Intip, Cara UPTD KPH Matim Tularkan Spirit Hijau pada Anak Sekolah

oleh -299 kali dilihat

Klikhijau.com – Perubahan iklim semakin nyata dalam kehidupan. Kekeringan, gagal panen, sumber mata air mulai mengering telah terjadi di sekitar kita. Bumi telah tua dan tak mampu menahan kerakusan manusia.

Bencana ekologis kini melanda kehidupan. Ancaman kekuarangan pangan ada di depan mata. Krisis kepedulian menambah parah kondisi lingkungan.

Mengantisipasi hal tersebut dan demi menjaga keutuhan bumi, Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timu (NTT) menularkan spirit hijau kepada anak-anak sekolah dengan menanam pohon di kawasan hutan Ndeki Komba, area Kawasan Ekowisata Poco Ndeki, di Wolo Kolo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Senin (22/8/2022).

Mulai dari anak-anak staf UPTD KPH Matim

Kepala UPTD KPH Wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Ovy Nggaro Oktafianus atau yang akrab Doni Nggaro, kepada Klikhijau.com menjelaskan, kondisi hutan saat ini cukup memprihatinkan.

KLIK INI:  Berulang Tahun ke-31, Perumda Tirta Komodo Tanam Pohon di Manggarai  

Banyak orang hobi membabat hutan, namun malas untuk menanam pohon.

“Jika orang yang hobi membabat hutan lebih banyak maka hutan kita akan habis, maka dengan demikian bencana akan datang yang siliberganti,” ungkapnya.

Menurutnya, anak-anak harus menjadi agen perubahan sejak dini. Kepada mereka diajarkan tentang alam, hutan, air, pohon dan lain sebagainya, termasuk mengajarkan tentang resiko jika pohon banyak ditebang, sampah-sampah berserakan.

Hari ini, kata Doni, pihaknya menularkan spirit hijau mulai dari anak-anak yang berumur 6-12 tahun. Mereka merupakan anak dari keluarga besar UPT KPH Matim.

KLIK INI:  Berkebun di Rumah, Lebih dari Sekadar Gaya Hidup

“Kami memulai dari diri kami sendiri, kemudian anak, mulai dari anak saya sebagai kepala, sampai staf. Kami melatih anak-anak kami untuk menanam pohon. Kalau bukan mulai dari kami, lalu siapa yang akan memulai?,” ujarnya.

Ia menjelaskan, rangkai acara hari ini antara lain, lomba menggambar, lomba menanam pohon, lomba memindahkan kelereng dan diakhiri dengan pengumuman pemenang.

Peserta lomba, kata Doni adalah orangtua dan anak. Sedangkan untuk kegiatannya dilaksanakan di dua tempat.

Lomba menggambar dan lomba memindahkan kelereng di laksanakan dihalam kantor UPTD KPH di Samping terminal atau pasar inpres Borong, Kelurahan Rana Loba, sedangkan lomba menanam pohon di lokasi kawasan hutan Ndeki Komba, di Wolo Kolo.

Dikatakanya, anak-anak yang menjuarai lomba akan diberi hadiah bingkisan, yaitu buku tabungan, hasil kerjasama dengan Bank NTT Borong.

Sebanyak 20-an anak-anak dari staf UPTD maupun mantan staf di UPTD berkumpul di halam kantor tersebut untuk mengikuti lomba menanam pohon.

KLIK INI:  Keren, Pasangan Muda Ini Gelorakan Berkebun di Rumah dengan Sistem Organik

Bibit pohon Cendana telah disiapkan, setiap pohon dipancangkan kayu bambu yang menjepit nama masing-masing anak.

Mereka begitu gembira ria, bermain, melompat dan menyanyi. Kain bendera merah putih dikat di kepala mereka. Lagu Garuda Pancasila dinyanyikan dengan gagah berani.

Setelah anak-anak berkumpul, acara kemudian dimulai dengan doa dan pemberkatan pohon oleh rohaniwan katolik Romo Hans Jondo, Pr. Usai doa, Romo Hans, kemudian memimpin anak-anak untuk melaksanakan lomba menggambar.

Setelah perlengkapan gambar dibagikan, Romo Hans meminta anak-anak untuk menggambar, seperti rumah, pohon, gunung dan lain sebagainya.

Anak-anak terlihat antusias dan memulai menggambar. Romo kemudian meminta agar orang tua mendapingi anak-anak mereka ketika sedang menggambar. Suasan begitu akrab, canda tawa bersama sambil menggambar.

KLIK INI:  Klikhijau Edukasi Warga Kelurahan Sambung Jawa Daur Ulang Jelantah

Hasil gambar anak-anak, kemudian ditempelkan pada papan Mading yang telah disiapkan. Romo Hans sangat bangga melihat karya mereka. Karya tangan mereka luar biasa.

Setelah lomba menggambar, selanjutnya lomba menanam pohon di lokasi Kawasan hutan Ndeki Komba.

Lomba menanam pohon

Setelah lomba menggambar selesai, anak-anak kemudian berbaris sambil memegang bibit pohon Cendana lokal.

Mereka ke lokasi penanaman pohon menggunakan mobil milik UPTD KPH Matim. Para orang tua mengikuti dengan menggunakan sepeda motor.

KLIK INI:  Cinta, Harmoni dan Percakapan Semesta di Sekolah Alam Bawakaraeng

Tiba di lokasi, susana sangat sejuk, anak-anak tidak sabar untuk menanam pohon. Ketika turun dari mobil mereka langsung menancapkan tiang bambu yang menjepit kertas berisi nama mereka ke dalam tanah. Bibit cendana lokal ditempatkan di samping lubang yang telah disiapkan.

Para orang tua, terlihat bahagia mendapingi anak-anak mereka. Petugas kemudian mengarahkan agar anak-anak memegang anakan pohon, diremas, diputar dan plastiknya ditarik perlahan, lalu memasukan anak pohon ke dalam lubang, kemudian menimbunnya kembali, selanjutnya disiram dengan air.

Usai menanam pohon, anak-anak kembali melompat kegirang, mereka tidak peduli keringat bercucuran membasahi wajah dan baju mereka. Mereka sangat bahagia.

Orang tua mendekap dan memeluk mereka dengan erat, suasana haru, senyum, tertawa. Ibu-ibu memotret anak-anaknya yang sedang menanam pohon dengan mata berkaca-kaca. Lalu mendekat dan mengusap keringat dengan tisu dan kain yang telah disiapkan.

Setelah lomba penanaman pohon, anak-anak bersama orang tua kembali ke Kantor UPTD KPH Matim untuk mengikuti lomba memindahkan kelereng yang akan dilanjutkan dengan pengumuman pemenang.

KLIK INI:  P3E Suma KLHK dan Klikhijau Membersamai Festival Palik-palik Komunitas Tobonga

Tularkan spirit hijau

Lomba yang telah dilaksanakan membuat anak semakin akrab dengan orang tuanya. Orang tua bisa mendampingi anak-anak untuk menyelamatkan lingkungan dengan cara menanam pohon dan membuang sampah pada tempatnya.

Doni Nggaro memaparkan, kegiatan lomba ini merupakan cara menularkan spirit hijau kepada anak-anak. Bermain dengan cara mereka namun menanam dengan cara yang sama.

Doni menyadari, untuk mengajak orang menanam pohon, butuh kerja keras dan anggaran. Namun jika mulai dari keluarga dengan melibatkan orang tua dan anak-anak. Maka hutan akan menjadi lestari dan tentu rakyat akan sejahtera.

Ia menguraikan, satu keluarga melaksanakan camping sambil membawa bibit pohon, lalu menanamnya.

Selain menikmati alam, mereka juga turut serta menjaga alam dengan menanam pohon.

Menjaga kelestarian alam dan lingkungan, lanjut Doni bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Namun menjadi tanggung jawab umat manusia.

KLIK INI:  Karya-Karya Kreatif Komunitas Limbah Pustaka yang Layak Ditiru Selama Puasa

Menanam pohon, harus menjadi gerakan bersama, untuk tujuan bersama yaitu keselamata bumi dan manusia.
Doni berharap, gerakan menanam pohon dimulai dari keluarga.

Sehingga dengan demikian, spirit hijau terus ditularkan untuk menjaga keutuhan ciptaan. Kegiatan lomba tersebut, lanjut dia, disponsori oleh Bank NTT dan Koperasi Sangosai.

Doni berterimakasih atas dukungan Bank NTT Borong dan Koperasi Sangosai yang mendukung kegiatan UPTD KPH Matim. Semoga ke depan terus bekerja sama dan berjalan bersama untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi bumi.

Hadiah juara lomba

Sementara itu, mewakili Bank NTT Borong, Hylda Yustisanty bersama dua orang rekannya hadir dan memberikan dukungan kepada anaka-anaka peserta lomba.

KLIK INI:  HPHA, MTS dan Klikhijau Edukasi Warga Sudiang Raya Kelola Sampah Dapur

Pada kesempatan itu, Hylda mengapresiasi kegiatan UPTD KPH Matim.

“Mohon maaf pada kesempatan ini, pimpinan kami tidak bisa hadir, namun atas nama Bank NTT Borong, kami sangat mendukung kegiatan hari ini sampai selesai,” katanya.

Ia menambahkan, hadiah peserta lomba dalam rupa buku tabungan Bank NTT. Bank NTT memiliki program *Simpel* yaitu program tabungan bagi anak-anak dan pelajar. Uang buka rekening hanya Rp 5.000 dan untuk angsuran setiap bulan sebesar Rp2.000.

Program ini, melatih kemandirian anak-anak untuk menabung bagi masa depan.”Selain menabung, menanam pohon juga penting untuk keselamatan lingkungan,” ujarnya dengan senyum.

Hylda menjelaskan, Bank NTT sangat mendukung kegiatan penanaman pohon, seperti kegiatan di Kupang, untuk mengantisipasi perubahan iklim. PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menggelar aksi nyata untuk mendukung Gerakan Kupang Hijau (GKH). Bank NTT terlibat langsung dalam kegiatan menanam 2000 pohon di area Jembatan Petuk, Kota Kupang pada Sabtu (11/7/2020).

KLIK INI:  Yuk Berkebun, Ini 5 manfaatnya, Meningkatkan Imun hingga Bikin Bahagia