbau, penyeimbang dan pengendali hama
Burung Kuntul Kerbau kuntul kerbau mencari makanan di area persawahan yang baru dibajak atau ditanami. Mereka sering ditemukan juga di padang rumput dengan sapi dan kerbau.
Pada sore hari kelompok kecil terbang rendah dalam barisan perairan menuju tempat istirahat. Pada daerah persawahan, burung-burung ini seringkali mengikuti petani yang sedang membajak atau mengolah tanah.
Di daerah pertanian, kuntul kerbau banyak dijumpai karena berkaitan dengan sumber makanan mereka yakni serangga yang terdapat pada daerah tersebut.
Selain memangsa insekta, kuntul kerbau juga mengonsumsi binatang-binatang kecil di areal persawahan seperti tikus, keong, ular, kodok, dan ikan. Hasil penelitian Hamidi menunjukkan bahwa makanan utama Bubulcus ibis terdiri atas serangga, katak, tikus, orong-orong dan udang (Elfidasari, 2008).
Spesies burung ini memiliki fungsi sebagai penyeimbang yang mengendalikan hama serangga maupun hewan kecil lain di sawah dan lahan basah.
Hubungan kuntul kerbau, petani dan kerbau atau sapi adalah hubungan yang saling menguntungkan. Petani dibantu burung ini memberantas hama, kerbau atau sapi dibantu membersihkan kutu atau serangga yang mengganggu tubuhnya, dan burung ini mendapat makanan di ladang pertanian.
Melestarikan burung kuntul kerbau berarti mendukung upaya pertanian yang berkelanjutan secara alami, sebaliknya memburu atau menembak burung ini berarti merusak kehidupan.