- Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan Menggema dari SMKKN Makassar - 17/03/2025
- TerkaitPolusi Daur Ulang Kertas dan Plastik Impor di Jatim, River Warrior Surati Presiden Prabowo - 17/03/2025
- Inisiatif Wakaf Hutan, Dorong Kesejahteraan Warga di Sekitar Tanah Ulayat Kota Padang - 17/03/2025
Klikhijau.com – Pemerintah kota Makassar Sulawesi Selatan merencanakan pembangunan stadion di Wilayah pesisir Untia.
Beredar video, Walikota Makassar Munafri Arifuddin meninjau langsung Untia dan membahas rencana pembangunan stadion berskala internasional.
Rencananya, pembangunan akan dilaksanakan di atas Lahan yang perlu penimbunan sedalam 4-5 meter dengan luas lahan sekira 22 hektar.
Penimbunan rawa ini diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 70 miliar untuk keseluruhan. Hal ini disampaikan oleh kepala Bappeda Makassar Andi Zulkifli Nanda Dilansir detiksulsel, Selasa (11/3/2025).
“sementara dibuat desainnya dulu, FS dan DED-nya. Jadi kita belum tau berapa pastinya, tapi perkiraan bisa jadi Rp. 300 miliar lebih. Itu masih perkiraan untuk membangun stadion keseluruhan,” ungkap Zulkifli.
Pembangunan stadion mendapat ragam tanggapan. Sebagian menyambut baik mengingat Kota Makassar memang membutuhkan stadion sepakbola yang akan menjadi homebase PSM Makassar.
Sebagian lagi, melontarkan nada kritik keras. Hal tersebut disampaikan dalam beberapa komentar di unggahan instagram @makassar_info.
Akun Instagram @uma** misalnya berujar: “ 70 m bukami saja lapangan pekerjaan”. Hal senada dikatakan @s4d**: “70 m mending buat perbaikan stadion barombong”
Begitu pula dengan @kath** “stadion barombong tinggal dipoles sedikit lagi kenapa bukan itu yang dilanjutkan saja”.
Selain itu banyak netizen yang khawatir akan dampak lingkungan dari penimbungan rawa itu dilakukan.
Seperti dikatakan @gabi** “terancam banjir kalo ditimbun”. Juga akun @mas** yang mengatakan: “dampaknya gk dipikirin?? Dg kedalaman dan luasan bgitu sm sj menimbun waduk/penampungan air.. kalau memang jadi ya siap2 warga skitar mjd daerah banjir”.
Dan juga @asn**: “rawa lagi yang ditimbun lama-lama Makassar kota banjir setiap tahun krn penampungan air tidak ada ini keserakahan manusia”
Dampak penimbunan rawa
Rawa yang seharusnya menjadi lahan penampungan air jika ditimbun akan berdampak negatif karena peralihan fungsi yang mengakibatkan penampungan air tidak dapat dilakukan secara maksimal.
Rawa yang ditimbun menyebabkan air yang seharusnya ditampung akan beralih ke bagian perkotaan lainnya, seperti jalan, drainase, permukiman dan lainnya yang lebih rendah. Hal tersebut menyebabkan banjir bisa terjadi dimana-mana.
Penimbunan rawa juga memperburuk karakteristik topografi perkotaan, penelitian yang dilakukan Sagala, dkk (2013) di kota Palembang menunjukkan bencana banjir akibat penimbunan rawa awalnya hanya mengenangi daerah pinggiran kota.
Namun, seiring perkembangan pembangunan kota yang mereklamasi lahan wilayah rawa rentan terhadap bencana banjir dan menjadi dataran banjir yang baru.
Selain itu, dampak negatif lainnya juga dapart terjadi seperti pencemaran di laut, ekosistem dan habitat di laut rusak, pencemaran udara dan akses ke pantai semakin terbatas, serta tanah yang baru di reklamasi cenderung mudah terkikis olh arus laut sehingga menyebabkan pengurangan luas daratan yang baru saja di bentuk.
Bagaimana menurut Anda Sahabat Hijau?