Bisakah Kota Kita Tanpa Mobil?

oleh -120 kali dilihat
Perkotaan Rentan Dampak Perubahan Iklim, Dibutuhkan Rencana Kota Hijau Berketahanan
Suasana kota yang disesaki mobil/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Meski belum banyak, ada tren di mana kota-kota besar membuat rencana untuk melarang mobil di sekitar area pusat perkotaan, seperti Kota Oslo dan Madrid meski rencana tersebut belum sepenuhnya terlaksana. Namun, tren ini juga telah coba mulai diikuti oleh kota-kota besar lain seperti London dan Mexico City.

Pemerintah Kota Oslo misalnya melarang sepenuhnya mobil-mobil melewati jalan-jalan tertentu di pusat kota. Pun begitu dengan tempat-tempat parkir yang diganti dengan jalanan untuk sepeda, tempat bangku-bangku, dan atau taman-taman kecil.

Salah satu alasan pelarangan keberadaan mobil-mobil di pusat kota sebab sudah diketahui umum mobil menjadi salah satu penyumbang polusi udara, kemacetan, dan juga berakibat pada dampak sosial seperti mengurangi interaksi dengan sesama.

Tak lepas dari kontroversi
KLIK INI:  Dominggus dan Refleksi Peringatan Hari Air Sedunia 2020

Namun, pelarangan mobil di area pusat-pusat kota tidak sepenuhnya bebas dari kontroversi. Memang ide-ide kota bebas dari kendaraan mobil terdengar ide yang keren dan solutif. Tetapi ide ini juga tidak lepas dari masalah.

Dua hal penting yang perlu digaris bawahi dari kebijakan ini adalah bagaimana jika terjadi keadaan darurat atau bagaimana dengan pengaruh pada mobilitas orang-orang. Terutama mereka anak-anak muda yang bekerja di pusat kota tetapi tidak tinggal di sana.

Sudah tentu mereka akan tinggal di daerah yang jauh dari kota. Dan mereka butuh kendaraan pulang pergi untuk kebutuhan mobilitas ke tempat kerja.

Hugh Bladen dari Asosiasi Pengemudi di Inggris, seperti dikutip di BBC, menyebut jika dengan melarang kendaraan ke pusat-pusat kota artinya juga melarang orang-orang ke pusat kota dan itu adalah cara yang paling ‘cepat’ untuk mematikan toko-toko di tengah kota.

Menurutnya, melarang kendaraan ke pusat kota tidak serta menyelesaikan masalah. Sebaliknya, dengan kota-kota yang lengang dari kendaraan bisa dimanfaatkan oleh para pemuda dan menjadikannya minum-minum dan huru-hara.

Ransford Acheampong, peneliti perencanaan kota di the University of Manchester. Menyambut baik ide tersebut namun kebijakan tersebut harus diikuti dengan ketersediaan transportasi alternatif.

KLIK INI:  Contoh Konkret Pemulihan Lingkungan; Pembibitan Rumpin dan Agenda Mangrove

Apalagi jika situasi ini misalnya dibawa ke konteks negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Di mana transportasi publik belum sepenuhnya memiliki transportasi umum yang baik.

Sementara negara-negara Eropa pun yang terkenal memiliki sistem transporasi yang mumpuni masih banyak warganya yang menggunakan kendaraan pribadi.

Namun, begitu rencana menjadikan sebuah kota mungkin saja dilakukan melalui perencanaan yang matang. Sebuah kota di desain dengan konsep free-car dengan cara mendesain ruang-ruang yang tidak mengharuskan menggunakan kendaraan untuk mencapainya.

Semoga kelak kota-kota yang sudah begitu sesak dan penuh beban ini bisa sedikit terbebas dari belenggu kendaraan yang makin hari makin terus bertambah.

KLIK INI:  Bukan Main, Sampah Sedotan Terbuang Hingga 93 juta Ton per Tahun!