Klikhijau.com – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) meluncurkan program ekstrakurikuler percontohan “Forest Move Club” di SMK Kehutanan Negeri (SMKKN) Kadipaten.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 3 September 2025 ini diikuti oleh 106 siswa kelas XI SMKKN Kadipaten. Mereka terbagi dalam dua pilihan ekstrakurikuler:
- Morphosis Class (Bina Cinta Alam): Fokus pada konservasi hutan dan sumber daya air.
- Venture Class (Kewirausahaan Kreatif Kehutanan): Fokus pada inovasi usaha berbasis hasil hutan bukan kayu, seperti produksi minyak atsiri dan silase pakan ternak.
Forest Move Club, yang dirancang oleh Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan (Pusgenri), bertujuan menjadi wadah pembinaan generasi muda rimbawan yang unggul, peduli lingkungan, dan siap berkarya di sektor kehutanan.
Program ini membekali siswa dengan pengetahuan konservasi, keterampilan teknis, kemampuan kepemimpinan, kerja sama tim, literasi digital, serta kewirausahaan hijau.
Program ini mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, di mana sektor kehutanan diharapkan menyerap lebih banyak emisi karbon daripada yang dilepaskan.
Berada dalam kerangka RBC
Forest Move Club berada dalam kerangka RBC (Reduction Based on Contribution) 2 dan 3, yang menekankan kontribusi nyata generasi muda dalam penurunan emisi dan pengelolaan hutan lestari.
Kepala Pusgenri, Luckmi Purwandari, menekankan bahwa program ini adalah strategi besar untuk membangun ekosistem pembinaan generasi muda kehutanan.
“FOLU Net Sink 2030 adalah komitmen Indonesia untuk memastikan hutan menyerap lebih banyak emisi dibandingkan yang dilepaskan. Sekolah menjadi ujung tombak, karena transformasi besar hanya mungkin terjadi bila generasi muda kita diberdayakan sejak dini,” ujarnya.
Sebagai permulaan, siswa mendapatkan materi motivasi dari Dani Wahyu Munggoro dengan tema “Menemukan Kekuatan Diri,” untuk membangkitkan kesadaran akan potensi dan peran mereka sebagai kader pelestari hutan.
Melalui Forest Move Club, setiap peserta akan menyusun dan melaksanakan rencana aksi nyata, seperti pembuatan sekat bakar hijau, konservasi mata air, produksi minyak atsiri, hingga model usaha silvopasture. Hasil rencana aksi ini akan dibukukan dalam “Forest Move Club: Rencana Aksi Generasi Muda Pelestari Hutan.”
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Forest Move Club diharapkan menjadi model pembelajaran inovatif yang menghubungkan konservasi, pendidikan vokasi, dan kewirausahaan kehutanan.
“Forest Move Club adalah tempat transformasi, dari sekadar penonton menjadi penggerak, dari penghafal menjadi pencipta aksi. Anak-anak kita bukan hanya lulusan SMK biasa, tetapi calon pemimpin yang siap kerja, siap berwirausaha, dan siap menjaga hutan untuk masa depan,” tegas Luckmi.
Program yang berlangsung dari September hingga Desember 2025 ini, menggabungkan pembelajaran teori, praktik lapang di KHDTK Sawala Mandapa, serta pendampingan rencana aksi.
Diharapkan program ini dapat direplikasi di SMK Kehutanan lainnya dan melahirkan generasi muda kehutanan yang berdaya saing, adaptif, dan menjadi bagian penting dari pencapaian Indonesia FOLU Net Sink 2030.