Ketika Ampas Kopi Menumbuhkan Bunga Marigold dengan Tidak wajar

oleh -54 kali dilihat
Bunga marigold kuning-foto/Klikhijau
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Delapan belas batang bunga marigold (Tagetes)  itu tumbuh tidak wajar di halaman rumah. Jika selama ini bunga yang juga dikenal dengan nama bunga tahi ayam tumbuh hanya dengan tinggi kurang dari satu meter. Bunga yang tumbuh di halaman depan rumah itu mencapai dua meter lebih.

Setiap ada orang lewat, mereka akan kaget dan bertanya, bagaimana bunga itu bisa tumbuh demikian subur dan tinggi.

Jika Ibu ditanya demikian, jawabannya simple saja, karena ampas kopi.

Di rumah, minum kopi hitam tanpa gula telah jadi ritus pagi. Minum kopi bahkan bisa tiga hingga empat kali sehari.

KLIK INI:  Melirik Kontribusi Kayu Mati Terhadap Keanekaragaman Hayati

Belum lagi, setiap ada tamu yang berkunjung, kopi adalah suguhan wajib bagi tamu itu. Kecuali jika tamunya bukan penyeruput kopi.

Sebagai kampung yang salah satu komoditi andalannya adalah kopi, jangan heran jika mengunjungi rumah di Desa Kindang, sahabat hijau akan disuguhi kopi oleh tuan rumah.

Ampas yang tertinggal di dasar gelas itu, lebih banyak terbuang daripada dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Meski  telah banyak penelitian mengungkapkan manfaat ampas kopi bagi pertumbuhan tanaman, tapi pengetahuan masyarakat tentang manfaatnya masih minim.

Ibu, tentu saja tak pernah membaca hasil penelitian itu. Beliau hanya mencuri dengar entah dari siapa, jika ampas kopi baik bagi tanaman.

Maka dengan iseng, beliau mencobanya, bukan hanya pada tanaman bunga yang juga dikenal dengan nama tahi kotok itu—yang beliau tanam di halaman rumah—tepat di pinggir jalan itu. Ibu juga kadang menerapkannya pada bawang daun atau prei. Dan pertumbuhannya juga menakjubkan.

KLIK INI:  Philodendron Variegated yang Lagi Booming dan Kontes Pertamanya di Indonesia

Namun, yang menjadi sorotan dari penerapan ampas kopi itu adalah bunga marigold itu. Karena pertumbuhannya di luar kewajaran.

Manfaat ampas kopi

Menurut Ujianhati Zega, Dosen Universitas Nias raya, ampas kopi merupakan pupuk organik yang ekonomis dan ramah lingkungan.

Ampas kopi mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. pH asam ampas kopi sedikit asam. Selain itu, ampas kopi mengandung magnesium, sulfur, dan kalsium yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.

Adikasari (2012) mengatakan, ampas kopi mempunyai banyak manfaat, terutama bagi tumbuhan yaitu dapat menambah asupan Nitrogen, Fosfor, dan Kalium (NPK) yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat menyuburkan tanah. Ampas kopi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena mengandung mineral, karbohidrat, membantu terlepasnya nitrogen sebagai nutrisi tanaman, dan ampas kopi bersifat asam sehingga menurunkan pH tanah.

KLIK INI:  Mikroplastik Mulai Pengaruhi Perilaku Kehidupan Kelomang

Sementara Madani, (2018) mengungkapkan, ampas kopi berfungsi sebagai pupuk umum, menambah unsur organik,meningkatkan drainase, menyimpan air, dan meningkatkan ventilasi udara bagi tanah. Seiring dengan proses pembusukan, ampas kopi juga menambahkan kandungan  nitrogen dalam tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Cacing sangat menyukai ampas kopi. Keberadaan ampas kopi kerap mengandung cacing untuk datang dan membuat lubang-lubang di tanah.

Bunga marigold yang tumbuh subur karena ampas kopi-foto/Klikhijau
Sudah ditebang

Bunga marigold memiliki usia yang relatif pendek. Hanya berusia kurang lebih satu tahun. Setelah bunganya layu, daun dan batangnya juga perlahan akan akan ikut layu

Ketika bunganya yang berwarna kuning ada pula yang orange telah menjelma “buah” yang ukurannya kecil dan memanjang, daya tariknya akan berkurang.

KLIK INI:  Kisah Bunga Dahlia dari Beranda Rumah Puang Roncing

Daunnya yang awalnya hijau akan berubah kekuningan lalu mati dengan cara mengering. Buah yang berguguran dari tangkainya kemudian akan bertumbuh menjadi bibit, tumbuh dan kembali berbunga.

Siklus hidup bunga ini seperti itu. Dalam satu batang atau pohon, bisa menghasilkan bibit yang banyak, tumbuh liar dan tersebar di sekitaran induknya.

Sebaran itu, jika tidak dikendalikan akan menjelma gulma. Pertumbuhannya sangat cepat.

Karena bunga yang ditanam Ibu di  halaman depan rumah sudah memasuki masa “pensiun”, maka Ibu memutuskan menebangnya.

Bukan hanya karena memasuki masa pensiun, tetapi juga karena telah memasuki musim jemur kopi dan cengkeh. Kesuburan bunga marigold itu, telah menghalangi sinar matahari menerpa jemuran kopi dan cengkeh.

KLIK INI:  Berkenalan dengan Aglonema Sang Ratu Daun, Primadona Ibu-Ibu Muda