Kenalkan Teknik Ecobrick pada Anak, Cara Kelola Sampah yang Kreatif

oleh -228 kali dilihat
Kenalkan Teknik Ecobrick pada Anak, Cara Kelola Sampah yang Kreatif
Suasana belajar teknik pembuatan ecobrick di KaBe-foto/Ist

Klikhijau.com – Belajar tentang kehidupan berarti harus membahas tentang cara bertahan hidup. Semisal bertahan dari wabah penyakit dan juga bencana alam seperti banjir.

Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup, jauh dari penyakit dan bencana alam adalah mengelolah sampah dengan baik dan benar. Khususnya sampah anorganik, sampah yang sangat bebal karena sulit terurai. Sampah plastik salah satunya.

Dampak jangka panjang sampah anorganik jika tidak dikelolah dengan baik dan benar akan sangat meresahkan.

Sampah jenis ini akan menyumbat saluran air dan merusak unsur tanah. Karena itu,  sampah anorganik yang banyak disepelekan justru dapat memicu bencana alam, polusi udara, pemanasan global, mencemari lautan dan mengancam flora dan fauna. Dan tentu saja, juga akan membawa beragam penyakit pada manusia.

KLIK INI:  Circular Economy dan Peran Bank Sampah Kita?

Nah, untuk mengatasi persoalan sampah anorganik, khususnya plastik, maka pada hari Minggu lalu, 14 November 2022 anak-anak Kampung Belajar (KaBe) mendapat pembelajaran tentang teknik membuat ecobrick, yakni inovasi yang dikembangkan sebagai salah satu solusi pengolahan limbah plastik.

KaBe adalah wadah belajar yang dibentuk oleh pemuda-pemudi di lingkungan Pallatoae Baru, Kelurahan Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Kab. Bulukumba.

Kehadiran KaBe didasar kesadaran bersama bahwa pendidikan itu sangat penting, khususnya Pendidikan lingkungan.

Masyarakat butuh pendampingan

Dalam hal pendidikan lingkungan, hal sederhana yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan bumi adalah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

KLIK INI:  Menciptakan Pejuang Lingkungan Melalui Pendidikan Lingkungan

Anak-anak KaBe diberi pelajaran oleh relawan pengajar, Anjar Sumiana Masiga. Anjar menegaskan bahwa sampah yang dianggap barang yang tak berguna bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sekunder manusia.

“Melalui teknik ecobrick kita bisa membuat banyak benda. Seperti kursi, lemari, rumah taman, dan lainnya,” ucapnya saat membawakan materi, Minggu 13 November 2022 di Masjid Nurul Jannah Pallatoae.

Pada kesempatan itu, Anjar juga memberi tantangan kepada para anak didik KaBe untuk menerapkan teknik ecobrick dengan alat-alat yang telah dijelaskan untuk bisa disediakan.

Anak-anak diberikan waktu satu bulan untuk mengumpulkan sampah anorganiknya. Lalu kemudian akan diberi pelatihan yang menyenangkan cara mengolah sampah melalui teknik ecobrick.

Sejalan dengan teknik ecobrick, masyarakat yang bermukim di lingkungan Pallatoae Baru juga membutuhkan pendampingan khusus dalam hal pengelolaan sampah.

Sebab masyarakat sering membuang sampahnya ke kanal yang ada di lingkungan tersebut yang bermuara di laut Pantai Merpati Bulukumba. Perilaku itu  dapat mengganggu nelayan, bahkan merusak biota laut. Juga dapat memicu bencana banjir.

KLIK INI:  Kinerja Pengelolaan Sampah dan RTH Meningkat, Kota Enrekang Raih Adipura