Pemerintah Inggris melalui program MENTARI Dorong Energi Rendah Karbon di Indonesia

oleh -124 kali dilihat
Pemerintah Inggris melalui program MENTARI Dorong Energi Rendah Karbon di Indonesia
Program MENTARI Dorong Energi Rendah Karbon di Indonesia - Foto: Ist

Klikhijau.com – Pemerintah Inggris dan Indonesia melalui program MENTARI berkontribusi dalam mendorong pengembangan energi rendah karbon di Indonesia.

Program yang kerjasama dengan PT Brantas Energi ini menandatangani perjanjian untuk mendukung tiga proyek energi terbarukan tenaga air dari PT Brantas Energi dengan total kapasitas pembangkitan sebesar 7MW yang juga akan berkontribusi terhadap percepatan pengembangan energi rendah karbon di Indonesia.

Skema keuangan ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, universal dan akses energi yang inklusif, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Dari total biaya pembangunan yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp 210 miliar, Pemerintah Inggris akan ikut berkontribusi sebesar Rp 21 Miliar melalui program MENTARI.

Komponen hibah ini akan meningkatkan kelayakan finansial dari proyek tersebut dan membuka kesempatan untuk PT SMI agar dapat membiayai proyek tersebut dengan meningkatkan the debt service coverage ratio (DSCR) milik proyek.

KLIK INI:  Survei Milieu Ungkap Perilaku Konsumen Semakin Respek pada Investasi Hijau

PT SMI akan memberikan pinjaman, memantau perkembangan proyek, dan bekerja sama dengan MENTARI dan PT Brantas Energi untuk memastikan aspek keberlanjutan di seluruh tahap perencanaan, pengadaan, dan konstruksi hingga pelaksanaan.

Acara penandatanganan ini akan dihadiri oleh Ibu Amanda McLoughlin, Direktur Pembangunan dari Kedutaan Besar Inggris, dan Bapak Julio Retana sebagai Ketua Tim dari program MENTARI; Ibu Sylvi Juniarty Gani, Direktor Keuangan dan Investasi, PT Sarana Multi Inftrastructure (Persero) (PT SMI); dan Bapak Firmansyah Ibnu Harsono, Presiden Direktur PT Brantas Enegi.

Ketiga pembangkit listrik tenaga air ini berada di Pandanduri, Lombok; Titab, Bali; dan Batang Hari, Sumatera Barat, dan akan menggunakan waduk yang saat ini digunakan untuk irigasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.

Proyek-proyek baru ini akan memberikan manfaat dengan menghasilkan listrik dari kelebihan debit air yang mengalir. Dengan banyaknya jumlah waduk di seluruh Indonesia, pengaplikasian teknologi ini sangat mungkin untuk dapat direplikasi tanpa harus memberikan dampak kepada lingkungan dan social.

Amanda McLoughlin, Direktur Pembangunan Kedutaan Besar Inggris Jakarta, mengatakan kerjasama investasi dengan PT SMI baru saja ditandatangani pada bulan September yang lalu dan sekarang pihaknya sudah dapat melihat hasilnya.

KLIK INI:  Akuisisi Tuntas, 100 Persen Saham PT BES Kini Milik PT Mitra Hijau Asia

“Saya senang melihat perkembangan yang telah terjadi, Pemerintah Inggris dan MENTARI dapat terus meningkatkan partisipasi kami mendukung Indonesia dalam usahanya mempercepat pembangunan energi terbarukan melalui investasi kami di tiga proyek pembangkit listrik tenaga air ini. Saya berharap mekasnisme dari skema pendanaan campuran ini dapat menjadi inovasi untuk membuka lebih banyak investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia,” katanya.

Sylvi Juniarty Gani, Direktor Keuangan dan Investasi PT SMI, mengatakan proyek ini akan menjadi kerjasama pertama dengan MENTARI.

“Kami berharap struktur ini juga dapat diadopsi oleh proyek energi terbarukan lainnya. Tentunya dengan terus berkerjasama dengan mitra pembiayaan kami sehingga kualitas proyek dan juga proses pemantauan pelaksanaan proyek dapat ditingkatkan dengan standar yang lebih tinggi,” tuturnya.

Firmasyah Ibnu Haryoso, Presiden Direktur PT Brantas Energi, mengatakan potensi pembangkit yang berbasis energi terbarukan sangat besar di Indonesia.

Salah  satunya adalah memanfaatkan waduk yang tersedia seperti yang dilakukan oleh            Brantas Energi pada waduk di Pandan Duri, waduk di Titab dan waduk Batang Hari.

Pada saat ini, lanjutnya, bunga untuk melakukan pinjaman investasi lebih besar dibandingkan  tahun lalu yang disebakan karena masalah ekonomi di tingkat global dan regional, membuat para investor terbebani.

“BRANTAS ENERGI sebagai investor pada sektor pembangkit energi terbarukan sangat terbantu dari dana hibah melalui program MENTARI. BRANTAS ENERGI berharap program MENTARI dapat terus dilanjutkan sehingga dapat membantu finansial kami di bidang investasi dan pengembangan pembangkit tenaga energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya.

KLIK INI:  Startup Pertanian Berkelanjutan Koltiva Raih Pendanaan Seri A dari AC Ventures