Tumbuhan Eceng Gondok dan 5 Keunikan Tersembunyi di Baliknya!

oleh -8,551 kali dilihat
Mengenal Tanaman Hidrofit, Pengertian, Ciri dan Contohnya
Eceng gondok berbunga - tanaman ini salah satu tanaman yang bisa digunakan untuk bioremediasi-Foto/Bibitbunga

Klikhijau.com – Tumbuhan Eceng gondok (Eichhornia crassipes), tumbuh liar hingga kadang disepelakan. Keberadaanya bahkan sebagai gulma yang mengepung danau atau menghalangi aliran sungai.

Bila sudah berkembang pesat, tumbuhan ini akan merajai permukaan air. Selain kesan hijau segar yang memancar saat melihatnya, rasanya tak banyak yang menganggap penting sang Eceng gondok.

Habitatnya memang di permukaan air. Namun tumbuhan ini tergolong pandai menyesuaikan diri sehingga perkembangannya massif. Di setiap daerah, Eceng gondok punya nama tersendiri. Di Palembang disebut kelipuk, orang Manado menyebutnya Tumpe, atau ringgak di Lampung serta ilung-ilung di Dayak.

Tumbuhan air dengan akar serabut ini dapat berkembang dengan akar yang memanjang hingga mencapai tanah di bawahnya. Hal ini membuatnya kuat bertahan dan sulit disingkirkan.

Masih banyak lagi, kesan tersembunyi yang mungkin jarang diperbincangkan mengenai tumbuhan satu ini. Berikut 5 keunikan tersembunyi di balik Eceng gondok yang dapat mengagetkan Anda!

KLIK INI:  Dokumen SRAK, Sebuah Upaya Pelestarian Orang Utan Indonesia
Pertama kali ditemukan di Sungai Amazon

Tak banyak yang tahu dari mana asalnya Eichhornia crassipes. Pastinya, tumbuhan ini bukan asli Indonesia loh! Dalam sejarahnya, Eceng gondok ditemukan oleh Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman.

Pada tahun 1824, Carl Friedrich menemukan Eichhornia crassipes saat melakukan ekspedisi di sungai amazon, Brazil. Di sana, Carl secara tak sengaja menjumpai tanaman ini. Karena tertarik, mengambilnya dan melakukan penelitian lanjutan.

Keunikan pada batang dan daunnya

Untuk diketahui, Eichhornia crassipes tak memiliki batang penyangga daun. Setelah akar, akan tumbuh daun dan tangkai bunga tanpa batang tanaman. Unik bukan?

Daunnya termasuk daun tunggal yang berbentuk oval yang meruncing pada pangkal dan ujung daun. Lalu, pada pangkal tangkai, daun akan menggelembung karena berisi rongga udara. Permukaan daunnya yang licin membuat daunnya tidak basah meski dikepung air. Warna daunnya hijau muda hingga hijau tua.

KLIK INI:  Perihal Raden dan 7 Fakta Unik Anoa yang Jarang Terungkap
Bisa berbunga loh!

Tak banyak yang tahu bahwa Eichhornia crassipes ternyata dapat berbunga. Sungguh di luar duguaan bukan? Bunga tumbuhan liar ini tergolong cantik, sebagaimana lazimnya tanaman hias.

Bunganya berwarna ungu dan termasuk bunga majemuk. Bunga ini berbentuk bulir-bulir dan memiliki kelopak yang berbentuk tabung. Karena keindahan bunganya, eceng gondok ternyata bisa dijadikan tanaman hias dan layak dipajang di pekarangan rumah.

Sayangnya, sebagai tumbuhan yang identik dengan air, Eichhornia crassipes tidak tahan dengan sinar matahari. Bunganya akan mekar di pagi hari dan layu di sore hari.

Tak menyukai garam

Rupanya tumbuhan liar ini tak menyukai garam atau lebih tepatnya tak bisa berkembang baik saat kadar garam dalam air tinggi. Makanya, tumbuhan ini tidak dijumpai di perairan laut. Tumbuhan ini lebih menyukai hidup di danau, telaga, rawa, sungai, kolam dangkal atau tanah basah.

KLIK INI:  Bongo’, Meski Dibenci Tetap Memberi Banyak Manfaat

Di perairan yang tenang, tumbuhan ini mendapatkan dunianya untuk berkembang lebih cepat dan pesat. Sedangkan di perairan yang airnya kencang akan membuatnya kesulitan bahkan hanyut.

Mengapa menyukai perairan dangkal?  Sebab di sanalah tumbuhan ini dapat mengambil makanan di bawahnya. Adapun makanan Eichhornia crassipes adalah fosfat, nitrogen dan potasium.

Keunikan biji dan buahnya

Tumbuhan eceng gondok memiliki biji berwarna hitam dan berbentuk bulat. Dengan biji inilah, ia dapat berkembang cepat dan massif. Bila hanyut terbawa air, tanaman ini akan menyebar ke berbagai tempat.

Keunikan lainnya juga dapat ditemukan pada buahnya. Wah, si eceng berbuah rupanya!  Buahnya berbentuk kotak dan memiliki ruang atau rongga-rongga. Buahnya berwarna hijau sebagaimana warna daunnya.

Klasifikasi tumbuhan eceng gondok sebagai berikut:

Kingdom        : Plantae
Subkingdom  : Tracheobionta
Superdivisio  : Spermatophyta
Divisio            : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo               : Commelinales
Familia           : Pontederiaceae
Genus            : Eichhornia kunth
Spesies          : Eichhornia crassipes

Walau liar, pemanfaatan tumbuhan ini mulai berkembang, diantaranya yang dilakukan siswa SMA Islam Athirah Makassar yang menyulapnya menjadi tisu, baca ulasannya di SINI! Itulah penjelasan singkat mengenai keunikan eceng gondok, semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Metamorfosa Kanal di Makassar, Plastik dan Eceng Gondok Bergentayangan