ECOTON Ajak Pelajar Lintas Agama Jombang Terlibat Konservasi Sungai

oleh -32 kali dilihat
kegiatan pelatihan Student for River Conservation Interfaith-foto/Ist

Klikhijau.com – ECOTON bersama Himpunan Pegiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) Dewan Pengurus Wilayah Kabupaten Jombang. Melaksanakan kegiatan pelatihan “Student for River Conservation Interfaith”.

Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Kebon Ratu Kabupaten Jombang. Taman ini dialiri sungai Rejoagung. Untuk peserta pelatihannya, melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) dan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA/MA).

Pelatihan ini bertujuan menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta mendukung pemerintah yang sedang giat mengusung program moderasi beragama.

Dr. H. Muhajir selaku kepala Kementerian Agama Kabupaten Jombang menjelaskan bahwa sebagai khalifah di bumi wajib menjaga dan melestarikan bumi. Dan sebagai warga negara kita terikat dengan ukhuwah fathoniah, persahabatan antar sesama warga.

KLIK INI:  KLHK Tahan Tersangka Peredaran Kayu Ilegal di Kotawaringin Barat

Sedangkan Amin Kurniawan selaku kepala bidang pengelolaan sampah dan RTH Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang menjelaskan bahwa peran serta pelajar dalam pengelolaan sumber daya air sangat penting.

“Alam mempunyai kemampuan untuk purifikasi, yaitu bisa memulihkan dirinya sendiri. Meskipun mempunyai kemampuan tersebut kalau limbah/sampah yang dibuang jumlahnya terlalu banyak, maka lingkungan/alam tidak mampu untuk memulihkan dirinya, artinya mempunyai kapasitas. Kita sebagai pemuda wajib untuk melestarikan dan menjaga lingkungan di sekitar, agar tidak terlalu banyak sampah/limbah yang terbuang ke sungai,” katanya.

Dalam kegiatan ini siswa siswi lintas agama dari SMP-SMA melakukan uji kualitas air meliputi biomonitoring biotilik, identifikasi mikroplastik dan uji air parameter fisika dan kimia. Hasilnya adalah ditemukan mikroplastik bentuk fiber, filamen dan fragmen.

KLIK INI:  Waspada, Tanpa Disadari Mikroplastik Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

Amiruddin Muttaqin mengatakan, pemantauan kualitas air sungai dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan menyenangkan, salah satunya dengan biotilik, mikroplastik dan kualitas air lainnya dengan berbasis “citizen science”, yaitu ilmu sains berbasis masyarakat.

“Tujuannya agar masyarakat dengan mudah menilai kualitas air di sekitarnya tanpa harus ke laboratorium,” urainya.

Maftuhah Mustiqowati, anggota HPAI, Dewan Pengurus Wilayah Kabupaten Jombang. menjelaskan bahwa pelatihan tersebut dapat sekaligus menjadi wadah bersama lintas iman antar pelajar, meski tidak sampai melahirkan pakar, setidaknya pelatihan dapat memberikan sedikit keahlian bagi para pelajar untuk melakukan pemantauan kualitas air.

KLIK INI:  Selamat, SD Negeri Borong Makassar Raih Adiwiyata Nasional 2021
Kegiatan pelatihan Student for River Conservation Interfaith-foto/Ist
Pendapat peserta pelatihan

Pelatihan ini mendapat ragam tanggapan dari peserta, misalnya Asyifah, salah seorang siswa MAN 3 Jombang mengatakan bahwa mikroplastik adalah plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter.

Sementara, menurut  Elroy siswa dari SMP Petra  bahwa berdasarkan uji air Sungai Rejoagung, sungai tersebut tercemar oleh senyawa amonia dan fosfat.

Sedangkan Fransiska, siswi dari SMP Petra Jombang menyebutkan bahwa berdasarkan uji biotilik sungai rejoagung, tercemar sedang. Sungai Rejoagung mendapat limbah dari limbah domestik.

Kegiatan ini ditutup dengan presentasi oleh tiap kelompok yang bertujuan untuk melatih publik speaking dan analisis peserta terutama untuk menilai kualitas air sungai.

KLIK INI:  Ini 10 Nama yang Duduki Kursi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama KLHK

Sebagai penutup peserta menulis ayat perintah untuk konservasi air sungai dari alkitab nya  masing-masing  :

  1. Katolik : Yohanes 7.238 “barang siapa percaya padaku, seperti yang dikatakan kitab suci: dari dalam hati akan mengalir sungai-sungai air kehidupan”.
  2. Konghucu : Tiong Yong : Bab xxv:8 bagian ke 3 : sekarang dibicarakan tentang air. Dari satu sudut, tidak lebih dari segayung, tetapi sesungguhnya sangat tidak terduga: kura kura besar, buaya, naga bertanduk, ikan, bulus, hidup didalamnya dan banyak pula barang barang terdapat di dasarnya.
  3. Kristen : Wahyu 22 : 1 ” lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar lari tahta Allah dan tahta anak domba itu”
  4. Hindu : Sarasamuscaya sloka 26. Yatheksuhetoriha secitam payah tenani Vallirapi sprasincati. Tatha naro dharmma pathena sacran yasamsi kamani fasuni casmute “Bagaikan air yang mengairi debu, juga membantu menyiangi rumput-rumput disekitarnya. Demikian pula menjalani dharma seseorang akan memperoleh kekayaan, ketenaran dan keinginan terpenuhi.
  5. Buddha : ” Hidup ini sukar bagi orang yang tak tahu malu yang senantiasa mengejar kesucian, yang bebas dari kemelekatan rendah hati menjalankan hidup bersih dan penuh perhatian”
  6. Islam : Al-Baqarah ayat 11. “Dan bila dikatakan kepada mereka:janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi mereka menjawab: sesungguhnya kami orang orang yang mengadakan perbaikan”.
KLIK INI:  SD Negeri Borong Perkuat Gerakan PBLHS untuk Jadi Sekolah Adiwiyata Nasional