Waspada, Tanpa Disadari Mikroplastik Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

oleh -654 kali dilihat
Ancaman Mikroplastik, Peneliti Temukan pada Jaringan Tubuh dan Organ Manusia
Ilustrasi mikroplastik/foto-Eco News
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Mikroplastik atau yang biasa dikenal dengan potongan kecil dari plastik membahayakan tubuh manusia. Meskipun ada perdebatan mengenai ukuran pasti mikroplastik, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS telah mengklarifikasi mikroplastik dengan diameter yang kurang dari 5 mm. Potongan mikroplastik berukuran mulai dari sekitar lima (5) milimeter atau seukuran sebutir beras hingga mikroskopis. Artinya, potongan plastik dapat dicerna oleh berbagai makhluk, dari plankton yang membentuk dasar rantai makanan laut hingga manusia.

Melalui sampel darah kering yang diambil dari kerang biru, ilmuwan Mark Browne menemukan, potongan-potongan kecil plastik. Sementara itu, tampak pula foto-foto penyu yang memakan kantong plastik, bagian dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik manusia.

Penelitian Browne yang dilakukannya pada tahun 2008 adalah salah satu yang pertama kali diperlihatkan. Browne yang merupakan ahli ekotoksikologi di Universitas New South Wales, Sydney, Australia menegaskan, partikel mikroplastik yang tertelan secara fisik dapat merusak organ tubuh.

KLIK INI:  Mikroplastik Sebagai Petaka yang Mengancam Biota Laut

“Potongan plastik juga melarutkan bahan kimia berbahaya, seperti bisphenol A (BPA) yang mengganggu hormon hingga pestisida, yang dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Hal ini juga menghambat pertumbuhan tubuh dan reproduksi,” papar Browne, dikutip dari Scientific American, Senin, 22 April 2019.

Paparan mikroplastik dan bahan kimia dapat menumpuk di rantai makanan, yang berpotensi berdampak pada seluruh ekosistem, termasuk kesehatan tanah tempat kita menanam tanaman. Mikroplastik juga terdapat di mana-mana, baik di air dan udara.

Mikroplastik dalam air yang diminum dan udara yang dihirup juga dapat mengenai manusia secara langsung. Orang yang terus-menerus terpapar mikroplastik dari wadah makanan dan minuman plastik dapat mengganggu hormon endokrin (hormon yang mengatur pertumbuhan). Kehadiran mikroplastik pada ikan, cacing tanah, dan spesies lain memang meresahkan, tetapi bahaya sebenarnya terjadi jika mikroplastik berlama-lama di dalam tubuh, terutama jika mikroplastik keluar dari usus, lalu masuk ke aliran darah dan organ lain.

KLIK INI:  Ngeri, Telur Burung di Pedalaman Arktika Dihuni Senyawa Plastik

Para ilmuwan termasuk Browne telah mengamati tanda-tanda kerusakan fisik, seperti peradangan, yang disebabkan penusukan partikel dan gesekan mikroplastik pada dinding organ. Para peneliti juga menemukan tanda-tanda mikroplastik yang tertelan dapat membawa bahan kimia berbahaya dan polutan lingkungan seperti pestisida yang tertarik ke permukaan plastik. Ini mengarah ke efek kesehatan, misal terjadi kerusakan hati.

Ahli ekotoksikologi di IMDEA Water Institute di Spanyol, Marco Vighi termasuk salah satu dari beberapa peneliti yang melakukan tes untuk melihat jenis polutan apa yang ada mikroplastik. Jumlah plastik mikro di danau dan tanah dapat menyaingi lebih dari 15 triliun ton partikel yang diperkirakan mengambang di permukaan laut saja.

Mikroplastik yang ditemukan di laut ternyata berpotensi meracuni biota laut, lingkungan, dan bahkan manusia. Dikutip dari Dailymail, Selasa, 12 Februari 2019, para ilmuwan telah menguji potongan-potongan plastik berukuran 5 mm di lautan dan menemukan bakteri vibro di dalamnya. Bakteri vibro adalah bakteri penyebab utama infeksi luka dan arcobakter yang menyebabkan gastroenterititis.

Para ilmuwan itu juga menemukan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan pemutihan (bleaching) karang dan meracuni ikan. Polusi plastik berpotensi menimbulkan wabah keracunan makanan karena mikroplastik juga dimakan oleh spesies ikan dan makanan laut lainnya seperti kerang dan tiram. Biota laut ini nantinya juga akan dikonsumsi oleh manusia. Pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti National University of Singapore, sebanyak 275 mikroplastik telah diambil dari pantai Changi, Sembawang, dan Pulau Lazarus di Singapura. Dari sampel itu, peneliti berhasil menemukan lebih dari 400 jenis bakteri.

KLIK INI:  5 Februari, Sejarah Penemuan Plastik Sintesis dan Kisah-kisahnya

“Organisme laut dapat mengonsumsi mikroplastik secara tidak sengaja dan akhirnya akan terakumulasi. Kemudian mikroplastik yang terakumulasi ini kemudian ditransfer ke organisme lain dalam rantai makanan,’’ terang Dr Sandric Leong, pemimpin penelitian dari Tropical Marine Science Institute

Sebuah studi mengejutkan yang diterbitkan pada Maret 2019 menunjukkan, ikan yang terpapar mikroplastik tidak hanya bereproduksi lebih sedikit. Namun, keturunan mereka secara tidak secara langsung terpapar partikel plastik. Potensi memiliki lebih sedikit anak dapat terjadi.

Manusia juga bisa menghirup serat mikroplastik dari udara. Partikel-partikel plastik kecil di udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Pekerja pabrik yang menangani nilon dan poliester telah menunjukkan bukti, iritasi paru-paru yang tinggi dibanding orang lain.

Mikroplastik dalam ekosistem laut membutuhkan waktu lebih lama untuk terdegradasi di laut. Hal ini diakibatkan karena di laut terdapat banyak kandungan garam dan suhu yang lebih rendah. Diperkirakan sebanyak 7 juta ton sampah plastik dibuang ke laut per tahunnnya di seluruh dunia.

KLIK INI:  Blatchley Terkejut Saat Menjumpai 40 Kilogram Sampah Plastik dalam Perut Seekor Paus di Filipina