- Menunggu Bangau Pulang - 04/05/2024
- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
Klikhijau.com – Di status facebooknya, Kailmana Ilmatila menulis begini, Ada yang tahu kenapa siang ini di Makassar sinar mataharinya warnanya sangat kuning?
Saya ingin mengomentari status tersebut, tapi urung sebab saya tak punya pengetahuan untuk menjelaskannya kenapa bisa demikian.
Status Kailmana itu saya screenshot lalu mengirimkannya kepada pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Yang saya kirimkan adalah Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Maros, Hartanto, saya memanggilnya Pak. Saya menyertai gambar yang saya kirim dengan pertanyaan.
Beruntung, beberapa menit kemudian Hartanto menghubungi saya. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan Citra Satelit, Selasa, 22 Oktober 2019 pukul 14.00 Wita, terdapat sebaran asap di Makassar dan sekitarnya.
Sebaran asap tersebut berasal dari arah gunung Lompobattang di antar oleh angin bergerak ke Makassar dan sekitarnya.
Katanya, berdasarkan pantuan hotspot, terdapat tiga wilayah di Kabupaten Gowa yang mengalami kebakaran dan satu titik api di Kabupaten Jeneponto
Tiga wilayah di Gowa tersebut adalah Kecamatan Parigi, Tinggi Moncong, dan Bontolempangang.
Di Parigi, terdapat 1 titik api sedangkan di Tinggi Moncong terdapat 4 titik api. Sementara titik api yang paling banyak, yakni 5 titik api terdapat di Bontolempangang.
Asap dari kebakaran itulah yang diduga jadi penyebab warna sinar matahari di Makassar dan sekitarnya berwarna kuning. Sebab asap tersebut menghalangi sinar matahari.
“Untuk dampaknya sendiri bagi masyarakat belum diketahui, namun asapnya belum sampai ke kategori membahayakan,” terang Hartanto
Hanya saja ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Apalagi suhu masih tinggi, angin masih kencang, dan kelembapan rendah
“Potensi kebakaran, khususnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sulawesi Selatan masuk kategori awas,” ujarnya.
Setelah saya dapat pencerahan dari Pak Hartanto, saya bisa mengirimkan link tulisan ini kepada Kailmana. Agar rasa penasarannya perihal sinar matahari yang berwarna kuning bisa terjawab.
Dan ia bisa waspada bersama warga msayarakat yang lain seperti yang disarankan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Maros tersebut.