- Papilio gigon, Kupu-kupu Endemik Sulawesi yang Gesit - 20/03/2024
- Anis Punggung-merah, Burung Endemik Penghias Lantai Hutan - 09/03/2024
- Rahman, Nahkoda Baru DPW IPEHINDO Sulselbar - 27/02/2024
Klikhijau.com – Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) gelar “Siar Jurnalistik bagi Mahasiswa Magang”. Berbagi ilmu jurnalistik ini berlangsung di Bantimurung Visitor Center, pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Mahasiswa yang saat ini sedang magang di TN Babul berasal Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Tadulako (Untad), dan Universitas Muhammadiyah Malang. Nampak mereka begitu senang bisa mengikuti pelatihan sehari ini. Belajar ilmu jurnalistik.
Tak hanya itu, beberapa personil Balai TN Babul juga tak mau ketinggalan. Belajar bersama dengan mahasiswa. Sedikitnya 20 peserta siar jurnalistik yang berpartisipasi. Kepala SPTN Wilayah 2 membuka gelaran ini secara resmi.
“Salut untuk teman-teman, sudah menginisiasi kegiatan berbagi ilmu ini. Menimba ilmu dari narasumber yang menggeluti bidang jurnalistik secara otodidak,” terang Aisyah Amnur, Kepala SPTN Wilayah 2 Camba.
Sebanyak tiga materi yang tersaji selama siar ilmu literasi ini. Taufiq Ismail membawakan materi: Kiat Menulis Berita; Junaidi Sam mengantarkan: Infografis berbasis Android; dan terakhir: Mengenal Drone oleh Fahmiyadi Arsyad.
“Apapun yang kita tulis, termasuk berita, harus kita buat dengan sepenuh hati. Karena tulisan tersebut kita persembahkan kepada orang lain,” pungkas Taufiq Ismail, PEH Ahli Muda taman nasional.
Pada materi infografis, Junaidi menuturkan bahwa sebelum memulai mendesain seseorang membutuhkan inspirasi. Inspirasi bisa dari dari mana saja.
“Untuk mudahnya bisa mencari contoh-contoh desain orang lain dari internet. Setelah itu bisa mendesain sendiri sesuai imajinasi kita,” tutur Junaidi Sam, Polhut Ahli Muda Balai TN Babul.
Junaidi pun mengenalkan salah satu aplikasi yang digunakannya dengan telepon pintar. Menurutnya, mendesain poster, sampul laporan atau bahkan bahan konten Instagram cukup dengan mengunakan telepon genggam.
Materi terakhir cukup memikat peserta siar jurnalistik. Ya.. drone, meski bukan barang baru namun penggunaannya saat ini masih terbatas di kalangan tertentu.
Karena itu, mahasiswa begitu penasaran, mereka ingin mengetahui apa saja fungsi, cara mengoperasikan, dan hal-hal yang dihindari saat mengemudikannya.
Fahmi, sapaan akrabnya, Polhut Balai TN Babul ini menjelaskannya secara gamblang. Mengenalkan fitur-fitur pada drone, termasuk mempersilahkan mahasiswa untuk menerbangkannya. Tentunya untuk sementara masih selalu dalam bimbingannya.
Wajah-wajah mahasiswa nampak sumbringah saat memegang kemudi berlayarkan telepon pintar. Mereka mencoba mengarahkan ke kiri-kanan, belajar memotret, dan menerbangkannya menuju objek target.
“Fungsi drone saat ini, tak hanya untuk mengambil foto semata, namun lebih dari itu. Dengan drone kita memetakan suatu areal. Jadi tak perlu lagi mengukurnya secara manual,” pungkas Fahmi.
Fahmi menuturkan bahwa ia mengenal drone justru karena kepentingan pemantauan kebakaran hutan. Kebakaran gambut yang sering terjadi saat ia bertugas di Kalimantan Tengah sebagai bakti rimbawan. Drone difungsikan untuk memantau titik api, termasuk sumber air terdekat.
Lebih jauh Fahmi menceritakan pengalamannya saat memantau areal kebakaran hutan di wilayah TN Babul. Ia mendapat tugas memetakan luas kebakaran hutan yang terjadi di Dusun Tala-tala, Desa Bontomanai, Tompobulu, Maros pada pertengahan September 2023 lalu.
“Tak hanya itu, drone juga kami gunakan saat berpatroli. Memantau daerah-daerah yang sulit dijelajahi petugas, hanya dengan drone. Jadi kami bisa pantau aktivitas yang berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kawasan kami,” tutup Fahmi.
