Pentingnya Eco Event ala IIP BUMN dan Klikhijau untuk Mengurangi Sampah

oleh -30 kali dilihat
Aksi lingkungan penyiraman eco enzyme di TPA Tamangapa, Makassar-foto/Ist

Klikhijau.com – Siang. Terik meraja. Sampah-sampah plastik menari di udara. Diterbangkan angin. Bau dan debu mengepung dari segala arah—bertamu ke dalam hidung.

Situasi itu tak menyurutkan niat dan semangat peserta dan panitia kegiatan penyuluhan lingkungan dan Gerakan Kelola Sampah Berbasis Warga, Selasa, 6 Agustus 2024. Mereka berdamai dengan situasi tersebut.

Sebagian dari mereka menangkal debu dan bau dengan masker. Sebagian lagi menerimanya dengan setabah-tabahnya.

Pada hari Selasa itu, puluhan orang berkunjung ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

KLIK INI:  BBKSDA Sulsel Jalin MoU dengan Klikhijau untuk Penguatan Literasi Konservasi

Kunjungan tersebut  merupakan rangkaian kegiatan Penyuluhan Lingkungan dan Gerakan Kelola Sampah Berbasis Warga yang diinisiasi oleh Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN dan Klikhijau.

Sampah-sampah di TPA Tamangapa, sebagian dijadikan sebagai penyambung hidup banyak orang. Mereka memunguti sampah-sampah yang memiliki nilai jual.

Tidak hanya itu, tempat tersebut juga jadi tempat nongkrong sapi. Sapi-sapi itu seolah ingin menegaskan, mereka tidak butuh rumput, mereka hanya butuh sampah.

Aksi lingkungan di TPA Tamangapa berupa penyiraman eco enziyme ke TPA. Penyiraman tersebut adalah hal baru dilakukan, selama ini biasanya dilakukan di kolam lindi. Tujuan penyiraman itu untuk menekan bau sampah.

TPA Tamangapa merupakan penyanggah kebersihan Kota Makassar. Di sanalah sampah berumah menjadi gunung. Gunung sampah, tingginya hampir mencapai 40 meter.

Entah bagaimana wajah Makassar tanpa TPA Tamangapa. Sulit membayangkannya.

KLIK INI:  Daftar Lengkap Satwa yang Ditranslokasi dari BKSDA Sulsel ke BKSDA Maluku
Rangkaian akhir acara

Penyiraman eco enzim tersebut merupakan rangkaian akhir dari kegiatan penyuluhan lingkungan dan Gerakan Kelola Sampah Berbasis Warga sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim. Kegiatan tersebut dipusatkan di di Lapangan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Ketua Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN yang diwakili Popi Jarot Setyawan selaku Ketua PIKK PLN UIP3B Sulawesi  dalam sambutannya   mengungkapkan, ada lebih dari 1000 ton sampah yang diangkut menuju TPA Tamangapa setiap harinya.

Pengelolaan sampah di Indonesia menurut Popi memang masih meresahkan. Hal itu ditunjukan oleh data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional KLHK per 31 Juli, ada 32,2 juta ton timbulan sampah, dan 11,6 juta tonnya tidak terkelola. Komposisi sampah didominasi oleh sisa makanan sebesar 40%, yang sebagian besar bersumber dari aktivitas rumah tangga dengan angka 49%.

KLIK INI:  Setelah Acara, Terbitlah Sampah
Pentingnya eco event

Event atau kegiatan apa pun itu yang mengumpulkan banyak orang. Sampah akan jadi masalah, tapi tidak demikian dengan eco event yang digagas oleh IIP BUMN dan Klikhijau. Tidak ada sampah berserakan setelah acara.

Karena sebelum dan saat acara berlangsung. Segala hal yang berpotensi menghasilkan sampah sudah diantisipasi, misalnya peserta dan panitia diharuskan membawa tumbler, kemasan makanan yang berpotensi menjadi sampah pun tidak diikutkan.

Pun ada aksi bersih, aksi bersih dilakukan bukan di penghujung acara sebagai penutup, justru aksi bersih dimasukkan ke dalam agenda, sebelum acara pembukaan berlangsung.

Sampah yang berhasil dikumpulkan tidak langsung dibuang, tetapi dipilah terlebih dahulu. Mana sampah yang dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi, mana yang tidak bisa.

KLIK INI:  Pemanasan Global, Perubahan Iklim dan Krisis Iklim, Apa Makna Istilah Ini Sama?

Sampah yang dapat didaur ulang kemudian diserahkan ke Bank Sampah Kemuning yang diasuh oleh Atma Yualita Char Putri atau yang akrab dipanggil Ibu Atma.

Pemilahan sampah tentu akan berdampak luas, khususnya di TPA Tamangapa, karena tidak semua sampah akan terbuang ke sana.

Memang di TPA Tamangapa, banyak warga yang mencari sampah yang memiliki nilai jual, tetapi mereka tidak bisa menanggulangi sampah yang datang dari seluruh Makassar. Jumlahnya tidak sedikit dalam sehari

Apa yang dilakukan oleh IIP BUMN dan Klikhijau yang berkolaborasi dengan beberapa lembaga itu, perlu tetap digaungkan. Para penyelenggara event, apalagi itu outdoor dapat mencontohnya, bahwa event yang selalu jadi ajang menumpuk sampah bisa dihindari dengan beralih pada eco event.

Melalui kegiatan eco event kita dapat mewujudkan Gerakan Indonesia Bersih seperti yang dijadikan tagline kegiatan tersebut, yang bertujuan untuk mendorong dan memperkuat literasi lingkungan dan semangat kolaborasi dalam pengelolaan sampah.

KLIK INI:  Cukong dan Kapten Kapal Kayu Illegal di Sultra Segera Disidangkan