Memesona, Kastuba Berpotensi sebagai Tanaman Hias sekaligus Obat

oleh -362 kali dilihat
Memesona, Kastuba Berpotensi sebagai Tanaman Hias sekaligus Obat
Kastuba-foto/Ist

Klikhijau.com – Kastuba atau poinsettia telah menobatkan dirinya sebagai salah  satu  tanaman  hias yang  menarik. Ia   memiliki  daun  berwarna breaktea, yakni daun yang  mempunyai  tiga  warna  yaitu  merah  tua,  merah  jambu,  dan putih.

Dalam satu batang atau bahkan satu daun, ada jenis kastuba yang memiliki dua warna, yakni merah dan hijau yang membuat pesonanya tidak memudar.

Tanaman bernama latin Euphorbia pulcherrima ini berasal dari Meksiko. Namun demikian ia mudah  ditemukan mana saja, bahkan di berbagai belahan dunia sering digunakan sebagai  tanaman simbolik saat perayaan natal.

Aghnia Rahmawat dkk, (2020) mengungkapkan, jika tanaman dari kelas Magnoliopsida ini termasuk  komoditas hortikultura dengan nilai ekonomi cukup tinggi. Ia banyak diminati konsumen serta dapat dibudidayakan secara komersial.

KLIK INI:  Selain Indah, 5 Jenis Tanaman Pagar Hidup Ini Bikin Rumah Terhindar dari Polusi

Penyebab kastuba memiliki nilai ekonomi karena merupakan tanaman musiman atau “seasonal”. Ia hanya diproduksi pada periode tertentu setiap tahunnya (Siska dkk, 2015).

Misalnya di Indonesia permintaan tanaman dari ordo Malpighiales  ini cukup tinggi pada perayaan hari-hari tertentu, misalnya menjelang natal,  lebaran,  Hari Kemerdekaan RI, dan tahun baru.

Ciri tanaman kastuba

Tanaman dari family Euphorbiaceae ini banyak ditemukan daerah subtropis dan tropis. Ia merupakan perdu dengan tinggi  bisa mencapai sekitar 3 meter. Ia memiliki bentuk tajuk yang berdiameter seluas 2 meter.

Daun tanaman dari genus Euphorbia  adalah tunggal. Bentuknya elips hingga bulat telur. Tangkainya kerap ditemukan adanya 2 hingga 4 lekukan.

Pada ujung daunnya  melancip dan memiliki susunan tulang daun menyirip (Lingga, 2006). Tanaman dari kingdom Plantae ini berbunga majemuk. Bentuknya cawan dengan susunan khusus yang disebut dengan bunga semu atau cyathium.

Pada setiap cyathiumnya daun bract atau pelindung yang berbentuk daun sejati  berwarna merah, putih, 11 kuning maupun warna lain sesuai dengan varietasnya.

KLIK INI:  Taiwan Beauty, Tanaman Berbunga Mungil yang Disukai Lebah

Daun pelindung tersebut merupakan ciri khusus dari tanaman ini. Hal itu membuatnya mudah dikenali. Bunga betinanya berada di antara bunga jantan yang tidak memiliki mahkota, tetapi di sekitarnya memiliki bunga semu.

Maulid, (2014) menegaskan jika tanaman ini menunjukkan perbedaan warna dalam pertumbuhan daunnya. Perbedaan warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kandungan pigmen daun termasuk pigmen klorofil dan antosianin.

Antosianin sendiri adalah golongan senyawa flavonoid. Senyawa ini dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sebagai sumber antioksidan

Kandungan kastuba

Daun  dari tanaman ini  mengandung senyawa anti  inflamasi, antibakteri, dan serta  antioksidan  seperti  terpenoid, saponin,  flavonoid,   tannin, dan  alkaloid.   Daunnya yang berwarna   merah   juga mengandung  antosianin  (Sopiah, Mulyasari,  dan Yuanita,  2019).

Pada seluruh seluruh bagian tanaman ini,  baik akar, batang maupun daunnyamengandung berbagai senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang beragam seperti flavonoid, tannin, dan saponin pada.

Rauf dan Muhammad (2013) menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun tanaman ini memiliki efek penghambatan radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazy (DPPH) lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kloroform, etil asetat, dan n-heksana.

KLIK INI:  Memesona dan Perawatan Mudah, 5 Tanaman Hias Bakal Hit Tahun Ini

Ekstrak metanol daunnya mempunyai kemampuan menghambat radikal bebas DPPH tertinggi sebesar 90,22 persen pada konsentrasi ekstrak 500 μg/ml dan konsentrasi terendah 20 μg/ml dapat menghambat radikal bebas sebesar 24,94 persen.

Tananam obat

Elvina Veronica dan Ni  Kadek Sinta Dwi Chrismayanti, (2020) mengungkapkan bahwa kastuba berpotensi  sebagai obat alternatif  antimalarial  terhadap Plasmodium  falciparum. Meski begitu belum ada penelitian yang mengungkapkan jika kastuba ampuh mengatasi malaria

Sementara itu, masyarakat  Lombok  Timur  sering  menggunakan  tanaman ini   sebagai obat  luka  luar,  obat  sakit gigi,  maupun  sebagai  bahan  masakan.

Di negara asalnya, yakni Meksiko, tanaman ini sering digunakan sebagai ramuan obat tradisional di antaranya untuk mengobati sakit perut dan penyembuhan luka

Selain itu, Elvina Veronica, dkk (2021) mengungkapkan ekstrak daun tanaman dari divisi  Magnoliophyta ini berpotensi sebagai tabir surya yang dapat melindung kulit dari paparan sinar UV. Potensi itu dikarenakan daun tanaman ini mengandung antioksidan.

KLIK INI:  7 Cara Agar Sirih Gading Tumbuh Cepat dan Memukau

Meski begitu belum ada penelitian yang menjelaskan tanaman ini sebagai fotoprotektor, agen pencegah penuaan dengan menstimulasi jaringan fibroblas dan kolagen maupun sebagai tabir surya.

Walau begitu, terdapat beberapa penelitian tanaman herbal yang memiliki aktivitas antioksidan yang sama dengan kastuba dan dapat dijadikan tabir surya.

Dianggap beracun

Penggunaan tanaman kastuba sebagai tanaman obat masih menjadi hal yang kontroversial. Hal itu dikarenakan banyak orang yang sudah terpengaruh mitos, tanaman ini memiliki racun yang membahayakan.

Namun, berdasarkan hasil penelitian tanaman ini ternyata tidak berbahaya. Dari 22.793 kasus keracunan akibat racun tanaman kastuba yang dilaporkan, setelah ditelaah lebih teliti, sebesar 98,9 persen kasus keracunan tersebut bukan disebabkan tanaman kastuba, melainkan karena sebab lainnya.

KLIK INI:  Mengenal Tanaman Iler, Kandungan dan Khasiatnya untuk Pengobatan

Meski begitu menurut Lingga, (2006) kastuba memiliki sifat farmakologi pahit, sepat, bersifat sejuk dan toksin atau beracun.

Sifat ini berkhasiat untuk menghentikan pendarahan, sebagai pencahar (purgativum), menghilangkan bengkak, dan melancarkan ASI.

Karena sifatnya yang beracun, maka untuk penggunaannya hanya dapat digunakan sebagai obat luar dengan dosis 10 gram herba segar untuk 1 kali pemakaian—tidak boleh lebih.

KLIK INI:  6 Tanaman Hias yang Paling Banyak Dicari di Dunia