Saat Sakit atau Terluka, Simpanse akan Mencari Tanaman yang Dapat Mengobatinya

oleh -9 kali dilihat
Begini Cara Simpanse Afrika Bertahan Hidup di Habitat tanpa Hutan
Simpanse Afrika

Klikhijau.com – Hewan dan tumbuhan memang tidak terpisahkan. Banyak hewan akan mencari tumbuhan tertentu dengan berbagai alasan, termasuk kebutuhan nutrisi, manfaat pengobatan, tindakan perlindungan, dan tujuan reproduksi.

Perilaku ini menunjukkan hubungan rumit antara fauna dan flora dan menyoroti pengetahuan naluri yang dimiliki hewan tentang lingkungan alaminya.

Tumbuhan yang berfungsi sebagai obat jumlahnya memang banyak. Umumnya tumbuhan-tumbunan tersebut dimanfaatkan oleh manusia. Namun, sebenarnya bukan hanya manusia memanfaatkannya, tetapi juga hewan.

Simpanse (Pan troglodytes) misalnya, sebuah studi baru yang dipimpin oleh Universitas Oxford melaporkan, simpanse tampaknya menggunakan tanaman dengan khasiat obat untuk mengobati penyakitnya, khsusunya simpanse liar. Mereka mengonsumsi berbagai tumbuhan, termasuk beberapa tumbuhan yang dapat mengobati atau mengurangi gejala penyakit.

KLIK INI:  Bagaimana Tumbuhan di Hutan Kota Berfungsi sebagai Peredam Kebisingan?

Meski begitu, menurut studi tersebut sulit untuk menentukan apakah spesies kera besar  itu secara aktif mencari tanaman obat atau mengkonsumsinya secara tidak sengaja.

Langkah yang dilakukan peneliti

Dilansir dari Earth, para peneliti menggabungkan pengamatan perilaku simpanse liar dengan pengujian farmakologis terhadap tanaman yang mereka makan. Mereka memantau perilaku dan kesehatan 51 simpanse dari dua komunitas di Cagar Hutan Budongo Central di Uganda.

Mereka mengumpulkan ekstrak tanaman dari 13 spesies pohon dan herbal yang diduga digunakan untuk pengobatan sendiri dan mengujinya untuk mengetahui sifat anti-inflamasi dan antibiotiknya.

Tanaman-tanaman ini termasuk tanaman yang dimakan oleh simpanse yang sakit atau terluka, meskipun tanaman tersebut bukan merupakan bagian dari makanan biasa, dan tanaman sebelumnya diduga memiliki khasiat obat.

Studi tersebut menemukan bahwa 88% ekstrak tanaman menghambat pertumbuhan bakteri, sementara 33% memiliki sifat antiradang. Kayu mati dari Alstonia boonei menunjukkan aktivitas antibakteri dan antiradang yang kuat, yang menunjukkan bahwa kayu tersebut dapat digunakan untuk mengobati luka.

KLIK INI:  Sederet Kata Bijak tentang Kemarau yang Dapat Mengademkan Suasana Hati

Kulit kayu dan resin dari Khaya anthotheca serta daun dari Christella parasitica menunjukkan efek antiperadangan yang kuat.

Para peneliti mengamati seekor simpanse jantan dengan tangan yang terluka mencari dan memakan daun pakis, yang mungkin membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Mereka juga mencatat seekor simpanse dengan infeksi parasit memakan kulit pohon berduri kucing, Scutia myrtina .

Temuan ini menunjukkan bahwa simpanse sengaja mencari tanaman tertentu untuk mendapatkan efek pengobatan.

Penelitian ini adalah salah satu penelitian pertama yang memberikan bukti perilaku dan farmakologis mengenai manfaat pengobatan simpanse liar dengan memakan kulit kayu dan kayu mati.

“Dalam makalah ini, kami menunjukkan bagaimana mengamati dan belajar dari sepupu primata kita dapat mempercepat penemuan obat-obatan baru, sekaligus menekankan pentingnya melindungi apotek hutan kita,” tulis para penulis dinukil dari Earth.

KLIK INI:  Polusi Cahaya, Bukti Perilaku Hidup Boros Energi

Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan pengamatan perilaku dengan pengujian farmakologis untuk memahami lebih baik bagaimana simpanse dan hewan lain yang berpotensi menggunakan sumber daya alam untuk tujuan pengobatan.

Pendekatan ini dapat mengarah pada penemuan penting dalam bidang kedokteran dan upaya konservasi, memastikan bahwa habitat alam dan sumber dayanya yang berharga dilindungi untuk generasi mendatang.

Tidak hanya simpanse yang melakukan hal tersebut, tetapi banyak hewan yang secara naluriah mencari tumbuhan tertentu untuk berbagai tujuan, baik nutrisi, perlindungan atau untuk mengobati sakit atau luka mereka.

KLIK INI:  Ini Beda Tanaman dan Tumbuhan serta Hubungan Timbal Baliknya dengan Lingkungan!