Klikhijau.com – Untuk meningkatkan konektivitas transportasi wisata di wilayah kepulauan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama instansi terkait bersinergi mempersiapkan uji coba operasional pesawat amfibi seaplane.
Pertemuan persiapan tersebut digelar Jumat, 9 Mei 2025 di Aula Mataram, Lantai 1 Kantor KSOP Utama Makassar, Jl. Satando No.55. Adapun agenda utamanya adalah membahas rencana demo pendaratan, lepas landas, manuver, dan sandar seaplane di perairan Dermaga Pelabuhan Utama Makassar.
Banyak unsur yang dilibatkan dalam pertemuan itu, di antaranya akademisi, pejabat daerah, dan perwakilan instansi maritim serta pariwisata.
Pada pertemuan tersebut dihadiri empat bupati, yakni Bulukumba, Selayar, Pangkep, dan Sinjai, serta perwakilan Dinas Pariwisata dan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP).
Selain itu, juga hadir Kepala Balai TN Taka Bonerate, William Tengker. Ia hadir didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Koordinator Polhut, dan mitra Wildlife Conservation Society (WCS).
William Tengker menyambut positif rencana pengoperasian seaplane. Penggunaan pesawat amfibi seaplane akan jadi momentum penting untuk mempercepat aksesibilitas ke Taka Bonerate tanpa mengabaikan prinsip konservasi.
“Kami berharap seaplane tidak hanya menjadi penghubung wisata, tetapi juga mendukung pemantauan ekosistem laut dan edukasi lingkungan,” ujarnya.
Fokus melayani Kawasan Taka Bonerate
Sementara itu, dalam sambutan tertulis Gubernur Sulsel yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan, Andi Muhammad Yasir, ditekankan bahwa seaplane akan difokuskan untuk melayani kawasan Taka Bonerate di Kepulauan Selayar.
“Atol terbesar ketiga di dunia ini akan menjadi gerbang internasional. Seaplane adalah solusi transportasi yang dinanti untuk mengatasi keterbatasan akses menuju destinasi wisata unggulan ini,” ujarnya.
Yasir berharap persiapan ini menghasilkan rencana matang dan terkoordinasi, mengingat proyek ini vital bagi pengembangan pariwisata Sulsel.
Paparan KSOP Makassar oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Perhubungan Laut, Libertinus, menguraikan integrasi rute seaplane dengan ekosistem transportasi laut seperti Tol Laut.
“Konektivitas ini akan mempercepat distribusi logistik sekaligus membuka akses wisata ke daerah terpencil,” jelasnya. Rencana rute mencakup lintasan strategis yang menghubungkan Makassar dengan kabupaten kepulauan seperti Selayar, Bulukumba, dan Sinjai.
Kepala KSOP Capt. Sahattua P Simatupang, menegaskan uji coba ini adalah langkah awal merealisasikan potensi wisata Sulsel.
“Selama ini, kendala aksesibilitas ke Selayar dan Taka Bonerate menghambat pertumbuhan wisata. Seaplane akan menjadi terobosan untuk menjawab tantangan itu,” tegasnya.
Kolaborasi multisektor ini diharapkan tak hanya memuluskan uji coba, tetapi juga membuka investasi baru di sektor transportasi dan pariwisata. Dengan dukungan akademisi dan lembaga konservasi proyek seaplane diharapkan berjalan berkelanjutan, memadukan kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan. (*)