Green Jobs dan Impian Bekerja di Sektor yang Ramah Lingkungan

oleh -1,116 kali dilihat
Green Jobs dan Impian Bekerja di Sektor yang Ramah Lingkungan
Ilustrasi - Foto/Yogendra Singh - Unsplash

Klikhijau.com – Green jobs adalah satu istilah yang merujuk pada jenis pekerjaan yang ramah lingkungan atau berbasis pada agenda pembangunan berkelanjutan.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Internasional Labour Organization (ILO), organisasi buruh dunia yang merekomendasikan pentingnya lapangan kerja yang juga berorientasi pada pelestarian lingkungan.

Green jobs juga suatu respons atas penurunan kualitas lingkungan dan massifnya eksploitasi lingkungan.

Prakarsa Green Jobs adalah kemitraan yang dibentuk tahun 2007 antara ILO, Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme) dan Konfederasi Serikat Pekerja Internasional (International Trade Union Confederation).

Organisasi Pengusaha Internasional (International Organization of Employers) bergabung dengan prakarsa ini tahun 2008. Inisiatif ini kemudian diluncurkan untuk menggalang pemerintah, pengusaha dan pekerja agar terlibat langsung dalam dialog tentang kebijakan terkait dan program-program efektif yang mampu menciptakan perekonomian yang hijau melalui green jobs dan pekerjaan layak untuk semua.

KLIK INI:  Gadis Jadi Kuburan Sampah di Toraja Utara
Apa itu green jobs?

Paradigma ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi, hingga ke tingkat yang mampu melestarikan lingkungan hidup.

Secara khusus, namun tidak eksklusif, hal ini mencakup pekerjaan yang dapat membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas; mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efi siensi tinggi; dekarbonisasi perekonomian; serta mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi.

Green jobs di negara berkembang dan sedang berkembang mencakup lapangan pekerjaan bagi para manajer, ilmuwan dan teknisi dan berbagai pihak dapat memperoleh manfaat dari mereka seperti kalangan remaja, petani, penduduk desa dan penduduk perkampungan miskin.

Namun ada banyak jenis pekerjaan yang pada prinsipnya hijau namun pada praktiknya tidak. Hal ini dikarenakan kerusakan lingkungan akibat terjadinya praktik-praktik yang salah.

Di samping itu, bukti menunjukkan bahwa green jobs tidak secara otomatis merupakan pekerjaan layak. Banyak pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan merupakan pekerjaan yang “kotor, berbahaya dan sulit”.

KLIK INI:  Masa Depan Industri Kreatif dengan Material Ramah Lingkungan

Pekerjaan di sektor industri seperti daur ulang dan pengolahan limbah, energi biomass dan konstruksi cenderung bersifat berbahaya dan berupah kecil.

Oleh karena itu, kebijakan tentang green jobs perlu difokuskan pada upaya untuk mengalihkan pekerjaan-pekerjaan ini menjadi pekerjaan yang hijau dan bermutu serta mampu melestarikan lingkungan hidup.

Apabila green jobs dijadikan jembatan untuk menciptakan masa depan yang benar-benar berkelanjutan, maka perubahan perlu dilakukan. Karenanya, green jobs harus berupa pekerjaan yang layak. Pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan secara efektif berhubungan dengan Tujuan Pembangunan Milenium 1 (pengurangan kemiskinan) dan Tujuan Pembangunan Milenium 7 (melindungi lingkungan hidup) yang saling melengkapi dan bukan bertentangan satu sama lain.

Ide di balik pertumbuhan yang hijau dan pembangunan yang bersih sebagian besar disajikan dalam situasi yang menguntungkan bagi lingkungan hidup dan pertumbuhan ekonomi.

Namun dalam pelaksanaannya, hanya sedikit perhatian yang diberikan pada dimensial sosial dari pembangungan yang berkelanjutan, terutama implikasinya terhadap tenaga kerja dan pekerjaan yang layak.

KLIK INI:  Pela, Pelindung Ponsel yang Ramah Lingkungan

Padahal, setiap negara memiliki peluang untuk menciptakan lebih banyak green jobs yaitu pekerjaan bermutu yang dapat membantu menciptakan perekonomian yang ramah lingkungan dan rendah karbon.

Bidang pekerjaan hijau

Lalu, apa saja bidang pekerjaan yang termasuk kategori green jobs? Tentu saja yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim serta masalah-masalah lingkungan, diantaranya:

  • Pengolahan limbah dan daur ulang
  • Transportasi umum
  • Pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan
  • Kehutanan yang berkelanjutan (bersertifi kasi) dan mencegah deforestasi
  • Pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan
  • Suplai dan efisiensi energi
  • Pelestarian biodiversitas dan ekosistem
Contoh Green jobs di Asia Pasifik

Adapun contoh-contoh pekerjaan yang kategori ramah lingkungan di Asia Pasifik antara lain:

  • Profesional yang bergerak di bidang jasa pemulihan bangunan (China)
  • Para penanam bakau dalam program adaptasi iklim (Vietnam)
  • Teknisi sistem energi matahari (China)
  • Spesialis eksplorasi panas bumi (Indonesia)
  • Petani organik (Filipina)
  • Pendaur ulang limbah dengan kondisi kerja yang layak di koperasi yang terorganisir dengan baik (Indonesia)
  • Pemandu wisata ekoturisme lokal (Samoa)
  • Pekerja di bidang prasarana umum di daerah pesisir pantai (Bangladesh)
  • Pekerja restorasi lahan basah (Thailand)
  • Auditor energi di industri pengolahan udang (Bangladesh)
Green jobs di Indonesia

Lalu bagaimana konsep ini berjalan di Indonesia? Berikut beberapa info penting yang perlu diketahui:

  • Indonesia telah secara sukarela berkomitmen untuk mengurangi emisi GHG-nya hingga 26 sampai 41 persen tahun 2020 melalui program Business As Usual-nya yang diluncurkan tahun 2005.
  • Transisi ke pembangunan yang rendah karbon dan berkelanjutan akan memicu peralihan dalam pasar tenaga kerja di Indonesia, dan menciptakan permintaan akan tenaga kerja baru yang terampil, program-program pelatihan ulang, perlindungan sosial serta bantuan keuangan, terutama bagi para pekerja dan usaha-usaha yang paling rentan.
  • Pemerintah Indonesia juga telah memperkenalkan Indonesia Climate Change Sectoral yang bertujuan untuk mengarusutamakan perubahan iklim melalui rencana pembangunan jangka menengah nasional Indonesia.
  • Proyek Green Jobs di Asia mulai dilaksanakan di Indonesia sejak Agustus 2010 untuk jangka waktu dua tahun hingga Juli 2012. Proyek ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui Kemitraan ILO-Australia.
  • Di samping para konstituen utama ILO (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Proyek Green Jobs di Asia berencana melakukan kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementrian Industri, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
  • Tujuan utama proyek ini di Indonesia adalah untuk mengembangkan kapasitas konstituen ILO dan mitra nasional dalam meningkatkan koherensi kebijakan di tingkat nasional agar dapat menghasilkan lapangan pekerjaan berwawasan lingkungan serta transisi yang adil bagi para pekerja dan pengusaha menuju pembangunan yang ramah lingkungan, rendah karbon, serta ketahanan iklim di Indonesia.

Itulah penjelasan mengenai green jobs dan perkembangannya di Indonesia. Semoga visi ini menjadi ikon dan prinsip dunia kerja ke depan untuk pembangunan berkelanjutan. Semoga!

*Sumber: ilo.org

KLIK INI:  Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur, Ini Penjelasannya!