Komunitas ‘Bibit Langsung Tanam’ Membibit Pepaya Merah Delima Selama Pandemi  

oleh -1,384 kali dilihat
Kamunitas ‘Bibit Langsung Tanam’ Membibit Pepaya Merah Delima Selama Pandemi
Sarfa Hafid, Fouder Komunitas Bibit Langsung Tanam di Makassar - Foto/Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Komunitas ‘Bibit Langsung Tanam’ (BLT) memanfaatkan masa pandemi untuk melakukan hal positif yakni dengan membibit pepaya merah delima.

Founder BLT, Sarfa Hafid mengatakan, selama pandemi, komunitasnya telah membibit sekitar 1200 pohon pepaya Merah Delima (Medal). Pilihan pada pepaya jenis ini karena merupakan varietas terbaru dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Kementerian Pertanian.

Pepaya Medal sangat potensial dan termasuk pepaya unggul dengan jarak tanam yang lebih dekat. Rencana ke depan, kami akan bagikan bibit ini ke petani di desa-desa yang siap untuk merawat dan membudidayakannya,” kata Sarfa di Makasar, 1 Juni 2020.

Sejauh ini, kebutuhan akan pepaya terutama saat pandemi memang meningkat tajam. Kandungan buah segar ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi nutrisi dan mendukung imunitas tubuh.

KLIK INI:  Gratis dan Melimpah, Peternak Ini Jadikan Eceng Gondok sebagai Pakan Ayam Kalkun

Faktanya, budidaya pepaya Medal belum terlalu banyak. Padahal varietas ini punya potensi ekonomi, di samping kualitas dan rasa istimewa dari pepaya merah delima yang sangat baik.

“Jadi, kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bibit bagi petani terutama bibit buah yang saat ini sangat terbatas. Selama ini, jenis pepaya yang ada di masyarakat umumnya jenis pepaya ‘Bangkok’ yang buahnya kurang diminati karena tekstur  buah berserat tipis dan tidak terlalu manis. Sementara buah pepaya Merah Delima lebih halus teksturnya, lebih tebal dan lebih manis,” jelas Sarfa.

Menurut Sarfa, kegiatan komunitasnya di BLT merupakan bagian dari dukungan beasiswa LPDP yang melibatkan para alumni dan penerima beasiswa. Sedangkan bibit pepaya diperoleh BLT dari Sumatra.

buah pepaya merah delima
Buah pepaya merah delima – Foto/SahabatPetani
Penjelasan detail tentang pepaya Merah Delima

Melansir dari laman resmi Balitbang Tanaman Buah Tropika, Kementerian Pertanian, pepaya Merah Delima memang lebih istimewa dari daging buahnya. Warna daging buahnya merah oranye, daging buah tebal (> 3 cm), rasa sangat manis ( TSS :11-14◦ Brix).

KLIK INI:  Tanam Kelor, Lebih Bagus Biji atau Batangnya?

Pepaya Medal telah melalui tahapan evaluasi selama kurang lebih 8 tahun. Keunggulan lain pepaya ini yaitu memiliki jumlah buah yang lebih banyak yakni dapat mencapai 80 buah. Produktivitas tanaman dapat mencapai 90 ton/ha/empat bulan, dengan jumlah populasi 1200 tanaman/ha.

Pepaya Merah Delima dapat ditanam dengan jarak tanam 2x2m, sehingga produksi per hektar dapat lebih tinggi. Pepaya ini dapat dipanen pada umur 7-8 bulan setelah tanam dan umur produktifnya dapat mencapai 2-3 tahun.

Selain itu, Pepaya Medal juga dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik di lahan rawa pasang surut. Pengembangan agribisnis pepaya mempunyai prospek bisnis yang sangat baik, sehingga potensial dibudidayakan.

Nilai rasio B/C juga relatif tinggi, yakni sebesar 1,80. Hal ini mengidentifikasikan bahwa usaha ini relatif efisien dan dapat memberikan keuntungan hampir sebesar 1,8 kali biaya produksinya selama 1-1,5 tahun.

Berikut diskripsi lengkap pepaya Merah Delima:

  1. Panjang : 21-30 cm, Lingkar Buah : 30–40 cm.
  2. Bobot buah : 0,8-1,9 kg.
  3. Kekerasan daging : 0,35-0,80 (kg/cm2).
  4. Kekerasan kulit : 0,68-0,88 (kg/cm2).
  5. Bentuk buah : Silindris.
  6. Warna daging buah Orange kemerahan.
  7. TSS : 11-14,50 Brix.
  8. Persentase yang dapat dimakan : 70-86%.
  9. Tebal daging : 2,5- 4,5(cm).
  10. Bentuk rongga buah : bintang bersudut lima.
  11. Tekstur daging buah masak : Kenyal.
  12. Vitamin C : 43,40- 98,25 mg/100g.
  13. Umur berbuah 2-3 bulan setelah tanam.
  14. Umur panen buah pertama 7-8 bulan setelah tanam.
  15. Tinggi buah pertama 45-60 cm.
  16. Produksi : 70-90 (ton/ha/empat bulan).
  17. Jarak tanam 2,5×2,5 m.
  18. Jumlah populasi / ha : 1200 tanaman.
  19. Agak tahan hama Trips dan Apid.

Saat ini pepaya Medal sudah mengisi pasar swalayan. Di Padang misalnya, jenis ini dijual dengan harga yang cukup menjanjikan (harga di pasar swalayan Rp.10.000/kg, pasar tradisional Rp.6.000-7.000/kg, sedangkan harga pada penjual/petani ke pedagang antara Rp.3.500-4.000/kg).

KLIK INI:  Mengurai 2 Organisme Pengganggu Tanaman, Repellent dan Atraktan