Polusi Udara Tingkatkan Risiko Dimensia, Begini Penjelasannya!

oleh -1,815 kali dilihat
Polusi Udara Tingkatkan Risiko Dimensia, Begini Penjelasannya!
Ilustrasi polusi udara/Grapik dari pngtree

Klikhijau.com – Di beberapa kota besar di dunia ini mulai merasakan kesulitan mendapatkan udara yang berkualitas. Sehingga udara yang memiliki kualitas baik bisa dikatakan sebagai barang yang langka bagi masyarakat perkotaan.

Tak jarang masyarakat di kota besar menghabiskan waktu akhir pekan atau liburan di pedesaan atau tempat yang memiliki kualitas udara yang baik.

Ada banyak penyebab rusaknya kualitas udara di kota. Diantaranya ialah meningkatnya jumlah industri dan perusahaan seperti asap pabrik, asap pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Seperti halnya beberapa kota besar di Indonesia.

Banyak dan padatnya jumlah penduduk di kota besar menyebabkan juga meningkatnya dan tumbuhnya pabrik dan pembangkit listrik. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Selain itu juga disebabkan oleh asap kendaraan bermotor. Pertumbuhan kendaraan bermotor juga memiliki sumbangsi besar bagi kualitas udara yang beracun.

KLIK INI:  Permasalahan Konservasi Berada di Moral, Bukan pada Masalah Teknis?

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan jika kendaraan bermotor di Jakarta menyumbang kerusakan udara sebesar 70 persen.

Serangan dimensia

Buruknya kualitas udara suatu wilayah akan membawa bahaya bagi kehidupan manusia dan alam. Dikutip dari The Jakarta Post, Jurnal Kedokteran Britania (British Medical Journal) menunjukan bahwa kebanyakan polusi udara disebabkan oleh kendaraan bermotor. Hal ini bisa meningkatkan sebuah risiko Dimensia.

Demensia (dementia, senility) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang seringkali disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak.

Penyakit ini juga merupakan penyakit dengan gejala-gejala yang mana mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain.

Seringkali, memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik terpengaruh. Tujuh persen dari orang yang berusia 65 tahun terserang penyakit Alzheimer atau lainnya dari bagian penyakit dimensia.

Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap.

Umumnya kedua penyakit ini menyerang orang yang usia lanjut pada usia 50 tahun ke atas. Sejumlah penderita di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat pada 2050.

KLIK INI:  Jelang Idul Adha, KLHK Imbau Masyarakat tanpa Kantong Plastik

Prediksi ini merupakan sebuah tantangan bagi sistem kesehatan di dunia dan tidak terkecuali Indonesia. Mengingat banyaknya industri-industri di kota besar merupakan penyumbang polusi udara.

Penyakit ini menjadi salah satu konsen utama kesehatan masyarakat yang ada di seluruh dunia. Hal Ini telah terjadi pada beberapa dasawarsa terakhir.

Polusi udara yang bersumber dari knalpot motor meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke, masalah pernafasan khususnya asma.

Universitas London melalui Lembaga Penelitian Kesehatan Masyarakat melakukan penelitian pada 131.000 masyarakat yang hidup di kota besar di London dengan usia 50-79 tahun. Dari jumlah tersebut, 2.200 pasien atau 1,7 persen didiagnosa terjangkit penyakit Dimensia.

Yang lebih membahayakan lagi bagi masyarakat yang tinggal pada kawasan yang polusi udaranya sangat parah. Sebab mereka berada pada daerah tersebut banyak memiliki NO2 dan PM2.5.

Dua senyawa ini merupakan gas beracun dan sangat merusak kualitas udara. Oleh sebab produksi kimia dari mesin bisa merusak fungsi otak sehingga dapat menyebabkan kedua penyakit tersebut.

Belum lagi, kepulan asap rokok di mana-mana!

KLIK INI:  Kerusakan Lingkungan, Kepungan Tambang, dan Lembaga Keagamaan