Sampah, Ancaman Nyata bagi Dunia Wisata

oleh -450 kali dilihat
Sampah, Ancaman Nyata bagi Dunia Pariwisata
Salah satu tempat wisata yang dpenuhi sampah/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Ada hal yang tak pernah luput saya temukan tiap mengunjungi tempat wisata, khususnya wisata alam, yakni sampah.

Bahkan, wisata alam berbasis budaya seperti Kawasan Adat Ammatoa, Kajang pun tak lepas dari serbuan sampah yang di dominasi sampah plastik.

Sampah plastik itu, mulai dari gelas minuman hingga pembungkus kerupuk. Semua menyatu dalam tanah dan membuatnya tak sedap di pandang mata.

Pun demikian ketika saya mengunjungi pasir putih Pantai Bira, yang saya temukan tetap sama. Sampah ditemukan di mana-mana.

KLIK INI:  Cerita Virus Corona dari Makassar, dari Siaga ke Darurat

Pun begitu ketika mengunjungi pantai Mandala Ria, Bulukumba sampah plastik juga saya temukan. Juga di hutan mangrove Tongke-tongke, Sinjai, juga terdapat sampah plastik

Apalagi di pantai Losari Makassar, laut juga di huni sampah. Pun di pantai tak berpenghuni Larea-rea pulau sembilan, Sinjai juga dihuni sampah

Dan yang terbaru yang saya kunjungi, tempat wisata bendungan Kampili, Gowa yang saya kunjungi beberapa waktu lalu pun demikian, sampah menjadi pemandangan khas yang mencemaskan.

Mengenai sampah plastik yang dominan ditemukan di tempat wisata, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pun mengakui hal itu, Minggu, 10 November 2019.

Menurutnya dari segi ancaman terhadap upaya konservasi dan pariwisata, sampah plastik adalah sampah yang paling dominan ditemukan di destinasi wisata, khususnya Taman Nasional, baik di gunung maupun di laut, dan paling sulit terurai.

Ia juga mencontohakn destinasi seperti Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, sebanyak 56% sampah merupakan sampah plastik, sementara sampah organik hanya 14%. Sementara komposisi sampah nasional pada 2018, sebanyak 57% sampah organik dan hanya 15% sampah plastik.

Pengunjung dan pedagang
KLIK INI:  Sulsel Gandeng KLHK Gagas Satgas Gakkum Lingkungan

Bagaimana bisa sampah plastik bisa sampai ke tempat wisata, jawababnya tentu saja sederhana, sebab pengunjung diberi keleluasaan membawanya.

Juga para pedagang di sekitar lokasi wisata diberi kebebasan menjual barang yang berkemasan plastik, mulai dari air minum hingga permen, dan semua itu biasanya dibuangg di tempat yang bukan tempatnya.

Ada banyak fakta, tempat wisata yang rusak karena sampah. Semisal Pada tahun 2018 lalu, seorang turis asal Inggris bernama Rich Horner mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dirinya tengah menyelam dengan kondisi laut yang dipenuhi sampah plastik.

Beberapa ikan, ubur-ubur, dan ikan pari nampak berseliweran di antara banyaknya sampah plastik yang melayang di tengah laut. Video itu diambil di Manta Point, tempat favorit para wisatawan untuk diving yang terletak di Nusa Penida, Bali.

Dan jika diurai satu-persatu tempat wisata yang rusak karena sampah, deretannya bisa sangat panjang. Yang jelas, sampah dan tempat dan dunia pariwisata, khususnya tempat pariwisata alam adalah dua hal yang sulit dipisahkan di Indonesia.

KLIK INI:  Zophobas Morio (Cacing Super), Pabrik Mini Daur Ulang Sampah Plastik