Perangi Sampah Sachet, KORSA Bulukumba Ajak Masyarakat Buat Sabun Sendiri

oleh -10 kali dilihat
Pelatihan pembuatan sabun di Kantor Desa Batukaropa,-foto/Ist

Klikhijau.com –  Kantor Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba mendadak riuh di hari Minggu, 18 Mei 2025 kemarin.

Sebabnya adalah sebanyak 40 orang yang berasal dari berbagai komunitas, masyarakat, dan sekolah berkumpul di kantor tersebut.

Mereka datang untuk mengikuti pelatihan pembuatan sabun mandi dan sabun cuci piring. Bahan yang digunakan membuat sabun merupakan bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita. Pun demikian dengan campuran pewarna dan pengharumnya. Peserta menggunakan beberapa bahan alami di sekitar kita

Praktik pembuatan sabun dimulai dengan penjelasan Filry Ma’ulatul Janah dari Yayasan Ecoton sebagai fasilitator dalam pelatihan tersebut.

KLIK INI:  Terkait Tuduhan Asap Karhutla, Menteri LHK Kirimkan Surat Protes

Firly menjelaskan tentang bahan apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan, misalnya minyak sawit, minyak kelapa, mes dan aquades sebagai bahan pembuatan sabun.

“Untuk pewarna bisa menggunakan berbagai macam tanaman yang ada di sekitar kita seperti kunyit, daun serai, bunga telang, dan lidah buaya,” terang Firly.

Andi Fatmawati, Ketua Komunitas Merdeka Sampah (KORSA) Desa Batukaropa menjelasakan bahwa pelatihan pembuatan sabun merupakan kegiatan yang dibuat oleh Komunitas Merdeka Sampah Desa Batukaropa dengan bekerjasama Yayasan Ecoton.

“Kegiatan ini memiliki tujuan untuk bagaimana masyarakat bisa membuat produk sabun mereka sendiri di rumah supaya bisa mengurangi pembelian sabun yang masih menggunakan pembungkus sachet,” ujar Andi Fatma.

KLIK INI:  Miris, Pelajar SMPN 10 Bulukumba Temukan Mikroplastik di Sungai Balantieng

Andi Fatma juga menambahkan bahwa proses pembuatan sabun sangat mudah dalam praktiknya, serta bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan juga mudah didapatkan di pasaran, sehingga sangat mungkin untuk bisa dikerjakan di rumah sendiri.

Basmawati Haris, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan ketakjubkannya pada pelatihan tersebut.

“Pelatihan pembuatan sabun ini benar-benar keren! Kegiatannya sangat bermanfaat dan menyenangkan karena kita bisa belajar cara membuat sabun dengan bahan-bahan rumahan yang alami dan mudah ditemukan,” ungkapnya.

Basma juga menambahkan bahwa proses pembuatan sabun pun ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, mudah dipahami dan bisa langsung dipraktikkan.

KLIK INI:  Balai Gakkum Kalimantan Ringkus Pedagang Burung Dilindungi di Katingan

“Pelatihan ini membuka wawasan bahwa membuat sabun sendiri itu tidak hanya hemat, tapi juga bisa jadi peluang usaha yang menjanjikan,” tambahnya.

Ada pula praktik pembuatan eco enzim

Selain praktik pembuatan sabun, dilakukan pula praktik pembuatan eco enzim bersama dengan pelajar SMP Negeri 40 Bulukumba.

Eco enzim nantinya bisa digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan sabun mandi maupun cuci piring.

Nur Aena (16 Tahun) pelajar SMPN 40 yang ikut menjelaskan bagaimana cara pembuatan eco enzim ke peserta pelatihan. Aena menjelaskan jika mereka sudah memanfaatkan eco enzim ini untuk sabun mandi dan juga dijual dalam bentuk botol. Produk tersebut di jual di kegiatan sekolah.

KLIK INI:  Khawatiran Masa Depan Anaknya, Perempuan Loeha Raya Tolak Kehadiran PT Vale

“Eco enzim memiliki manfaat yang cukup banyak, bisa untuk cuci lantai dan pupuk tanaman,” jelas Aena.

Pelatihan pembuatan sabun merupakan salah satu upaya untuk memerangi masalah sampah plastik yang banyak di buang secara sembarangan oleh masyarakat karena minimnya fasilitas dan pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten Bulukumba.

“Dengan memberikan alternatif produk seperti sabun yang bisa dibuat sendiri di rumah, setidaknya dapat memberikan alternatif bagi produk yang masih banyak menggunakan pembungkus plastik seperti sabun cuci,” tutup Filry.

KLIK INI:  Kupang Bakal Menyulap Sampah Jadi “Cahaya”