Polusi Udara Ubah Manusia Jadi Lebih Rapuh di Usia Paruh Baya dan Lanjut Usia?

oleh -9 kali dilihat
Mewaspadai Bahaya Polusi Udara dalam Ruangan
Ilustrasi-foto/kontraktorhvac

Klikhijau.com – Dampak polusi udara semakin meraja. Sebuah tinjauan internasional menemukan polusi udara dapat menyulap manusia menjadi lemah di usia paruh baya dan lanjut usia.

Tim peninjau menemukan 10 studi yang mengkaji polusi udara luar ruangan dan kerapuhan. Subjek yang diteliti berasal dari 11 negara, termasuk Tiongkok, Inggris, Swedia, Afrika Selatan, dan Meksiko.

Bahkan dua studi menunjukkan bahwa pria lebih rentan daripada wanita, dengan hubungan yang lebih kuat antara polusi partikel dan kerapuhan.

KLIK INI:  Mengagetkan, Lidah Mertua Ampuh Atasi Polusi Udara

“Kerapuhan merupakan dampak kesehatan kritis yang membutuhkan perhatian segera, terutama dengan populasi yang menua. Hal ini terkait dengan meningkatnya kerentanan, hilangnya kemandirian, dan biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi. Yang penting, kerapuhan bukanlah sesuatu yang tak terelakkan; kelemahan dapat ditunda, dicegah, atau bahkan diatasi,” ungkap Dr. Zahra Jafari, dari Universitas Dalhousie dan rekan penulis tinjauan ini.

Otto-Emil Jutila dari Universitas Edinburgh, yang tidak terlibat dalam tinjauan tersebut, mengatakan bahwa memastikan udara yang lebih bersih, energi rumah tangga yang bersih, dan lingkungan bebas asap rokok, terutama di komunitas yang sangat terpapar adalah kuncinya.

KLIK INI:  Mengenal 3 Pilar Utama Sustainability (Keberlanjutan)

“Karena kerapuhan dapat dipulihkan, mengurangi paparan ini dapat memperpanjang usia kemandirian dan meringankan beban pada layanan kesehatan dan sosial,” katanya.

Seiring meningkatnya polusi di luar ruangan, maka risiko kerapuhan juga meningkat  Di Inggris, misalnya, ini bisa berarti sekitar 10-20% kasus kerapuhan disebabkan oleh polusi udara.

KLIK INI:  Tak Ada Ruginya Menaman Lidah Mertua, Ini 5 Manfaatnya yang Mengejutkan
Asap rokok

Kerapuhan, dominan dipengaruhi oleh paparan asap rokok orang lain. Hal itu merupakan faktor lingkungan yang menimbulkan risiko terbesar terhadap kerapuhan.

Risiko kerapuhan meningkat sekitar 60% pada orang yang menghirup asap rokok orang lain di rumah.

Menggunakan bahan bakar padat untuk memasak atau pemanas rumah juga membawa risiko kerapuhan fisik tambahan. Risiko ini sekitar setengah dari risiko tinggal bersama perokok, berdasarkan studi dari enam negara.

KLIK INI:  Mengenal Unsur Hara Tanah Beserta Fungsinya bagi Tumbuhan

Tinjauan tersebut menambah bukti mengenai beban kesehatan yang dapat dicegah yang ditimbulkan polusi udara pada orang lanjut usia.

Pada tahun 2023, sebuah komite penasihat pemerintah menemukan bukti bahwa polusi udara menambah beban demensia.

Komite tersebut menyerukan audit kebijakan yang ada untuk mempercepat tindakan yang mengurangi paparan polusi udara sepanjang hidup masyarakat, termasuk zona sekolah rendah polusi dan pengembangan komunitas ramah demensia .

KLIK INI:  Si Umi, Solusi Uji Emisi Kendaraan Bermotor di Indonesia

Laporan tersebut juga menyerukan kesehatan, khususnya kesehatan otak, untuk menjadi bagian dari strategi nol bersih.

Sebuah studi di Inggris terhadap 360.000 orang berusia antara 40 dan 69 tahun menemukan hubungan antara tinggal di daerah tercemar dan memiliki lebih dari satu penyakit kronis.

Hal ini meningkatkan risiko penyakit jangka panjang ganda sebesar 20% bagi mereka yang hidup di lingkungan dengan polusi partikel. Penelitian lain menemukan bahwa polusi udara mempercepat osteoporosis pada wanita pascamenopause. (*)

KLIK INI:  Gerimis dan Bunga Pagoda yang Menggoda Troides Helena

 

Dari The Guardian