Klikhijau.com – Adenium, satu di antara beberapa tanaman hias primadona yang lagi trending dan seolah tiada matinya. Berbeda dengan jenis lain yang tersohor seperti Anthurium atau Philodendron, tanaman ini terkesan sederhana dan mudah dijumpai.
Tak heran bila beberapa jenis dari bunga ini harganya tak semahal tanaman hias lainnya. Bahkan, dengan mudah dapat diperoleh dengan sekadar meminta anakannya pada tetangga atau kerabat.
Bunga ini berasal dari daerah gurun pasir di Afrika dan Arab, karenanya ia digelari sebagai mawar padang pasir alias desert rose. Yah, adenium punya kemampuan khusus untuk dapat tumbuh di daerah kering. Ia dapat berkembang meski tak sepenuhnya mendapat suplai air secara rutin.
Itulah kenapa ukuran bonggol dan akarnya tampak besar. Bahkan, semakin tua, bentuk bonggolnya semakin unik dan klasik.
Daya pikat lainnya dapat terlihat saat kembang-kembangnya mekar atau dimensi perawakannya yang menyerupai bonsai. Plus warna bunganya yang menawan yakni merah mudah dan pink yang membuatnya tampak mencolok dan ceria.
Tanaman ini termasuk dalam keluarga Apocynaceae. Di Indonesia, lebih akrab dengan nama Kamboja Jepang atau kembaran kamboja. Diprediksi tanaman padang pasir ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1960-an.
Ia semakin populis di tanah air setelah disilangkan dan menghasilkan ragam bentuk dan warna-warni. Saat ini, jenis yang paling banyak beredar di seantero dunia adalah jenis Adenium Obesum.
Morfologi adenium
Tanaman ini disebut-sebut sebagai kembaran kamboja karena bentuk bunganya yang memang mirip. Selain itu, kedua tanaman tersebut masih dalam satu keluarga yakni Apocynaceae. Berikut morfologi sang mawar gurun pasir selengkapnya:
-
Akar dan batangnya
Akar tanaman ini dijadikan sebagai cadangan air sehingga sangat kuat di musim kemarau atau di daerah kering. Akarnya membesar seperti umbi yang saat semakin tua akan tampak seperti bonsai klasik.
Sedangkan batangnya lunak dan tidak berkayu dan dapat membesar. Warna batangnya hijau keputihan pada setiap 2 -3 cm terdapat bakal tunas daun dan bakal tunas bunga.
Bila ditempatkan di ruang terbuka dengan akses cahaya matahari, cabang-cabangnya akan berkembang pesat dan memanjang. Hal ini berbeda dengan adenium yang ditaruh dalam ruang yang minim sinar matahari, batangnya lebih sedikit dan tidak terlalu memanjang.
- Dedaunnya
Daunnya cukup bervariasi, ada yang runcing, lonjong, kecil maupun besar, ada yang berbulu halus dan ada yang tak berbulu. Warnanya juga bervariasi, ada yang hijau tua, kemerah-merahan, kuning dan lainnya.
Uniknya, saat adenium berbunga lebat, dedaunnya akan rentan rontok seolah sedang musim gugur.
-
Bunganya
Ada tiga bentuk daun tanaman ini yakni berbentuk bintang, bintang dengan tepi bergerigi, dan berbentuk bulat. Bunganya terdiri dari lima helai mahkota bunga yang muncul dari ketiak daun pada ujung-ujungnya.
Bunga adenium tersusun atas empat organ spesifik yang terangkai dalam cincin. Cincin terluarnya terdiri dari sepal, petal, stamen, dan carpel. Warna daunnya pada umumnya adalah merah tua, merah muda, putih, dan lainnya dengan diameter mencapai 7 hingga 12 cm.
Jenisnya
secara umum dapat dikelompokkan dalam dua jenis yakni adenium spesies (asli) dengan hibrida (hasil persilangan).
Jenis asli yang paling terkenal antara lain Adenium Obesum var.Obesum, A. Obesum var. Socotranum, A. Obesum var. Boehmianum, A. Obesum var. Multiflorum, A. Obesum var. Swazicum, A. Obesum var. Arabicum, A. Obesum var. Somalense, A. Obesum var. Oleifolium
Sedangkan jenis yang kategori hibrida antara lain: jenis Thai Soco yang merupakan jenis termahal bahkan bisa menembus ratusan juta rupiah, Yellow pink Silk, jenis PNW (hasil silangan Arabicum), Net Line Star, Haifmoon Chameleon, Star of Hope, dan jenis Day Brake.
Oya, bertanam adenium termasuk tidak sulit karena kemampuannya beradaptasi di segala tempat dan musim. Tanaman ini juga dapat diperbanyak dengan mudah yakni dengan cara vegetatif, cangkok, sambung dan generatif.
Bila tertarik menanamnya, sang mawar gurun sangat cocok bila ditanam pada media yang berkarakter porous, dengan sirkulasi udara yang cukup baik. Ph yang cocok untuk tanaman ini adalah sekitar 5,5 – 6,5. Sebagai catatan, tanaman ini tak menyukai genangan air karena dapat memicu terjadinya pembusukan akar dan penundaan bunga.
Itulah perkenalan singkat mengenai tanaman hias satu ini, semoga bermanfaat!