Lebih Dekat dengan Hujan Es dan Daerah yang Pernah Dikunjungi di Indonesia

oleh -601 kali dilihat
Lebih Dekat dengan Hujan Es dan Daerah yang Pernah Dikunjungi di Indonesia
Ilustrasi hujan es/foto-Koran Bernas
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Butiran-butiran es itu tiba dan menggegerkan

Klikhijau.com – Hujan yang mengguyur beberapa daerah di Indonesia sempat membuat geger. Sebab butiran hujan yang awalnya cair tetiba saja jadi beku berbentuk es. Seperti apa sebenarnya hujan es itu?

Encyclopedia Britannica, seperti yang ditulis Fadrik Aziz Firdausi di tirto.id  menyebut ada tiga jenis hujan es. Yang pertama adalah soft hail.

Hujan es jenis ini ditandai dengan turunnya bulatan-bulatan es dengan diameter rata-rata 6 milimeter. Kepadatan butir esnya rendah dan mudah hancur mirip salju.

Jenis kedua adalah small hail. Butiran es yang jatuh diameternya hampir sama dengan jenis pertama tetapi kepingannya lebih padat.

KLIK INI:  Hujan Es, Peristiwa yang Lazim di Musim Pancaroba?

Small hail mungkin terbentuk dari tetesan air hujan yang membeku dengan cepat jadi kepingan es padat. Lalu yang ketiga adalah jenis hailstones atau hujan batu es.

Pada tipe ini diameter batu es yang jatuh berdiameter lebih besar dari 5 mm. Ada beberapa kasus hujan es tipe ini disertai badai dan menghasilkan batu es dengan diameter sampai beberapa sentimeter.

Hailstones paling sering terjadi di daerah iklim subtropis dan jarang terjadi di daerah tropis. Hujan es tipe ini adalah yang paling merusak karena besarnya ukuran es yang jatuh dan kecepatannya.

Rata-rata kecepatan jatuhnya berkisar antara 5 meter per detik untuk batu es ukuran kecil hingga 40 meter per detik jika batu esnya berukuran 5 centimeter atau lebih.

Untungnya luasan awan kumulonimbus yang menyebabkan hujan es tak terlampau lebar. Karena itu hujan es biasanya bersifat lokal dan terjadi hanya dalam hitungan menit seperti yang terjadi di Indonesia.

KLIK INI:  Embun Es di Dieng Banjarnegara Diserang Wisatawan, Ada Apa di Balik Fenomena Alam ini?

Kamu penasaran daerah mana saja di Indonesia yang pernah ditamui hujan es, berikut ini jawabannya seperti yang pernah dimuat tempo.co:

  • Sleman, DIY dan Magelang, Jawa Tengah

Pada 25 Januari 2016, hujan es melanda dua wilayah tersebut. Hujan es juga terjadi di Wonokerto, Sleman, dan sekitar lereng Merapi. Juga, kabupaten Sleman sisi utara dan timur, tepatnya di Kecamatan Turi.

BMKG Yogyakarta menyatakan fenomena itu terjadi karena konsentrasi awan Cumulonimbus. Awan ini merupakan awan yang pertumbuhannya vertikal. Es ini bisa jatuh karena terpental oleh petir atau karena faktor angin (golakan) turbulensi yang terjadi di awan itu.

  • Cimahi, Jawa Barat

Fenomena hujan es di Cimahi terjadi pada Sabtu 26 Maret 2016. Hujan es berupa batuan es berbentuk kelereng dengan ukuran bervariasi.

Menurut BMKG, es menyerupai salju lantaran gumpalan awan yang dekat dengan permukaan bumi. Akibatnya, gumpalan awan tersebut tidak lebur dengan baik dan turun ke bumi dalam keadaan masih berbentuk kondensasi (gumpalan).

KLIK INI:  Kenapa Bisa Gempa di Palu Dikategorikan Fenomena Supershear Langka?

Sepanjang hujan, terjadi tiga kali bulir es berjatuhan dengan waktu berselang dalam hitungan menit.

  •  Bekasi, Jawa Barat

Hujan es di Bekasi terjadi pada 25 September 2016. Ahad malam itu, batuan es sampai merusak beberapa atap rumah warga.

Hujan turun sejak Ahad sore pukul 17.00. Batuan es itu menghujam sekitar pukul 19.00. Hujan es turun bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang. Butirannya kecil-kecil hanya sebesar butiran jagung.

  • Trenggalek, Jawa Timur

Hujan es di Trenggalek terjadi pada November 2016. Kala itu angin puting beliung melanda Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Hujan es tersebut sempat terjadi di Desa Prambon bersamaan dengan datangnya angin kencang di wilayah Kecamatan Tugu.

KLIK INI:  Di Sela Uji Kompentensi Insinyur, BKS PII Sarankan Kajian Lanjutan Bencana Alam Palu

Intensitasnya tidak lama, hanya sekitar satu menit. Hujan es tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah.

  • Jakarta Selatan dan Jakarta Timur

Hujan es di Jakarta Selatan terjadi pada Selasa 28 Maret 2017. Butir-butir es sebesar kerikil berjatuhan bersamaan dengan hujan lebat dan angin kencang. Durasinya hanya sekitar beberapa menit.

BMKG mengatakan fenomena hujan es tersebut tersebut bersamaan dengan siklon tropis Debby yang terjadi di timur laut Australia, yang menyebabkan terjadi konvergensi dari Sumatera Selatan sampai Nusa Tenggara Timur. Ini yang membuat pumpunan awan menjadi sangat labil, kemudian menyebabkan hujan es.

  • Surabaya, Jawa Timur

Hujan deras disertai angin kencang terjadi pada 7 Maret 2017. Hujan yang juga berupa es itu berupa butiran-butiran kecil es batu. Ukurannya hampir sebesar kelereng. Turun bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang.

KLIK INI:  Sexy Killers, Sengkarut Eksploitasi Batu Bara dan Lingkaran Setan Oligarki
  • Aceh

Hujan yang turun di Aceh Tengah selama 10 menit itu sungguh tak biasa. Jika selama ini hujan hanyalah butiran air, maka Ahad lalu, 7 Juli 2019 air hujan berubah es.

Perubahan air hujan dari cair menjadi beku kemudian lebih dikenal dengan nama hujan es. Fenomena itu bukan pertama kalinya terjadi di Negeri Serambi Mekah.

Sebelumnya  hujan es disertai angin kencang puting beliung pernah mampir di Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Selasa, 5 Maret 2019 lalu. Kemudian Selasa, 27 Maret 2019 hujan es kembali terjadi di dua desa yakni Ujung Gele dan Pepalang di Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah,.

Menurut BMKG, hujan es terjadi akibat posisi awan kumulonimbus berada pada ketinggian lebih dari empat kilometer di atas permukaan laut.

Awan yang melewati freezing level ini membuat butiran hujan di dalam awan tak mencair, sehingga tetap berbentuk butiran es saat turun ke bumi.

KLIK INI:  Musim Mudah Berubah, Begini Cara Lindungi Anak dari Sakit